commit to user
dan pada akhirnya siswa diharapkan mampu bersikap obyektif, jujur dan disiplin.
Menurut Pao-Nan Chou dan HO-Huan Chen dalam Partono 2009: 3 bahwa pembelajaran seorang guru harus mampu menciptakan kondisi
pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa, sehingga siswa mempunyai keterampilan, keberanian serta mempunyai kemampuan
akademik. Penekanan pembelajaran matematika di sekolah harus relevan dengan kehidupan sehari-hari, supaya pelajaran matematika yang diperolah
akan bermanfaat. Dengan demikian matematika akan mempunyai peran yang penting bagi siswa untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya hal ini akan berdampak dalam menciptakan sumber daya manusia yang bermutu.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Prestasi belajar matematika siswa rendah karena pendekatan
pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar kurang tepat. Apakah dengan mengubah pendekatan pembelajaran prestasi belajar
matematika siswa dapat berubah? 2.
Prestasi belajar matematika siswa rendah karena fasilitas yang mendukung proses pembelajaran masih kurang. Apakah dengan
commit to user
menyediakan fasilitas yang mendukung pembelajaran prestasi belajar matematika siswa dapat berubah?
3. Prestasi belajar matematika siswa rendah karena motivasi siswa untuk
mengikuti pembelajaran matematika masih rendah. Apakah jika kategori motivasi belajar berbeda prestasi belajar matematika juga berbeda?
4. Prestasi belajar matematika siswa rendah karena kurikulum yang belum
sesuai dengan kebutuhan. Apakah dengan perbaikan kurikulum, prestasi belajar matematika siswa dapat meningkat?
C. Pemilihan Masalah
Dari keempat masalah yang diidentifikasi di atas, peneliti melakukan penelitian yang terkait dengan permasalahan pertama dan ketiga, yaitu
pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar matematika siswa. Adapun pendekatan pembelajaran yang akan digunakan adalah kontekstual dan
problem solving .
Pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Adapun alasan peneliti memilih
masalah ini adalah penggunaan pembelajaran kontekstual dikarenakan siswa SD menurut tahap perkembangan kognitif Piaget adalah tahap pra-
operasional usia 7 – 11 tahun di mana siswa pada saat ini akan dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan
mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Sedangkan problem solving merupakan pendekatan pembelajaran yang
commit to user
digunakan untuk menyelesaikan masalah. Pembelajaran ini digunakan agar siswa mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya sejak dini.
Prestasi belajar matematika juga dipengaruhi oleh motivasi belajar. Hal ini digunakan untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna
dan mendorong terjadinya perilaku belajar siswa.
D. Pembatasan Masalah