Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Dasar merupakan titik awal dari pendidikan formal di Indonesia. Diharapkan dari tempat ini nantinya akan dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai generasi penerus untuk mewujudkan tujuan luhur bangsa yaitu meningkatkan kualitas kehidupan manusia Indonesia sehingga terwujud masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Mengingat begitu pentingnya keberadaan Sekolah Dasar, maka pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah Dirjen Dikdasmen terus-menerus menekankan peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar. Mengenai pelaksanaan pendidikan Sekolah Dasar, Dirjen Dikdasmen melalui surat edaran No. 2931C11993 menyerukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran tiga kemampuan dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung di mana semua itu telah termuat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Matematika merupakan ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Hampir semua bidang studi menggunakan materi pelajaran matematika, contohnya persamaan phytagoras dan trigonemetri digunakan untuk mengukur tinggi sebuah benda yang tidak bisa diukur secara langsung seperti gunung, pohon dan lain-lain, matriks 1 commit to user digunakan pada teknik sipil yakni untuk mengkontruksi jembatan, barisan dan deret digunakan pada pelajaran manajemen perbankan yakni untuk menghitung bunga tunggal dan majemuk, serta masih banyak lagi peranan matematika yang sangat bermanfaat dibidang lain. Pada mata pelajaran matematika, sepatasnya kita perlu prihatin. Matematika yang posisinya sebagai “ratu” sekaligus “pelayan” dari ilmu pengetahuan dan teknologi justru menjadi mata pelajaran yang dianggap paling sulit bahkan menjadi momok dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Akhirnya apa yang diharapkan dari prestasi belajar matematika, ternyata masih jauh dari harapan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata nilai ujian akhir sekolah bidang studi matematika siswa SD se-Kecamatan Kunduran Blora adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Rata-rata UAS Matematika Siswa SD Kecamatan Kunduran Blora Mata Pelajaran 20072008 20082009 20092010 Matematika 4,23 5,91 4,68 Selain itu, prestasi belajar siswa SD pada pokok bahasan operasi bilangan bulat juga masih rendah. Mungkin dikarenakan siswa SD kurang paham atas penjelasan guru tentang cara mempelajari operasi bilangan bulat di mana guru masih menggunakan metode ceramah, kurangnya guru menggunakan alat peraga yang ada di lingkungan sekitar dalam menjelaskan operasi bilangan bulat, misalnya manik-manik, guru kurang mengaitkan pembelajaran operasi bilangan bulat ini dengan kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya. Sebagai contohnya: 5 – -4 = 9 akan tetapi siswa banyak yang commit to user menjawab 5 – -4 = 1, sedangkan untuk -3 – -6 = -3, banyak siswa yang menjawab -3 – -6 = -9. Siswa juga kurang paham dalam mengerjakan soal cerita. Contohnya: suhu udara di kutub utara C, karena hujan salju suhunya menjadi C. Berapa derajat celcius perubahan suhu di kutub? Jawabnya: -5 – 10 = -15. Jadi perubahan suhu yang terjadi di daerah kutub tersebut adalah C. Kenyataan di atas menunjukkan masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa Sekolah Dasar. Diduga banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika, yang secara garis besar faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi jasmaniah dan psikologis serta faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi faktor keluarga, sekolah maupun masyarakat. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dari luar diri siswa diantaranya: masih banyak guru yang menggunakan pola pembelajaran di mana cenderung “text book oriented” dalam arti menyampaikan materi sesuai dengan apa yang tertulis di dalam buku dan tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Cara pembelajaran yang monoton dengan menggunakan metode ceramah, serta kurikulum yang belum sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan jaman. Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberhasilan pendidikan. Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat akan menentukan keefektifan dan keefisienan dalam proses belajar mengajar. Guru harus senantiasa mampu commit to user memilih dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan. Pendekaran pembelajaran yang telah lama digunakan oleh para guru adalah pendekatan pembelajaran dengan tradisional yang berpusat pada guru. Sedangkan faktor dari dalam diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: intelegensi, aktivitas, motivasi, minat, dan lain sebagainya. Motivasi belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran terutama pelajaran matematika sangatlah kurang. Hal ini mungkin dikarenakan siswa belum hafal perkalian dan pembagian, rasa ingin tahu tentang matematika masih rendah, kurang percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya, merasa kesulitan terhadap pelajaran matematika dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, faktor motivasi juga dipengaruhi oleh dirinya sendiri, teman, orang tua maupun lingkungan masyarakat. Sedangkan harapan yang ingin dicapai dalam tujuan pendidikan matematika seperti yang diamanatkan kurikulum adalah pengelolaan pembelajaran matematika di sekolah dapat bermakna dan dapat membuat siswa mampu menerapkan pengetahuan matematikanya dalam kehidupan sehari-hari dan bidang lain. Kegiatan pembelajaran matematika juga diharapkan mampu membuat siswa terampil menyelesaikan masalah yang dihadapinya, baik dalam bidang matematika maupun dalam bidang yang lain. Kegiatan pembelajaran matematika juga diharapkan mampu membuat siswa berkembang daya nalarnya sehingga mampu berpikir kritis, logis, sistematis, commit to user dan pada akhirnya siswa diharapkan mampu bersikap obyektif, jujur dan disiplin. Menurut Pao-Nan Chou dan HO-Huan Chen dalam Partono 2009: 3 bahwa pembelajaran seorang guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa, sehingga siswa mempunyai keterampilan, keberanian serta mempunyai kemampuan akademik. Penekanan pembelajaran matematika di sekolah harus relevan dengan kehidupan sehari-hari, supaya pelajaran matematika yang diperolah akan bermanfaat. Dengan demikian matematika akan mempunyai peran yang penting bagi siswa untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya hal ini akan berdampak dalam menciptakan sumber daya manusia yang bermutu.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII

0 2 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBING Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Pembelajaran Problem Solving dan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat

0 3 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBING Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Pembelajaran Problem Solving dan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Tingkat

0 4 16

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Problem Solving Learning Dan Problem Posing Learning Ditinjau Dari Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar (Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Colomadu Tahun Aj

0 3 17

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN Eksperimentasi Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Dan Kemandirian Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Susukan.

0 4 12

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN Eksperimentasi Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Dan Kemandirian Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Susukan.

0 3 18

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DITINJAU DARI EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal SMP Negeri 4 Delanggu T

0 0 16

PENDAHULUAN EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal SMP Negeri 4 Delanggu Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 7

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 1 19

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING BERBANTUAN ALAT PERAGA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 10