Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Uji prasyarat di sini menggunakan uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Uji prasyarat digunakan untuk uji keseimbangan dan uji hipotesis. Adapun pengujian datanya adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Untuk menguji apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah metode Lilliefors yaitu: a. Menentukan Hipotesis : H sampel berasal dari populasi normal. : 1 H sampel tidak berasal dari populasi normal. b. Tingkat Signifikansi, 05 , = α c. Statistik Uji i i z S z F Maks L − = Dengan: ; ~ , i z S = proporsi cacah i z Z ≤ terhadap seluruh z. i z = skor standar untuk S X X z i i − = S = standar deviasi sampel = X rerata sampel commit to user d. Daerah Kritik { } n L L L DK , α = n L , α diperoleh dari tabel Lilliefors pada tingkat signifikansi α dan derajat bebas n ukuran sampel. e. Keputusan Uji H ditolak jika DK L ∈ atau H tidak ditolak jika DK L ∉ . Budiyono, 2009:170 b. Uji Homogenitas Sebelum data yang diperoleh dianalisis, maka terlebih dahulu diuji homogenitasnya untuk mengetahui bahwa populasi-populasi homogen. Dalam uji homogenitas ini penulis menggunakan uji Bartlett. Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji Bartlett adalah: a. Hipotesis : H : 1 H paling sedikit ada dua yang tidak sama b. Tingkat Signifikansi, 05 , = α c. Statistik Uji ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − = ∑ = 2 1 2 log log 303 , 2 j k j j s f RKG f c χ Dengan: 2 1 , 2 ~ − k α χ χ Dimana: commit to user k = cacah populasi N = banyaknya seluruh nilai ukuran n j = banyaknya nilai ukuran sampel ke-j = ukuran sampel ke-j f j = n j -1 = derajat kebebasan untuk s j 2 ; j = 1, 2, ...,k f = N – k = ∑ = derajat kebebasan untuk RKG ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ = ∑ ∑ j j f SS RKG ; j j j j n X X SS 2 2 ∑ ∑ − = 2 1 j j s n − = ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − + = ∑ f f k c j 1 1 1 3 1 1 d. Daerah Kritik { } 1 ; 2 2 2 − = k DK α χ χ χ Untuk beberapa α dan k-1, nilai 2 1 , − k α χ dapat dilihat pada tabel nilai chi-kuadrat dengan derajat kebebasan k-1. e. Keputusan Uji H ditolak jika DK ∈ 2 χ atau tidak ditolak jika DK ∉ 2 χ . Budiyono, 2009:176 2. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan dilakukan pada saat sebelum ketiga kelompok dikenai perlakuan yang berbeda. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ketiga kelompok tersebut dalam keadaan seimbang. Dengan kata lain secara statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari tiga commit to user populasi yang independen. Statistik uji yang digunakan adalah anava satu jalan dengan sel tak sama. Adapun model untuk data pada populasi pada analisis anava satu jalan dengan sel tak sama adalah: Dengan : = ij X data ke-i pada perlakuan ke-j = µ rerata dari seluruh data rerata besar, grand mean = − = µ µ α j j efek perlakukan ke-j pada variabel terikat = − = j ij ij X µ ε deviasi data terhadap rerata populasinya yang berdistribusi normal dengan rerata 0. i = 1, 2, 3, …, ; j = 1, 2, 3, …, k k = cacah populasi cacah perlakuan, cacah klasifikasi Tabel 3.1 Tata Letak Data Anava Satu jalan Sel Tak Sama .... Total Data Amatan … … … … … … … Cacah Data Jumlah Data Rerata Jumlah Kuadrat Suku Koreksi Variasi … … … … … … commit to user Dari tabel di atas, perlu diketahui bahwa: k T T T T G + + + = = ∑ ... 2 1 N G X = j j j j j n T X SS 2 2 − = ∑ Adapun langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Hipotesis 3 2 1 : µ µ µ = = H : 1 H paling sedikit ada dua rerata yang tidak sama b. Tingkat Signifikansi: α = 0, 05 c. Statistik Uji N G 2 1 = ∑ = j i ij X , 2 2 ∑ = j j j n T 2 3 Berdasarkan besaran-besaran itu, JKA, JKG, dan JKT diperoleh: JKA = 3 – 1 JKG = 2 – 3 JKT = 2 – 1 Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat itu adalah: dkA = k – 1 dkG = N – k dkT = N – 1 commit to user Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masig-masing diperoleh rerata sebagai berikut: dkA JKA RKA = dkG JKG RKG = Maka statistik ujinya adalah: RKG RKA F = d. Daerah Kritik { } k N k F F F DK − − = , 1 ; α e. Keputusan Uji H ditolak apabila harga statistik yang bersesuaian melebihi harga daerah kritiknya. Harga kritik tersebut diperoleh dari tabel distribusi F pada tingkat signifikasi α . 3. Uji Hipotesis a. Tahap 1 Uji Anava Dua Jalan Sel Tak Sama Dalam pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan 3 x 3 dengan frekuensi sel tak sama. Model dari analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama yaitu: ijk ij j i ijk X ε αβ β α µ + + + + = Keterangan: = ijk X data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j = µ rerata dari seluruh data amatan rerata besar, grand mean = i α efek baris ke-i pada variabel terikat commit to user = j β efek kolom ke-j pada variabel terikat = ij αβ kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat = ijk ε deviasi data amatan terhadap rerata populasinya ij µ yang berdistribusi normal dengan rerata 0, deviasi amatan terhadap rerata populasi tersebut disebut galat. i= 1, 2, 3 j= 1, 2, 3 k= 1, 2, ...,n banyaknya data amatan pada baris ke-i dan kolom ke-j. Tabel 3.2 Tata Letak Data Anava Dua jalan Sel Tak Sama Motivasi Tinggi B 1 Sedang B 2 Rendah B 3 Pendekatan pembelajaran konstekstual A 1 AB 11 AB 12 AB 13 Pendekatan pembelajaran problem solving A 2 AB 21 AB 22 AB 23 Metode pembelajaran konvensional A 3 AB 31 AB 32 AB 33 1 Langkah Pengujian Hipotesis : 0 A H = i α untuk setiap i= 1, 2, 3 : 1A H paling sedikit ada satu i α yang tidak nol : 0 B H = j β untuk setiap j= 1, 2, 3 : 1B H paling sedikit ada satu j β yang tidak nol A B commit to user : 0 AB H = ij αβ untuk setiap i= 1, 2, 3 dan j= 1, 2, 3 : 1AB H paling sedikit ada satu ij αβ yang tidak nol 2 Komputasi a Komponen komputasi Tabel 3.3 Rerata dan Jumlah Rerata Motivasi Siswa Total b 1 b 2 b 3 kontekstual a 1 11 AB 12 AB 13 AB A 1 Problem solving a 2 21 AB 22 AB 23 AB A 2 konvensional a 3 31 AB 32 AB 33 AB A 3 Total B 1 B 2 B 3 G Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut: ∑ = = j i ij n N , banyaknya seluruh data amatan = ij n banyaknya data amatan pada sel ij = h n rerata harmonik frekuensi seluruh sel = ∑ j i ij n pq , 1 ij k ijk k ijk ij n X X SS 2 2 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = ∑ ∑ = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij A B commit to user = ij AB rerata pada sel ij = = ∑ i ij i AB A jumlah rerata pada baris ke-i = = ∑ j ij j AB B jumlah rerata pada baris ke-j = = ∑ j i ij AB G , jumlah rerata semua sel Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran 1, 2, 3, 4, dan 5 sebagai berikut: pq G 2 1 = ∑ = j j p B 2 4 ∑ = j i ij SS , 2 ∑ = j i ij AB , 2 5 ∑ = i i q A 2 3 b Jumlah Kuadrat { } 1 3 − = h n JKA { } 1 4 − = h n JKB { } 4 3 5 1 − − + = h n JKAB 2 = JKG JKG JKAB JKB JKA JKT + + + = Dimana: JKA = Jumlah Kuadrat Baris JKB = Jumlah Kuadrat Kolom commit to user JKA B = Jumlah Kuadrat Interaksi JKG = Jumlah Kuadrat Galat JKT = Jumlah Kuadrat Total c Derajat Kebebasan 1 − = p dkA 1 − = q dkB 1 1 1 + − − = − − = q p pq q p dkAB pq N n dkG ij ij − = − = ∑ 1 1 − = N dkT d Rerata Kuadrat dkA JKA RKA = dkAB JKAB RKAB = dkB JKB RKB = dkG JKG RKG = Statistik uji RKG RKA F a = RKG RKB F b = RKG RKAB F ab = e Daerah Kritik i. Daerah kritik untuk adalah DK= { } pq N p a a F F F − − , 1 ; α ii. Daerah kritik untuk adalah DK= { } pq N q b b F F F − − , 1 ; α + commit to user iii. Daerah kritik untuk adalah DK= { } pq N q p ab ab F F F − − − 1 1 ; α f Keputusan Uji H ditolak apabila harga statistik yang bersesuaian melebihi harga daerah kritiknya. Harga kritik tersebut diperoleh dari tabel distribusi F pada tingkat signifikasi α . g Rangkuman Analisis Tabel 3.4 Rangkuman Anava Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber variansi dk JK RK Statistik uji F tabel A baris p-1 JKA RKA=JKAdkA F a =RKARKG F B kolom q-1 JKB RKB=JKBdkB F b =RKBRKG F AB interaksi p-1q-1 JKAB RKAB=JKABdkAB F ab =RKABRKG F G galat N-pq JKG RKG=JKGdkG - Total N-1 JKT - - Keterangan: untuk N 120, Nilai F tabel F diperoleh dari software Minitab agar perhitungan lebih akurat. h Kesimpulan Uji Hipotesis Budiyono, 2009: 229-231 b. Tahap 2 Uji Komparasi Ganda Untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom dan setiap pasangan sel pada baris dan kolom yang sama dilakukan uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. commit to user Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji Scheffe adalah sebagai berikut: 1 Identifikasi semua pasangan komparasi. 2 Menentukan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi. 3 Mencari harga statistik uji F antara lain: a Komparasi rerata antar baris ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − = ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ − ⋅ j i j i j i n n RKG X X F 1 1 2 b Komparasi rerata antar kolom ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − = ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ − ⋅ j i j i j i n n RKG X X F 1 1 2 c Komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − = − kj ij kj ij kj ij n n RKG X X F 1 1 2 d Komparasi rerata antar sel pada baris yang sama ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ + − = − ik ij ik ij ik ij n n RKG X X F 1 1 2 Keterangan: = ⋅ − ⋅ j i F nilai obs F pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j. commit to user = ⋅ − ⋅ j i F nilai obs F pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j = −kj ij F nilai obs F pada pembandingan rerata pada sel ke-ij dan rerata pada sel ke-kj = ⋅i X rerata pada baris ke-i = ⋅j X rerata pada baris ke-j = ⋅i X rerata pada kolom ke-i = ⋅ j X rerata pada kolom ke-j RKG = rerata kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi. = ⋅i n ukuran sampel baris ke-i = ⋅j n ukuran sampel baris ke-j = ⋅i n ukuran sampel kolom ke-i = ⋅ j n ukuran sampel kolom ke-j = ij n ukuran sampel sel ij = kj n ukuran sampel sel kj = ik n ukuran sampel sel ik 4 Menentukan daerah kritik DK dengan menggunakan rumus sebagai berikut: { } pq N p j i j i j i F q F F DK − − ⋅ − ⋅ ⋅ − ⋅ ⋅ − ⋅ − = , 1 ; 1 α { } pq N q j i j i j i F q F F DK − − ⋅ − ⋅ ⋅ − ⋅ ⋅ − ⋅ − = , 1 ; 1 α commit to user { } pq N pq kj ij kj ij kj ij F pq F F DK − − − − − − = , 1 ; 1 α { } pq N pq ik ij ik ij ik ij F pq F F DK − − − − − − = , 1 ; 1 α 5 Menentukan keputusan uji beda rerata untuk setiap pasangan komparasi rerata atau H ditolak jika DK F ∈ . 6 Menentukan kesimpulan dari uji yang sudah ada. Budiyono, 2009: 215 commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII

0 2 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBING Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Pembelajaran Problem Solving dan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat

0 3 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBING Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Pembelajaran Problem Solving dan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat

0 4 16

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Problem Solving Learning Dan Problem Posing Learning Ditinjau Dari Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar (Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Colomadu Tahun Aj

0 3 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN Eksperimentasi Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Dan Kemandirian Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Susukan.

0 4 12

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN Eksperimentasi Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Dan Kemandirian Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Susukan.

0 3 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DITINJAU DARI EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal SMP Negeri 4 Delanggu T

0 0 16

PENDAHULUAN EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal SMP Negeri 4 Delanggu Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING BERBANTUAN ALAT PERAGA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 10