5.2 Konsumsi Ubi Kayu dan Ubi Jalar di Sumatera Utara
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka dapat dilihat besarnya konsumsi ubi kayu dan ubi jalar untuk wilayah Sumatera Utara tahun
1996-2010 pada tabel-tabel beserta grafik dibawah ini. Untuk konsumsi ubi kayu di Sumatera Utara tahun 1996-2010 dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 12. Konsumsi Ubi Kayu di Sumatera Utara 1996-2010
Tahun Total Konsumsi Ubi Kayu Ton
1996 87.736,88
1997 88.955,98
1998 91.211,82
1999 92.773,90
2000 89.348,43
2001 90.966,97
2002 187.183,78
2003 187.868,30
2004 191.549,09
2005 239.137,55
2006 245.283,78
2007 141.178,08
2008 112.424,77
2009 99.192,96
2010 228.616,61
Total 2.173.428,94
Rataan 144.895,26
Sumber : Lampiran 4
Dari Tabel 12 terlihat bahwa jumlah konsumsi ubi kayu di Sumatera Utara terbesar di sepanjang tahun 1996-2010 terjadi pada tahun 2006 sebesar
245.283,784 Ton dengan jumlah konsumsi terendah di tahun 1996 yakni sebesar 87.736,88 Ton. Total konsumsi ubi kayu di sepanjang tahun 1996-
2010 adalah sebesar 2.173.428,94 Ton dengan rata-rata konsumsi sebesar
Universitas Sumatera Utara
144.895,26 Ton per tahunnya. Kondisi konsumsi ubi kayu di Sumatera Utara diatas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 9. Konsumsi Ubi Kayu di Sumatera Utara 1996-2010
Pada Gambar 9 tampak bahwa perkembangan konsumsi ubi kayu penduduk Sumatera Utara tahun 1996-2010 mengalami keadaan yang
fluktuatif, dimana terjadi lonjakan pertama di tahun 2002 kemudian mengalami kenaikan lagi pada tahun 2006. Namun ditahun berikutnya
konsumsi ubi kayu mengalami penurunan hingga tahun 2010 konsumsi dapat meningkat lagi. Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2001 keadaan
konsumsi ubi kayu Sumatera Utara cenderung dalam kondisi yang stabil, sedangkan konsumsi dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2010
mengalami kondisi yang naik turun. Pada tahun 1996-1999 terjadi peningkatan konsumsi walaupun
peningkatannya relatif kecil. Dimana kenaikan konsumsi disebabkan karena jumlah penduduk yang juga meningkat yaitu sebesar 7,26.
50000 100000
150000 200000
250000 300000
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Total Konsumsi Ubi Kayu Ton
Total Konsumsi Ubi Kayu Ton
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pada tahun 2000 konsumsi ubi kayu menurun dimana penurunan tersebut dikarenakan jumlah penduduk juga ikut menurun
sebesar 3,69 dari tahun 1999. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 menyebabkan konsumsi terhadap beras berkurang sehingga
masyarakat melakukan subsitusi untuk memenuhi kebutuhannya ke bahan pangan lainnya, salah satunya ubi kayu, sehingga dapat kita lihat pada
tahun tersebut konsumsi ubi kayu meningkat. Konsumsi kembali meningkat di tahun 2001-2006, dimana kenaikan
konsumsi lebih besar dari 100 yaitu sebesar 164,38 dari tahun 1999. Kenaikan konsumsi juga dibarengi dengan bertambahnya jumlah
penduduk sebesar 5,75 dari tahun 1999. Namun di tahun 2007-2009 konsumsi ubi kayu mengalami penurunan. Dimana masing-masing
penurunannya sebesar 42,44, 54,16 dan 59,56 dari tahun 2006. Penurunan konsumsi ini tidak dibarengi dengan penurunan jumlah
penduduk. Jumlah penduduk malah bertambah yaitu sebesar 4,74 dari tahun 2006. Konsumsi ubi kayu menurun pada tahun 2007-2009
diakibatkan karena terjadinya surplus produksi beras yang cukup tinggi pada tahun 2007 dan 2008. Kondisi ini menyebabkan permintaan impor
beras mengalami penurunan sehingga harga beras berangsur-angsur menjadi turun dan cenderung stabil dengan keadaan itu masyarakat
kembali beralih untuk mengkonsumsi beras sebagai bahan pangan pokok.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pada tahun 2010 konsumsi meningkat, namun tidak sebesar konsumsi di tahun 2005 dan 2006. Kenaikan konsumsi pada tahun 2010
ditandai dengan berkurangnya jumlah penduduk sekitar 1,97 dari tahun 2009.
Untuk konsumsi ubi jalar di Sumatera Utara tahun 1996-2010 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 13. Konsumsi Ubi Jalar di Sumatera Utara 1996-2010
Tahun Total Konsumsi Ubi Jalar Ton
1996 33.127,46
1997 33.587,76
1998 34.439,51
1999 35.029,32
2000 33.735,94
2001 34.347,07
2002 40.280,05
2003 40.427,36
2004 41.219,42
2005 23.420,69
2006 24.022,64
2007 20.534,99
2008 17.085,43
2009 10.462,27
2010 16.617,22
Total 438.337,15
Rataan 29.222,48
Sumber : Lampiran 5
Dari Tabel 13 terlihat bahwa jumlah konsumsi ubi jalar Sumatera Utara terbesar di sepanjang tahun 1996-2010 terjadi pada tahun 2004 sebesar
41.219,42 Ton dengan jumlah konsumsi terendah di tahun 2010 sebesar 16.617,22 Ton. Total konsumsi ubi jalar di Sumatera Utara di sepanjang
tahun 1996-2010 adalah sebesar 438.337,14986 Ton dengan rata-rata
Universitas Sumatera Utara
konsumsi sebesar 29.222,48 Ton per tahunnya. Kondisi konsumsi ubi jalar Sumatera Utara diatas untuk lebih lanjutnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 10. Konsumsi Ubi Jalar di Sumatera Utara 1996-2010
Pada Gambar 10 dapat dilihat bahwa kondisi konsumsi ubi jalar di Sumatera Utara tahun 1996-2010 mengalami kondisi yang fluktuatif.
Dimana dari tahun 1996-2001 kondisi konsumsi ubi jalar relatif stabil hingga pada tahun 2002 mengalami peningkatan sampai tingkat yang
paling tinggi terjadi pada tahun 2004 kemudian konsumsi ubi jalar terus mengalami penurunan hingga tahun 2009 kemudian naik lagi di tahun
2010. Konsumsi ubi jalar pada tahun 1996-1999 mengalami peningkatan
walaupun peningkatannya hanya sebesar 5,7. Kenaikan konsumsi ini dibarengi dengan kenaikan penduduk pada tahun tersebut. Pada tahun
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
45000
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Total Konsumsi Ubi Jalar Ton
Total Konsumsi Ubi Jalar Ton
Universitas Sumatera Utara
2000 dan 2001 konsumsi mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 1999 yaitu masing-masing sebesar 3,96 dan 1,95. Jumlah penduduk
pada tahun tersebut juga mengalami penurunan sebesar 3,69 dan 1,95 dari tahun 1999.
Di tahun 2002-2004 konsumsi mengalami peningkatan dimana kenaikannya masing-masing konsumsi jika dibandingkan dengan tahun
1999 yaitu sebesar 14,98, 15,41 dan 17,67. Kenaikan tersebut dikarenakan jumlah penduduk juga bertambah dari tahun 2002-2004
sebesar 1,40. Sedangkan pada tahun 2005-2009 konsumsi ubi jalar terus mengalami penurunan yaitu sebesar 74,62 dari tahun 2004. Penurunan
ini berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang bertambah yaitu sebesar 9,23. Konsumsi ubi jalar yang menurun dikarenakan masyarakat
kembali beralih untuk mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Hal ini dikarenakan terjadinya surplus pada tahun 2007 yang menyebabkan
harga beras turun. Konsumsi di tahun 2010 dapat dikatakan rendah walaupun jika
dibandingkan dengan tahun 2009 dimana ada kenaikan konsumsi sebesar 6.154,95 Ton, namun konsumsi ini masih sangat rendah dari konsumsi di
tahun 2004. Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa konsumsi ubi jalar dari tahun 1996-2010 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 2,04.
Universitas Sumatera Utara
Konsumsi ubi jalar yang cenderung menurun disebabkan oleh beberapa faktor yaitu; 1 Bentuk makanan dari bahan ubi jalar masih sangat
terbatas, terlihat dari kebiasaan di kalangan masyarakat yang umumnya mengkonsumsi dalam bentuk ubi rebus, ubi goreng, dan kolak; 2
Persepsi di kalangan masyarakat yang memandang bahwa ubi jalar merupakan makanan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah atau
makanan pedesaan; dan 3 Status pemanfaatan ubi jalar masih terbatas hanya sebagai makanan selingan atau makanan tambahan tradisional,
belum direkayasa menjadi makanan yang populer.
5.3 Peralaman Produksi serta Konsumsi Ubi Kayu dan Ubi Jalar di