Daya Tarik Wisata Landasan Teori 1.Manajemen Pemasaran

c. Pariwisata untuk olahraga sports tourism; Yang akan memuaskan hobi orang-orang seperti menyelam ke dasar laut, bermain ski, dan mendaki gunung. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata apabila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu Spillane, 1987:22:  Harus bersifat sementara,  Harus bersifat sukarela voluntary dalam arti tidak terjadi karena dipaksa,  Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran. b Pengertian Wisatawan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata. Smith dalam Pitana dan Gayatri, 2005:53, wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur, dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang “lain”. Istilah “turisme” dimengerti dalam dua ciri yaitu, perjalanan meninggalkan rumah dalam waktu yang relatif singkat, dan uang yang dibelanjakan ditujuan wisata tersebut dihasilkan dari rumah sendiri dan bukan ditempat kunjungan tersebut Ogilvie, 1954:661-663 dalam Spillane, 1994:8. c Jenis dan Macam Wisatawan Klasifikasi wisatawan menurut Cohen dalam Pitana 2005 sebagai berikut: 1. Drifter, Wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali belum diketahuinya dan berpergian dalam jumlah kecil. 2. Eksplorer, Wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur perjalanannya sendiri, dan tidak mau mengikuti jalan- jalan wisata yang sudah umum melainkan mencari hal yang tidak umum. 3. Individual Mass Tourist, Wisatawan yang hanya menyerahkan pengaturan perjalanannya kepada agen perjalanan dan mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah terkenal. 4. Organized-Mass Tourist, Wisatawan yang hanya mau mengunjungi Daerah tujuan wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya di tempat tinggalnya dan perjalanannya selalu dipandu oleh pemandu wisata. d Motivasi Wisatawan Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh dan Murphy dalam Pitana dan Gayatry, 2005:58-59 mengatakan bahwa motivasi-motivasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut: 1. Physical or Physical Motivation motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis, antara lain untuk rekreasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, bersantai, dan sebagainya. 2. Cultural Motivation motivasi budaya, yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain. 3. Social Motivation atau interpersonal motivation motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman atau keluarga, menemui mitra kerja, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan. 4. Fantasy Motivation motivasi karena fantasi, yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan ego-enhancement yang memberikan kepuasan psikologis.