Studi pengaruh experiential marketing terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.

(1)

i ABSTRAK

STUDI PENGARUH

EXPERIENTIAL MARKETING

TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK

WISATA PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT,

FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

Maria Endang Jamu Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan asing dan domestik, dengan sampel sebagian wisatawan asing dan sebagian wisatawan domestik yang berjumlah 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan regresi linear sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukan experiential marketing berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang. Hal ini ditunjukan dari nilai koefisien regresi (B) sebesar 0.100 dan dari pengujian uji t diperoleh nilai 7,174 > 1,984 (t hitung > t tabel). Analisis tambahan dengan uji parsial diperoleh dimensi act (sikap) berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo dengan uji t diperoleh nilai 2,315 > 1,984.


(2)

ii ABSTRACT

STUDY ON THE EFFECT OF EXPERIENTIAL MARKETING OF REVISITATION IN KOMODO ISLAND

Maria Endang Jamu Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2014

The objective of the research is to find out the influence of experiential marketing towards of revisitation at Komodo Island. The population in this research is the foreign visitors and domestic visitors at Komodo Island, by the sample of 100 respondents. The sample was taken using quota sampling technique. The data collecting technique used questionnaires, interview, and documentation. The data analysis applied descriptive statistic and simple regression analysis.

The result of the research showed that experiential marketing influenced the revisitation at Komodo Island. It is shown by the regression coefficient value (B) of 0.100 and by t examination test of 7,174 > 1,984 (t count > t table). Additional analysis by partial test found that the dimension of act positively influenced the revisitation at Komodo Island. It is shown by the t examination test which of 2,315 > 1,984 (t count > t table).


(3)

STUDI PENGARUH

EXPERIENTIAL MARKETING

TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK

WISATA PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT,

FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Maria Endang Jamu NIM: 092214082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

STUDI PENGARUH

EXPERIENTIAL MARKETING

TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK

WISATA PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT,

FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Maria Endang Jamu NIM: 092214082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

Sbipsi

STUDIPENGARUH zttИ

2xEttG TERIADAP

mttGAN ULANG PDADAYA TARIK WISATA PULAU

KOMODO,lⅧ

ANGGARAI BARATIFLORES,NUSA TENGGARA

TIMIIR

6/1/ハ

1負

Lucia Kurniawati, S.Pd., M^S.M Tanggal, Ⅳlaria Endallg Jalllll

NINII:092214082

L I

9

Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si


(6)

Skripsi

ST■

lDIPENGARUH EX門

駆UEⅣ登A二 動ИRxEtt TERHADAP

KUNIttNGAN ULANC PADA DAYA TARIK WISATA PULAU

KOMODO,幽

GGARAIBARAT,FLORES,NUSA TENGGARA TI]И UR

E〉ipcrsiapkan dan Ditulis Olchi

市faria Elldang Jalllll

NIⅣI:092214082

Telall Dゎe■allankall tt Depan D師雛Pclltti Pada Tangga1 23 Januan 2014

Dtt Dinyatが《anヽ〔el■ellubi Syarat

取/ogyakalta,30 Januan 2014 Fak/ultas Ekonol■i

Susunan Dewan Pengnji

Jabatan Nama Lengkap Tands Tangan

Ketlla Dl・a.Diah Ut面 BR`,M.Si.

π

Sekretaris Drs. Theodonrs Sutaeli, M.B.A.

Anggota Dr. Lukas Prrwoto, SE., M.Si.

Anggota Lucia Kul■liaw漱)S,Pd.,Ⅳl,s.ⅣI く 三 二

1lY∼

Anggota Dm.Diall Uttri BR.,M.Si.

Maridjo, M.Si


(7)

iv

MOTTO

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku. Ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku.

(Mzm 139:23)

Menikmati setiap proses dalam cerita hidup, membuat kita belajar menghargai kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kita.

(Penulis)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

 Tuhan Yesus yang selalu menemani perjalanan hidupku.

 Orangtuaku tercinta yang telah melahirkanku dan mencintaiku.

 Ine Gina yang telah membesarkanku dengan penuh cinta.

 Alm. Om Jhon Sany yang selalu mendoakanku dari Surga

 Saudara, Teman-teman dan sahabat yang telah memberiku cinta, semangat dan dukungan.


(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tal■gan di bawah ini,dcngan ini mcnyatakan bahwa Skripsi denganjudul:

STUDIPENGARUH IttPE島

西W7И

Z MA―

ηⅣ

G TERHADAP

KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK WISATA PULAU KOMODO,

MANGGARAIBARAT,FLORES,NUSA TENGGARA TIMUR

dan dittukan untuk ditti pada tanggal,23 Januari 2014 addah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa ddam skripsi ini tidak terdaptt keselumhan ttau

sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dcngan cara mcnyalin,atau meniru dalaln bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang mcnwjukan gagasan atau pendapat atau pelnikiran dan pcnulis lain yang saya aku seolah― olah sebagai

tulisan saya scndi五 ,dan ttau tidtt terdaptt bagian ttau keseluruhan tulisan yang

saya salin,saya tiru9 atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa Hlcmbel■ kan pengakuan(diSebutkan rcfcrensi)pada penulis aslinya.

Bila dikelnudian han terbukti bahwa saya temyata lnelakukan tindakan tersebut, maka saya berscdia menerima sanksl,yatu skripsi ini digugurkan dan gelar akadclnik yang saya pcrolch(S.E)dibatalkan serta diproses sesuai dengan amran

pommdang¨undangan yang bcrlaku(UU No 20 Tahun 2003,pasa1 25 dan pasal 70)

Yogyakarta,30 Januan 2014

Yang membuat pcrllyataan,

ⅣIaria Endang Jamu


(9)

LEⅣ

IBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILⅣ

IIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEPIIS

Yang bcrtanda tangan di bawah ini,saya mahasiswa Univcrsitas Saltata Dharlna: Nallla : Maria Endang Jamu

NomorMahasiswa : 092214082

Demi pengembangan ilmu per-rgetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dhanna karya ih-r-riah saya yang berjudui :

.. STUDI PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETII\IG TERHADAP

KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK WISATA PULAU

KOMODO, MANGGARAI BARAT, FLORES, NUSA TENGGARA

TIMUR

"

Besefta perangkat yang diperlukan. Dengan Cemikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dhanna untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media

lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan rnempublikasikan di Internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

rzin dari

saya maupult memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenamya. Dibuat di Yogyakarla

Pada tanggal : 30 Januari 2014 Yarrg menyatakan

ft

l,mL*

_l

(Maria Endang Jamu)


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Pengaruh

Experiential Marketing Terhadap Kunjungan Ulang Pada Daya tarik Wisata Pulau Komodo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus yang selalu dengan cara-Nya mencintai dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 5. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing II, yang

juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.


(11)

viii

6. Ibu Dra. Diah Utari, BR.,M.Si selaku anggota tim penguji yang telah memberikan masukan yang sangat berguna.

7. Bapak Ir.Sustyo Iriyono, M.Si., selaku kepala Balai Taman Nasional Komodo yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.

8. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

9. Bapa dan Mama tercinta yang selalu mendukung ku baik secara moril maupun materi dan mendoakan ku dalam segala hal.

10. Semua keluarga besar yang dengan caranya masing-masing mendukung dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11. Adik bungsu yang selalu setia menemani dan menghantar jemput penulis selama berproses menyelesaikan tugas skripsi, dan kae sulung yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

12.My best friends k’Tere dan k’Ekin terima kasih telah berbagi suka dan duka selama 4 tahun di Yogyakarta. Kecil Lilis, Kecil Ayu, Paul, Versy, Onsha, Ary, Ernia, Lyn, Erlin, K’Titin, om Kael yang dengan caranya masing-masing mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Komunitas Magis yang telah mengajariku tentang banyak hal, belajar menerima dan menemukan Tuhan dalam segala hal “Finding God in all things”.


(12)

14. Mba Mita dan Mba Rita yang telah menjadi teman sefia panutan bagiku

dalam semangat pelayanan, dan Bruder-Bruder Taize yang telah memberi kesempatan bagi ku untuk meraih mimpiku.

15. Segenap pegawai Balai Taman Nasional Komodo (K'Dewi, Om Dacosta,

K'Gaby, K'Vian, K'Stevan dkk. serla para |{aturalis Guidelpemandu)

yang telah mengarahkan dan memberikan intbrmasi selama peneliti berada di lapangan.

i 6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi

ini

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

Penulis menyadari bahwa skripsi

ini

masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik

dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempumakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 30 Januari 2014 Penulis

VN*

Maria Endang Jamu

NIM: 092214082


(13)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI... x

HALAMAN DAFTAR TABEL... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

HALAMAN ABSTRACT... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7


(14)

xi

D. Tujuan Penelitian... 8

E. Manfaat Penelitian... 9

F. Sistematika Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA...12

A. Landasan Teori ...12

B. Penelitian Sebelumnya ...34

C. Desain Penelitian ...36

D. Rumusan Hipotesis ...37

BAB III METODE PENELITIAN...38

A. Jenis Penelitian ...38

B. Subjek dan Objek Penelitian ...38

C. Waktu dan Lokasi Penelitian...39

D. Variabel Penelitian ...39

E. Definisi Operasional ...43

F. Populasi dan Sampel...45

G. Teknik Pengambilan Sampel ...46

H. Sumber Data ...46

I. Teknik Pengumpulan Data ...47

J. Teknik Pengujian Instrumen...48


(15)

xii

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...64

A. Hasil uji Validitas dan Realibilitas Data ...64

B. Statistik Deskriptif Per Dimensi Experiential Marketing ...69

C. Analisis Pengaruh Experiential MarketingTerhadap Kunjungan Ulang ..71

D. Analisis Tambahan Dimensi-Dimensi Experiential Marketing terhadap Kunjungan Ulang dengan uji t...72

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN...80

DAFTAR PUSTAKA...84


(16)

xiii

DAFTAR TABEL

I.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Komodo Tahun 2006-2012...6

III.1 Variabel Penelitian...40

III.2 Skala Likert...43

V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Experiential Marketing...65

V.2 Hasil Uji Realibilitas Variabel Experiential Marketing...66

V.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kunjungan Ulang ...68

V.4 Hasil Uji Realibilitas Variabel Kunjungan Ulang ...68

V.5 Statistik Deskriptif Per dimensiExperiential Marketing ...69

V.6 Hasil Pengujian Hipotesis ...72


(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ...36


(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :Surat Keterangan Penelitian...89

Lampiran 2 : Kuesioner Indonesia dan Inggris ...91

Lampiran 3 : Rekapitulasi Data Kuesioner ... 107

Lampiran 4 : Tabulasi Data Kuesioner... 111

Lampiran 5: Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 119

Lampiran 6 :Pengujian Hipotesis ... 128

Lampiran 7 :Tabel t dan tabel r ... 132

Lampiran 8:Zonasi Taman Nasional Komodo ... 136


(19)

xvi

ABSTRAK

STUDI PENGARUH

EXPERIENTIAL MARKETING

TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PADA DAYA TARIK

WISATA PULAU KOMODO, MANGGARAI BARAT,

FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR

Maria Endang Jamu Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan asing dan domestik, dengan sampel sebagian wisatawan asing dan sebagian wisatawan domestik yang berjumlah 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan regresi linear sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukan experiential marketing berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang. Hal ini ditunjukan dari nilai koefisien regresi (B) sebesar 0.100 dan dari pengujian uji t diperoleh nilai 7,174 > 1,984 (t hitung > t tabel). Analisis tambahan dengan uji parsial diperoleh dimensi act

(sikap) berpengaruh positif terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo dengan uji t diperoleh nilai 2,315 > 1,984.


(20)

xvii

ABSTRACT

STUDY ON THE EFFECT OF EXPERIENTIAL MARKETING OF REVISITATION IN KOMODO ISLAND

Maria Endang Jamu Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2014

The objective of the research is to find out the influence of experiential marketing towards of revisitation at Komodo Island. The population in this research is the foreign visitors and domestic visitors at Komodo Island, by the sample of 100 respondents. The sample was taken using quota sampling technique. The data collecting technique used questionnaires, interview, and documentation. The data analysis applied descriptive statistic and simple regression analysis.

The result of the research showed that experiential marketing influenced the revisitation at Komodo Island. It is shown by the regression coefficient value (B) of 0.100 and by t examination test of 7,174 > 1,984 (t count > t table). Additional analysis by partial test found that the dimension of act positively influenced therevisitation at Komodo Island. It is shown by the t examination test which of 2,315 > 1,984 (t count > t table).


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pemasaransaat ini terus berkembang dan berubah, dari konsep pemasaran konvensional menuju konsep pemasaran modern.Perubahan konsep pemasaran konvensional menuju konsep pemasaran modern ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah meningkatnya jumlah pesaing, perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh kecanggihan teknologi, serta semakin bervariasinya konsumen dalam memilih produk atau jasa. Hal ini yang memacu para pemasar untuk semakin kreatif memasarkan produk maupun jasanya.

Dalam perkembangannya, ada sebuah konsep pemasaran baru yang dikembangkan oleh Bernd H. Schmitt, (dalam Jatmiko dan Adharini, 2012:129) yaitu konsep experiential marketing.Konsep ini berusaha menghadirkan pengalaman yang unik, positif, dan mengesankan kepada konsumen. Dengan adanya experiential marketing, pelanggan akan mampu membedakan produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya karena mereka dapat merasakan dan memperoleh pengalaman secara langsung melalui lima tipe pengalaman; sense, feel, think, act, dan relate, baik sebelum maupun ketika mereka mengkonsumsi sebuah produk atau jasa. Dengan demikian, konsumen akan merasa terkesan dan pengalaman


(22)

yang didapatnya selama menikmati produk atau jasa perusahaan ini akan selalu tertanam dalam benak mereka. Jika pengalaman yang mengesankan telah mereka terima, konsumen tersebut tidak hanya akan menjadi loyal pada produk atau jasa perusahaan tersebut tetapi juga akan menyebarkan informasi mengenai produk perusahaan secara word of mouth.

Zarem, (2000, p28-31 dalam Adreani, 2007:3) mengutip pernyataan Jerry Sanders, Direktur Yahoo, yang menyatakan bahwa pengalaman merupakan dasar perekonomian baru untuk semua industri. Lebih lanjut Sanders menyatakan bahwa saat ini adalah masanya

experience economy, tanpa mempedulikan produk atau jasa yang dijual. Seorang pemasar perlu memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi pelanggannya karena hal inilah yang sangat berharga bagi mereka.

Dari waktu ke waktu konsep yang memberikan perhatian khusus terhadap pengalaman yang dialami konsumen ketika mengkonsumsi produk atau jasa ini terus berkembang. Menarik bahwa konsep yang tergolong baru pada dunia pemasaran ini berperan sangat strategis dalam meningkatkan jumlah konsumen dan mempertahankan loyalitas konsumen. Selain itu juga, semakin banyak perusahaan yang menerapkan konsep ini dalam menjalankan bisnisnya. Salah satunya adalah industri pariwisata, dengan menawarkan experiential marketing bagi pengunjungnya. Mereka menerapkan konsep experiential marketingsesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka masing-masing.


(23)

Pulau Komodo adalah salah satu objek wisata yang mempunyai nilai jual lebih tinggi dari objek-objek wisata lain yang ada di Manggarai Barat. Selain memiliki pemandangan yang indah dan letak yang strategis, pulau Komodo juga merupakan habitat binatang langka Komodo yang dalam istilah ilmiahnya dikenal dengan nama Varanus komodoensis dan dalam bahasa Manggarai disebut Ora. Komodo merupakan satu-satunya warisan dan saksi purbakala yang masih bertahan hingga kini dan hanya dapat dijumpai di Taman Nasional Komodo, yang terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur yang tersebar di tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar. Hewan ini termasuk endemik karena hanya hidup di wilayah tertentu dan terancam punah.Komodo adalah makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3 meter dan memiliki massa 70-100 kilogram. Komodo merupakan hewan yang sangat unik karena ia memiliki dua cara untuk bereproduksi. Pertama, dengan cara fertilisasi (pembuahan) antara komodo jantan dan komodo betina. Cara ini merupakan cara reproduksi seksual.Untuk sekali bertelur komodo bisa menghasilkan telur berjumlah 15 sampai 30 butir, dengan masa inkubasi antara 8-9 bulan. Anak-anak komodo yang menetas akan berlindung di atas pohon untuk menghindari predator dan kanibalisme dari komodo dewasa. Cara kedua adalah dengan melalui “Parthenogenesis”. Cara ini membuat seekor komodo betina mampu menghasilkan telur tanpa melalui proses pembuahan. Akan tetapi, semua telur yang dihasilkan melalui “parthenogenesis” akan menjadi


(24)

komodo yang selalu berjenis kelamin jantan. Cara ini telah menyelamatkan komodo dari kepunahan sejak ribuan tahun silam. Hewan yang menyukai tempat panas dan kering ini hidup di habitat sabana atau hutan tropis pada ketinggian rendah. Komodo juga mampu berlari 20 kilometer per jam dalam jarak yang pendek, berenang sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4,5 meter serta pandai memanjat pohon dengan menggunakan cakarnya yang kuat. Satwa yang tidak punya kemampuan untuk mendengar ini mempunyai inteligensi yang bagus. Hal ini tampak pada saat berburu atau mencari mangsa, dan itu bukan berasal dari hidung melainkan dari lidahnya yang selalu menjulur untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli. Dengan mengandalkan lidah sebagai indera penciuman, komodo dapat mencium mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Mangsa komodo antara lain: kambing, rusa, babi hutan dan burung. Air liur komodo yang berbisa mampu mematikan mangsanya secara perlahan-lahan. Untuk menangkap mangsa di luar jangkauannya, hewan ini dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang. Pada kondisi tertentu, komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa komodo lainnya.Berdasarkan cerita rakyat zaman dahulu, diceritakan bahwa komodo adalah saudara kembar dari manusia. Hal ini terbukti dari kehidupan yang damai antara masyarakat komodo dengan komodo di Pulau Komodo tersebut.

Taman Nasional Komodo menyimpan berjuta pesona panorama alam dengan keunikan tersendiri. Selain terdapat hutan savana juga


(25)

terdapat hutan tropis musim yang didominasi pohon lontar (Borassusflabellifer), hutan bakau, serta terumbu karang. Selain itu juga perairan di Pulau Komodo dengan luas 1.214 m2 merupakan salah satu kawasan laut terkaya di dunia, dengan keindahan pemandangan bawah laut yang eksotik. Ribuan spesies ikan hias dan terumbu karang merupakan andalan potensi alam di wisata Pulau Komodo ini. Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai wilayah konservasi oleh pemerintah pada tahun 1980 untuk melindungi spesies komodo yang terancam punah. Komodo telah lama menjadi binatang yang sangat dilindungi dan hanya terdapat di kepulauan Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.Hewan dengan jumlah populasi kurang dari 4.000 ekor ini, merupakan hewan reptil yang nyaris punah. Selanjutnya pada tahun 1986 Taman Nasional Komodo diakui sebagai kawasan yang kaya akan kekayaan alam, dengan kawasan seluas 1.817 Km2 dan dikukuhkan sebagai Cagar Manusia dan Biaosfir, serta menjadi Situs warisan dunia (World Heritage) oleh UNESCO pada tahun 1991.

Pada Rabu, 16 Mei 2012 Taman Nasional Komodo yang menjadi rumah bagi “naga” tersebut resmi menjadi 7 keajaiban dunia. Keberhasilan Taman Nasional Komodo ini menjadi contoh inspiratif bagaimana masyarakat dapat bersama-sama berusaha melindungi spesies langka yang hampir punah. Terpilihnya Taman Nasional Komodo adalah wujud nyata dari kecintaan masyarakat Indonesia akan wisata alam yang dijaga bersama. Hewan dengan nama latin Varanus komodoensisini adalah kadal


(26)

terbesar dan merupakan satu-satunya di dunia. Masuknya Taman Nasional Komodo sebagai rumah bagi “naga”, memberikan dampak yang positif karena jumlah wisatawan yang datang berkunjung dari tahun ke tahun semakin meningkat. Selain itu juga, fasilitas yang disediakan untuk wisatawan saat ingin melakukan perjalanan ke Pulau Komodo misalnya dengan menggunakan kapal rakyat dan speedboat menjadikan pulau komodo ini sebagai salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik asing maupun domestik. Berikut adalah tabel jumlah pengunjung di Taman Nasional Komodo dari tahun 2006 sampai tahun 2012.

Tabel 1.1

Jumlah Pengunjung Taman Nasional Komodo

Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2012.

TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah Kunjungan Wisatawan

17,673 20,069 21,762 36,534 44,672 48,010 49,982

Tingkat Pertumbuhan

Wisatawan Dalam Angka - 2,396 1,693 14,772 8,138 3,338 1,972

Tingkat Pertumbuhan

Wisatawan Dalam % - 13,6 8,4 67,9 22,3 7,5 4,1


(27)

Berdasarkan informasi tabel 1.1 di atas tentang data jumlah pengunjung, terlihat bahwa jumlah pengunjung di Taman Nasional Komodo mempunyai rata-rata jumlah pengunjung dari tahun ke tahun semakin naik. Hal ini menunjukkan bahwa Pulau Komodo sudah mampu memberikan

experiential marketing, yang baik bagi para pengunjungnya baik asing

maupun domestik. Dengan mampunya Pulau Komodo memberikan

experiential marketing yang baik kepada pengunjungnya, maka semakin

banyak yang berkunjung ke Pulau Komodo.Pengalaman berkesan inilah yang dicari oleh para wisatawan, karena mereka ingin memenuhi kebutuhan psikologis mereka. Jika kebutuhan psikologis itu sudah dipenuhi, maka begitu mudah bagi para wisatawan untuk melakukan kunjungan ulang ke tempat yang sama.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kunjungan Ulang Pada Daya Tarik Wisata Pulau Komodo ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti, sebagai berikut:

1. Bagaimana dimensi-dimensi experiential marketing di Pulau Komodo?

2. Apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo?


(28)

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan perhatian pada masalah yang akan diteliti, maka penulis perlu membatasi masalah agar tidak meluas, yaitu :

1. Dimensi experiential marketing yang akan diteliti, meliputi :sense, feel, think, act, dan relate.

2. Dimensi untuk mengukur kunjungan ulang yang akan diteliti, meliputi: Intensi melakukan kunjungan ulang pada daya tarik wisata yang sama yaitu Pulau Komodo, merekomendasikan kepada orang lain untuk melakukan kunjungan wisata ke Pulau Komodo, dan menceritakan pengalaman selama berwisata di Pulau Komodo.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis bagaimana dimensi-dimensi experiential marketing

di Pulau Komodo.

2. Menganalisis apakah experiential marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang pada daya tarik wisata Pulau Komodo.


(29)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pengelola Taman Nasional Komodo,

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi manajemen Taman Nasional Komodo dalam upaya penciptaan Experiential Marketing yang berkesan kepada setiap wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma,

Penulis berharap hasil penelitian tentang Studi Pengaruh

Experiential Marketing Terhadap Kunjungan Ulang Pada Daya Tarik Wisata Pulau Komodo, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan acuan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas ekonomi dalam melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi penulis,

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi penulis dalam memperdalam ilmu manajemen khususnya ilmu pemasaran yang didapatkan selama proses kuliah di Universitas Sanata Dharma.


(30)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi enam bagian utama, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Meliputi pengertian pemasaran, manajemen pemasaran, daya tarik wisata, pengertian pariwisata, jenis dan macam pariwisata, pengertian wisatawan, jenis dan macam wisatawan, motivasi wisatawan, wisata minat khusus, pengertian experiential marketing, manfaat experiential marketing, karakteristik experiential marketing, dimensi-dimensi experiential marketing, perilaku konsumen, perilaku wisata minat khusus, kunjungan ulang, kerangka konseptual penelitian, dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Meliputi jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrument, teknik analisis data.


(31)

BAB IV GAMBARAN UMUM

Meliputi sejarah Taman Nasional Komodo, visi dan misi Balai Taman Nasional Komodo, struktur organisasi Balai Taman Nasional Komodo, tujuan berdirinya Balai Taman Nasional Komodo, Pulau Komodo (Loh Liang) dan Biawak Komodo.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Meliputi uraian tentang hasil pengelohan data, analisis data, dan pembahasan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Meliputi kesimpulan yang diambil dari penelitian dan saran-saran kepada pengelola Taman Nasional Komodo, dan keterbatasan penelitian.


(32)

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1.Manajemen Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran menurut American Marketing Association

(dalam Kotler & Keller, 2009:5), adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelolah hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya .

Menurut Kotler & Armstrong (2008:6), Pemasaran adalah sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Menurut Kotler (2005:10), pemasaran adalah suatu proses dimana individu dan kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui perbuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.


(33)

Dari berbagai definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses dimana perusahaan berusaha menciptakan nilai bagi pelanggan dengan mengkomunikasikan produk atau jasa yang dimiliki sehingga terpenuhi kebutuhan pelanggan dan terjalin hubungan yang baik antar perusahaan dengan pelanggan.

b. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran menurut William J Stanton (dalam Swastha dan Irawan, 1985:5), adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Menurut Kotler (dalam Swastha dan Irawan 2002:7), manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditunjukkan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.


(34)

2. Daya Tarik Wisata

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, objek wisata dan atraksi wisata tidak didefinisikan masing-masing secara terpisah, melainkan dalam satu definisi yaitu Daya Tarik wisata (Tourism Attraction), yaitu segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Terkait dengan daya tarik wisata Yoeti dan Pendit (dalam

http://rumahmrq.blogspot.com/2012/10/dayatarikwisata.html),

mendefinisikan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menarik dan bernilai sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang berkunjung ke tempat tersebut.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi yang menjadi tujuan wisatawan datang ke Daerah tertentu.

Suatu daya tarik wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan Daerahnya, diantaranya adalah (Maryani, 1991:11


(35)

1) Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai

some thing to see, artinya di tempat wisata banyak yang bisa dilihat oleh wisatawan yang datang berkunjung. 2) Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan

istilah something to do, artinya di tempat wisata tersebut disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lama di tempat wisata tersebut. 3) Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan

istilah some thing to buy, artinya di tempat wisata tersebut harus tersedia falilitas untuk berbelanja, terutama barang-barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ketempat asal masing-masing wisatawan.

Pada umumnya daya tarik wisata suatu objek wisata didasarkan pada:

a) Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan bersih

b) Adanya aksesbilitas yang memadai untuk dapat dikunjungi

c) Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka

d) Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir


(36)

e) Punya daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk antraksi kesenian.

Suatu daerah dikatakan memiliki daya tarik wisata bila memiliki sifat:

1. Keunikan, 2. Keaslian alam, 3. Kelangkaan,

4. Menumbuhkan semangat dan memberi nilai bagi wisatawan.

3. Pengertian Pariwisata

Kata wisata (tour) secara harafiah dalam kamus berarti “ perjalanan di mana si pelaku kembali ketempat awalnya, perjalanan sirkuler yang dilakukan untuk tujuan bisnis, bersenang-senang, atau pendidikan, pada mana berbagai tempat dikunjungi dan biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana” Murphy, 1985 (dalam Pitana dan Gayatri, 2005: 43)

Menurut Pendit (1965:2) Pariwisata menyangkut segala sesuatu yang berhubungan dengan bergeraknya seseorang atau benda dari satu tempat ketempat yang lain yang ada hubungannya dengan perjalanan.


(37)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Kodhyat (dalam Spillane, 1987:21) pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari kesinambungan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. a) Jenis dan Macam Pariwisata

Wahab (2003:6-7), dalam bukunya Manajemen Kepariwisataan menjelaskan bahwa wisatawan yang melakukan perjalanan adalah untuk memperoleh berbagai tujuan dan memuaskan berbagai bermacam-macam keinginan, sebagai berikut:


(38)

1. Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan, a. Pariwisata Individual ,

Jenis pariwisata yang dalam perjalanan wisata dilakukan seorang wisatawan atau satu keluarga yang melakukan perjalanan secara bersama.

b. Pariwisata Rombongan ,

Jenis pariwisata yang dalam perjalanan wisata dilakukan secara bersama dengan jumlah orang yang lebih dari satu orang yang terikat oleh hubungan-hubungan tertentu kemudian melakukan perjalan bersama-sama.

2. Menurut maksud bepergian,

a. Pariwisata rekreasi atau Pariwisata Santai ;

Maksud kepergian untuk memulihkan kemampuan fisik dan mental setiap peserta wisata dan memberikan kesempatan rileks bagi mereka dari kebosanan dan keletihan kerja selama di tempat rekreasi.

b. Pariwisata Budaya (cultural tourism);

Maksudnya, untuk memperkaya informasi dan pengetahuan tentang negara lain dan untuk memuaskan kebutuhan hiburan.


(39)

c. Pariwisata untuk olahraga (sports tourism);

Yang akan memuaskan hobi orang-orang seperti menyelam ke dasar laut, bermain ski, dan mendaki gunung.

Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata apabila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu (Spillane, 1987:22):

 Harus bersifat sementara,

 Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa,

 Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.

b) Pengertian Wisatawan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata.

Smith (dalam Pitana dan Gayatri, 2005:53), wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur, dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang “lain”.

Istilah “turisme” dimengerti dalam dua ciri yaitu, perjalanan meninggalkan rumah dalam waktu yang relatif singkat, dan uang yang dibelanjakan ditujuan wisata tersebut


(40)

dihasilkan dari rumah sendiri dan bukan ditempat kunjungan tersebut (Ogilvie, 1954:661-663 dalam Spillane, 1994:8). c) Jenis dan Macam Wisatawan

Klasifikasi wisatawan menurut Cohen (dalam Pitana 2005) sebagai berikut:

1. Drifter,

Wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali belum diketahuinya dan berpergian dalam jumlah kecil.

2. Eksplorer,

Wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur perjalanannya sendiri, dan tidak mau mengikuti jalan- jalan wisata yang sudah umum melainkan mencari hal yang tidak umum.

3. Individual Mass Tourist,

Wisatawan yang hanya menyerahkan pengaturan perjalanannya kepada agen perjalanan dan mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah terkenal.

4. Organized-Mass Tourist,

Wisatawan yang hanya mau mengunjungi Daerah tujuan wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya di tempat tinggalnya dan perjalanannya selalu dipandu oleh pemandu wisata.


(41)

d) Motivasi Wisatawan

Pada dasarnya seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari berbagai motivasi yang mendorong perjalanan, McIntosh dan Murphy (dalam Pitana dan Gayatry, 2005:58-59) mengatakan bahwa motivasi-motivasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut:

1. Physical or Physical Motivation (motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis), antara lain untuk rekreasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, bersantai, dan sebagainya.

2. Cultural Motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain.

3. Social Motivation atau interpersonal motivation

(motivasi yang bersifat sosial), seperti mengunjungi teman atau keluarga, menemui mitra kerja, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan.

4. Fantasy Motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, dan


(42)

e) Wisata Minat Khusus

Bentuk wisata minat khusus jika dilihat dari wisatawannya merupakan pariwisata dengan wisatawan dalam kelompok atau rombongan kecil. Wisatawan ini melaksanakan perjalanan untuk belajar dan berupaya mendapat pengalaman tentang sesuatu hal di Daerah yang dikunjungi.

Pariwisata minat khusus mempunyai kaitan dengan

adventure atau pertualangan. Dalam pariwisata pertualangan, wisatawan secara fisik mengeluarkan dan menguras tenaga dan ada unsur tantangannya. Wisata minat khusus tidak memerlukan fasilitas yang mahal, atau dengan kata lain wisata minat khusus adalah sebuah perjalanan aktif dan memberi pengalaman baru, atau berwisata yang berbasis alam dengan tujuan untuk pelestarian.

Bentuk wisata minat khusus ini terus berkembang pesat. Bentuk pariwisata ini memiliki beberapa prinsip, diantaranya

( http://pengertiandefinisi.blogspot.com/2010/10/definisi-pariwisata-minat-khusus.html):


(43)

1. Motivasi wisatawan mencari sesuatu yang baru, otentik dan mempunyai pengalaman perjalanan wisata yang berkualitas.

2. Motivasi dan keputusan untuk melakukan perjalanan ditentukan oleh minat tertentu/khusus dari wisatawan dan bukan dari pihak-pihak lain.

3. Wisatawan melakukan perjalanan berwisata pada umumnya mencari pengalaman baru yang dapat diperoleh dari obyek sejarah, makanan lokal, olah raga, adat istiadat, kegiatan di lapangan dan petualangan alam.

4. Experiential Marketing

a. Pengertian Experiential Marketing

Experiential Marketing berasal dari dua kata yaitu

Experiential dan Marketing.Experientialsendiri berasal dari kata

experience yang berarti sebuah pengalaman. Sedangkan

Marketing adalah sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler & Armstrong, 2008:6).


(44)

Menurut Schmitt, (dalam Jatmiko & Adharini, 2012:130),

experience adalah kejadian-kejadian pribadi yang terjadi dikarenakan adanya tanggapan stimulasi atau rangsangan tertentu (misalnya yang diberikan oleh pihak pemasar sebelum dan sesudah pembelian barang atau jasa) pada setiap individu secara personal.

Experiential marketing adalah suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk pelanggan-pelanggan yang loyal dengan menyentuh emosi mereka dan memberikan suatu feeling

yang positif terhadap produk dan jasa yang mereka konsumsi (Kartajaya, 2004:163).

Menurut Andreani (2007: 2), experiential marketing lebih dari sekedar memberikan informasi dan peluang pada pelanggan untuk memperoleh pengalaman atas keuntungan yang didapat dari produk atau jasa itu sendiri tetapi juga membangkitkan emosi dan perasaan yang berdampak terhadap pemasaran, khususnya penjualan.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Experiential Marketing adalah suatu konsep pemasaran yang tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan pelanggan saja, tetapi juga berusaha menciptakan pengalaman yang berkesan kepada pelanggan dengan menyentuh emosi mereka dan


(45)

memberikan suatu perasaanyang positif secara personal terhadap suatu produk yang mereka konsumsi.

b. Manfaat Experiential Marketing

Experiential marketing dapat dimanfaatkan secara efektif apabila diterapkan pada beberapa situasi tertentu. Ada beberapa manfaat yang dapat diterima dan dirasakan suatu perusahaan menurut Schmitt (1999:34), apabila menerapkan Experiential marketingantara lain:

1. Untuk membangkitkan kembali merek yang sedang merosot,

2. Untuk membedakan suatu produk dengan produk pesaing,

3. Untuk menciptakan sebuah citera dan identitas untuk sebuah perusahaan,

4. Untuk meningkatkan inovasi,

5. Membujuk pelanggan, untuk mencoba dan membeli produk yang ditawarkan.

c. Karakteristik Experiential Marketing

Tahap awal dari sebuah experiential marketingmenurut Schmitt (1999:12), terfokus pada tiga kunci pokok, diantaranya:

1. Fokus Pada Pengalaman Pelanggan,

Pengalaman pelanggan melibatkan panca indera, hati, pikiran yang dapat menempatkan pembelian produk


(46)

atau jasa di antara konteks yang lebih besar dalam kehidupan.

2. Pola Konsumsi,

Analisis pola konsumsi dapat menimbulkan hubungan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar. Produk dan jasa tidak lagi dievaluasi secara terpisah, tetapi dapat dievaluasi sebagai bagian dari keseluruhan pola penggunaan yang sesuai dengan kehidupan konsumen. Hal yang terpenting, pengalaman setelah pembelian diukur melalui kepuasan dan loyalitas.

3. Keputusan Rasional dan Emosional,

Pengalaman dalam hidup sering digunakan untuk memenuhi fantasi, perasaan, dan kesenangan. Dalam

experiential marketing keputusan pembelian suatu barang atau jasa tidak hanya dilihat dari sisi rasionalnya tetapi juga dari sisi emosionalnya. Konsumen tidak hanya ingin menjadi pembuat keputusan yang rasional tetapi juga konsumen ingin dihibur, dirangsang, serta dipengaruhi secara emosional dan ditantang secara kreatif.

d. Dimensi-Dimensi Experiential Marketing

Schmitt, (dalam Jatmiko & Adharini, 2012:130), menyatakan bahwa sasaran dari experiential marketingadalah untuk memberi


(47)

pengalaman kepada konsumen melalui lima tipe pengalaman yaitu Sense, Feel, Relate, Think, dan Act sebagai berikut:

1)sense;

Merupakan tipe pengalamanyang bertujuan menciptakan

sensory experience melalui lima panca indera manusia, meliputi penglihatan, suara, sentuhan, perasaan, dan penciuman yang memberikan kesan keindahan, kesenangan, kepuasan, melalui adanya stimuli (rangsangan), proses, dan consequences(akibat).

2) feel;

Merupakan tipe pengalamanyang mampu menyentuh perasaan terdalam (innerfeelings) dan emosi pelanggan dengan tujuan membangkitkan pengalaman afektif sehingga ada rasa gembira dan bangga .

3) think;

Merupakan tipe pengalamanyang bertujuan menuntut pemikiran kreatif konsumen tentang sebuah perusahaan dan merek.

4) Act;

Merupakan tipe pengalamanyang didesain untuk menciptakan pengalaman konsumen yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku, gaya hidup, dan interaksi dengan orang lain.


(48)

5) relate;

Merupakan tipe pengalamanyang merupakan kombinasi

sense, feel, think, dan act, yang bertujuan untuk mengkaitkan individu dengan sesuatu yang berada diluar dirinya dengan masyarakat atau budaya.

5. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2009:166) perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Perilaku konsumen menurut Mowen & Minor (2002:6) adalah sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dam pembuangan barang-barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.

Selain itu, Loudon dan Bitta, (dalam Mangkunegara, 1987:2), mendefinisikan perilaku konsumen adalah sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi,


(49)

memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen, adalah suatu tindakan–tindakan nyata yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

b. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Ada dua kekuatan dari faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan psikologis (Mangkunegara, 1987:2).

1. Kekuatan Sosial Budaya ; a. Faktor Budaya,

Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

b. Faktor Kelas Sosial,

Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.


(50)

c. Faktor Kelompok Anutan,

Kelompok anutan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen. Kelompok anutan ini merupakan kumpulan keluarga, kelompok, atau organisasi tertentu.

d. Faktor Keluarga,

Keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli.

2. Kekuatan Faktor Psikologis ; a. Faktor Pengalaman Belajar,

Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan dan pengambilan keputusan pembeli. b. Faktor Kepribadian,

Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli.

c. Faktor Sikap dan Keyakinan,

Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan.


(51)

d. Konsep Diri ( self-concept)

Konsep diri didefinisikan sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita pikirkan.

c. Perilaku Wisata Minat Khusus

Perilaku wisata minat khusus atau wisata petualangan dapat didefinisikan sebagai bentuk perjalanan wisata yang dilakukan di suatu lokasi yang memiliki atribut fisik yang menekankan unsur tantangan, rekreatif, dan pencapaian keinginan seorang wisatawan melalui keterlibatan/ interaksi dengan unsur alam.

Wisatawan yang terlibat dalam wisata minat khusus dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

( http://kopidarat03.wordpress.com/2010/05/25/potensi-pengembangan-pariwisata-minat-khusus-di-kabupaten-pacitan/)

1. Kelompok ringan (soft adventure);

Kelompok yang keterlibatan dirinya lebih merupakan keinginan untuk mencoba aktivitas baru, sehingga tingkat tantangannya masih pada tingkat ringan.

2. Kelompok berat (hard adventure);

Kelompok yang melihat keikutsertaannya dalam kegiatan wisata minat khusus pertualangan lebih merupakan sebagai tujuan atau motivasi utama, sehingga cenderung terlibat aktif dan serius pada kegiatan yang diikuti.


(52)

Sedangkan berdasarkan pada motivasi pokok (Alf H. Walle 1997), pemilahan pasar wisata pertualangan atau wisata minat khusus dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu: (

http://kopidarat03.wordpress.com/2010/05/25/potensi-pengembangan-pariwisata-minat-khusus-di-kabupaten-pacitan/)

1. Risk Seekers;

Kelompok yang menganggap aspek tantangan dan resiko sebagai tujuan pokok yang dicari dan dihadapi dalam mengikuti perjalanan wisata minat khsus petualangan. Sementara proses pemahaman dan pencarian wawasan hanya dilihat sebagai efek samping dari kegiatan mencari tantangan.

2. Gaining Insight;

Kelompok yang memandang perjalanan wisata minat khusus petualangan sebagai proses untuk menggali dan mendapatkan wawasan atau pemahaman. Sementara faktor tantangan dipahami hanya sebagai efek samping yang selalu terkait dengan atau ada dalam kegiatan wisata minat khusus petualangan, dan bukan sebagai tujuan utamanya.Dengan melihat karakteristik peminat pariwisata minat khusus, faktor fisik merupakan faktor yang penting karena merupakan daya tarik bagi para wisatawan.


(53)

6. Kunjungan Ulang

Pembelian ulang merupakan kunjungan yang pernah dilakukan oleh pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini berada di antara situasi pertama dan ketiga dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan, informasi yang diperlukan, berbagai alternatif yang harus dipertimbangkan, dan sebagainya. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua ini relatif lebih mudah daripada situasi pertama. Demikian pula banyaknya informasi yang dibutuhkan tidak sebanyak pada situasi pertama. (Swastha dan Handoko, 2000:114)

Dalam industri jasa, pembelian ulang telah menjadi perhatian praktisi pemasaran. Menurut Colombo dan Morrison (dalam Bashoff dan Gray,2004), membagi konsumen menjadi dua, yaitu:

1. Tipe karakter konsumen dalam hal loyalitas, yaitu mereka yang secara intrisik loyal pada merek atau perusahaan,

2. Tipe konsumen yang berpotensial untuk beralih ketika pada saat terjadi transaksi pembelian yang memberikan penawaran lebih kompetitif.

Sementara Wells dan Prensky (1996) menggunakan istilah


(54)

sebagai hasil evaluasi yang sesuai dengan pengalaman konsumen.

Menurut Hellier (dalam Wahyuningsih, 2007) pembelian ulang adalah, keputusan individual untuk melakukan pembelian lagi terhadap suatu produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen dengan memperhatikan keadaan dan kondisi konsumen itu sendiri. Atau dengan kata lain, penbelian ulang adalah pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk atau jasa untuk kedua kalinya atau lebih.

Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa kunjungan ulang adalah, perilaku wisatawan yang muncul sebagai respon terhadap suatu daya tarik wisata tertentu yang sudah dikunjungi.

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya

1. Rohmat Dwi Jatmiko dan Sri Nastiti Andharini. 2012. Analisis Experiential Marketing dan Loyalitas Pelanggan Pada Jasa Wisata studi pada Taman Rekreasi Sengkaling Malang.

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh simultan dan parsial dimensi experiental marketing: sense, feel, think, act, dan relate

terhadap loyalitas responden Taman Rekreasi Sengkaling Malang. Desain penelitian adalah eksplanatif berdasarkan data survey. Populasi penelitian adalah para pengunjung kelompok usia remaja,


(55)

terutama pelajar tingkat SLTA dan mahasiswa yang membeli tiket dan sedang berada di dalam area Taman Rekreasi Sengkaling Malang selama periode pengambilan data. Sampel yang diambil sebanyak 100 pengunjung yang berada di dalam Taman Rekreasi Sengkaling. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa experiental marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas responden. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kepada para pengelola Taman Rekreasi Sengkaling untuk terus berupaya meningkatkan penciptaan pengalaman yang semakin mengesankan kepada responden.

2. Nehemia H. S. 2010. Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan. Studi Kasus : Waroeng Spesial Sambal cabang Sompok Semarang.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh tiap-tiap variabel pada experiential marketing yaitu,

sense, feel, think, act, dan terale terhadap loyalitas pelanggan Waroeng Spesial Sambal cabang Sompok Semarang dan menganalisis faktor yang memiliki pengaruh paling besar pada loyalitas pelanggan.

Populasi yang digunakan adalah semua orang yang membeli dan makan di Waroeng Spesial Sambal cabang Sompok


(56)

Semarang yang sudah makan di Waroeng Spesial Sambal lebih dari 1 kali, sedangkan sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden yang berada di Waroeng Spesial Sambal. Teknik pengambilan sampelnya purposive sampling.Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda.

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa variabel yang termasuk dalam experiental marketing yaitu sense (panca indra), feel (perasaan), think (cara berpikir), act (kebiasaan), danrelate (pertalian) mempunyaipengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memudahkan pemahaman akan penelitian ini, penulis kemukakan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Kunjungan Ulang (Y)

Intensi

Merekomendasi

Menceritakan

kembali Experiential

Marketing (X)

Sense,

Feel,

Think,

Act,


(57)

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga masih harus diuji kebenarannya.Hipotesis berasal dari kata

hypo yang berarti di bahwa dan thesa yang berarti kebenaran (Iqbal Hasan, 2004: 31).

Pengalaman yang unik, berkesan, dan positif sering kali dicari oleh banyak orang khususnya pengalaman selama melakukan kunjungan wisata di suatu tempat yang memiliki daya tarik tersendiri yang luar biasa. Pengalaman, baik yang secara alami maupun buatan, sering kali menjadi nilai tersendiri bagi wisatawan. Bagi mereka, bagaimana suatu industri pariwisata menciptakan pengalaman yang berkesan adalah nilai positif bagi para wisatawan, karena pengalaman tersebut sangat mempengaruhi perasaan mereka. Jika pengalaman yang mereka dapat berkesan, unik, dan positif, maka wisatawan tersebut akan menjadi pengunjung yang loyal, yaitu akan melakukan kunjungan ulang atau menceritakan kembali pengalaman tersebut kepada orang lain, sehingga membuat mereka penasaran dan melakukan kunjungan ke tempat wisata tersebut.

Dari uraian penjelasan diatas maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: “ Experiential Marketing Berpengaruh Terhadap Kunjungan Ulang Pada Daya Tarik Wisata Pulau Komodo”


(58)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, yaitu pengajuan pertanyaan atau kuisioner dari peneliti kepada subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran sekaligus informasi yang dibutuhkan peneliti, melalui daftar pertanyaan yang diisi oleh subjek penelitian (responden) dan dikembalikan ke peneliti, (Sumarni dan Wahyuni, 2006:50).

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah para wisatawan domestik dan wisatawan asing yang sedang berada di area wisata Pulau Komodo dan sedang melakukan kunjungan wisata di Pulau Komodo.

2. Objek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah


(59)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada objek wisata Pulau Komodo, di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Flores Nusa Tenggara Timur.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2013 – November 2013.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu: a. Variabel Independent,

Variabel bebas atau variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Adapun yang menjadi variabel independent dalam penelitian ini adalah Experiential Marketing(X), yang meliputi :

1. Sense; 2. Feel; 3. Think; 4. Act; 5. Relate;


(60)

b. Variabel Dependent,

Variabel terikat atau dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Adapun yang menjadi variabel dependent dalam penelitian ini adalah Kunjungan Ulang (Y), yang meliputi:

1. Intensi, 2. Menceritakan, 3. Merekomendasikan.

Tabel III.1

Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Atribut

Experiential Marketing (X)

Sense - Udara yang sejuk di area wisata - Suasana yang tenang

- Bau bangkai binatang mati menyengat penciuman

- Kicauan burung – burung menenangkan hati

- Selain komodo, keindahan pantai Pink sangat menakjubkan

Feel - Keramahan para petugas karcis

- Penyampaian informasi yang jelas dan lengkap dari para naturalis guide


(61)

- Keterampilan para naturalis guide

- Kepekaan para naturalis guide terhadap perasaan pengunjung

- Keterbukaan masyarakat di Pulau Komodo terhadap para pengunjung

Think - Keinginan untuk mengetahui tentang Komodo sebelum melakukan kunjungan - Komodo adalah binatang langka yang unik - Mencoba memahami setiap aturan yang

harus dipatuhi

- Kehidupan harmonis dapat dirasakan masyarakat dan binatang Komodo

- Keingintahuan lebih mendalam tentang Komodo dan cerita rakyatnya

Act - Belajar menghargai kekayaan dunia yang masih terlindungi

- Pulau Komodo adalah tempat wisata petualangan

- Belajar menghargai sejarah

- Ikut melestarikan kelangsungan hidup Komodo

- Belajar percaya dan mengandalkan orang yang berpengalaman


(62)

Relate - Aktivitas konservasi memberi kesempatan ikut berpartisipasi

-Event budaya memberi kesempatan memperluas wawasan kebudayaan

- Aktivitas wisata memberi kesempatan mempelajari budaya masyarakat setempat - Media sosial membuat pengunjung dapat

berkomunikasi

2. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini pengukuran variabelnya menggunakan skala rating, yaitu Skala Likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini yang kemudian selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian, (Sugiyono, 2009:132-133).

Kunjungan Ulang (Y)

Intensi - Kunjungan ulang

Merekomendasikan - Merekomendasikan keunikan wisata Pulau Komodo kepada orang lain

Menceritakan pengalaman

- Menceritakan kembali pengalaman yang dirasakan di Pulau Komodo


(63)

Dalam penelitian ini yang diberi skala adalah indikator-indikator dari variabel-variabel yang hendak diukur. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap pernyataan atau pertanyaan mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata dengan diberikan skor, yaitu :

Tabel III. 2 Skala Likert

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

E. Definisi Operasional

1. Dimensi dari Experiential Marketing mencakup lima dimensi, diantaranya:

a. Rasa (Sense), merujuk pada pengalaman yang ditawarkan kepada pengunjung yang berkaitan denganindera penglihatan (pemandangan), indera perasa (rasa), indera penciuman (bau), indera pendengaran(suara) , dan sentuhan yang akan muncul untuk menciptakan pengalaman.


(64)

b. Perasaan (Feel), merujuk pada pengalaman rasa aman dan nyaman, yang meliputi keramahan para petugas karcis, penyampaian informasi yang jelas dan lengkap dari para

naturalis guide, keterampilan serta kepekaan para naturalis guide, dan keterbukaan masyarakat di Pulau Komodo terhadap setiap pengunjung.

c. Berpikir (Think), merujuk pada pengalaman yang dirasakan atas bagaimana pengunjung memperoleh informasi mengenai aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan sebelum melakukan perjalanan wisatanya, mencoba memahami setiap aturan-aturan yang ada, serta ketertarikan untuk mengetahui Komodo lebih dalam.

d. Sikap (Act), merujuk pada pengalaman yang ditawarkan kepada pengunjung berkaitan dengan terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi seperti gaya hidup, menghargai kekayaan dunia, belajar mengandalkan orang yang berpengalaman, serta ikut belajar melestarikan kelangsungan hidup komodo.

e. Keterkaitan (Relate), merujuk pada pengalaman yang ditawarkan kepada pengunjung yang berkaitan dengan bagaimana melibatkan pengunjung dalam kegiatan konservasi serta aktivitas budaya dan tersedianya website


(65)

yang memberi kesempatan adanya komunikasi antar pengunjung.

2. Kunjungan Ulang

Yang dimaksud dengan Kunjungan Ulang dalam penelitian ini adalah:

a. Intensi melakukan kunjungan ulang

b. Merekomendasikan kepada orang lain untuk mengunjungi Pulau Komodo.

c. Menceritakan pengalaman selama berwisata di Pulau Komodo kepada orang lain

F. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi dalam penelitan ini adalah para wisatawan domestik dan wisatawan asing yang sedang berada di area wisata Pulau Komodo dan sedang melakukan kunjungan wisata di Pulau Komodo.


(66)

2) Sampel

Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya kerena keterbatasan dana dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi (Wiratha 2006:233). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 wisatawan, yang terbagi menjadi 50 wisatawn asing dan 50 wisatawan domestik. 100 wisatawan ini dianggap mewakili populasi.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah quota sampling, yaitu teknik yang digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu.

H. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu, data primer dan data skunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau dari objek yag diteliti. Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil pengisian kuisioner yang diperoleh dari pengunjung di Pulau Komodo.


(67)

2. Data sekunder adalah pelengkap dari data primer yang didapat secara tidak langsung dari obyek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Balai Taman Nasional Komodo.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, adalah: a. Kuesioner;

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengedarkan beberapa daftar pertanyaan atau pernyataan secara sistematis yang disusun secara tertulis kepada para responden selaku pengunjung di Pulau Komodo dengan tujuan untuk mengetahui informasi mengenai pengalaman berwisata di Pulau Komodo.

b. Wawancara;

Adalah teknik Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas baik terstruktur maupun tidak terstruktur dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara luas mengenai objek penelitian. Teknik wawancara ini dilakukan disela-sela pengisian kuisioner kepada para pengunjung di Pulau Komodo dengan tujuan untuk menggali dan mendalami penilaian pengunjung tentang pengalaman yang mereka dapatkan dan juga pada pengelola


(68)

Taman Nasional Komodo tentang naik turunnya jumlah pengunjung di Pulau Komodo.

c. Dokumentasi;

Adalah teknik Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyalin data yang ada di kantor pengelola Taman Nasional Komodo seperti: data pengunjung di Taman Nasional Komodo (TNK) dari tahun 2006 sampai tahun 2012, serta beberapa tulisan di blog dari para wisatawan yang sudah mengalami pengalaman yang berkesan di Pulau Komodo.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrument penelitian diperlukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian layak digunakan atau tidak, karena alat ukur tersebut akan sangat membantu peneliti dalam mengambil kesimpulan yang benar dari data yang diperoleh. Untuk itu, instrument penelitian harus diuji validitas dan reliabilitasnya.

1.Uji Validitas;

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu objek yang ingin diukur, dalam hal ini adalah kuesioner. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi dalam penelitian ini adalah dengan memakai rumus korelasi


(69)

Pearson product moment, sebagai berikut: (Anwar Sanusi, 2011: 77)

= ∑ − (∑ )(∑ )

{ ∑ −(∑ )}{ ∑ −(∑ )²}

Ket:

= korelasi produk moment

= nilai setiap butir

= nilai dari jumlah butir

= jumlah responden

Jika nilai r (koefisien) hitung > r tabel dengan taraf signifikan

(α): 5% atau 0,05, instrumen dapat dikatakan valid, tetapi sebaliknya bila nilai r (koefisien) hitung < r tabel dengan taraf signifikan 5%, maka maka instrument tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas;

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur seberapa jauh konsistensi alat ukur tersebut dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal yang sama, dalam hal ini adalah keakuratan hasil suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel suatu kuesioner, dinyatakan reliabel/handal jika jawaban dari responden terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini uji reliabitas yang digunakan


(70)

adalah dengan rumus Alpha. Adapun rumus Alpha sebagai berikut:

( ) ∑

Ket:

= realibitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan atau pernyataan

∑ = jumlah varians butir = varians total

Jika nilaiAlpha hitung > r tabel dengan taraf signifikan (α) :5% atau 0,05, instrumen dapat dikatakan reliabel, tetapi sebaliknya bila nilai Alpha hitung < r tabel dengan taraf signifikan 5%, maka maka instrument tersebut tidak reliabel.

K. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan ada dua yaitu:

1) Analisis Statistik Deskriptif;

Adalah, alat analisis yang berupa kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, dan menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik-grafik maupun diagram-diagram ( Boedijoewono, 2007:11).


(71)

Peneliti akan menggunakan analisis deskriptif dengan mencari nilai rata- rata (arithmatic mean) dan standar deviasi.

a. Rata- rata (arithmatic mean);

Rata-rata dalam pengertian statistik adalah jumlah seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya kejadian (Boedijoewono, 2007:74). Dalam penelitian ini perhitungannya menggunakan rata-rata hitung sederhana, dengan rumusnya sebagai berikut:

= ∑X

N Keterangan:

= merupakan notasi dati rata-rata

∑ = jumlah

X = nilai data dari X1………sampai Xn N = jumlah kejadian atau frekuensi b. Standar deviasi

Adalah, akar pangkat 2 dari kuadrat nilai rata-rata selisih nilai data terhadap mean, dengan rumus sebagai berikut (Boedijoewono, 2007:145):


(72)

σ= √ ∑(X- = ∑ 2

N N

Keterangan:

σ = deviasi standar

∑ = sigma atau jumlah

= rata-rata

= (X- )

N = jumlah frekuensi

X = nilai data

c. Menentukan Interval Kelas (Class Interval)

Interval kelas biasanya dipengaruhi oleh rentang (range) data di mana data itu terserak. Maka rumus dalam menentukan kelas interval adalah .

ci = Range


(73)

ket:

ci = interval kelas

Range = selisih data terbesar-data terkecil

K = banyaknya kelas

Sedangkan untuk mencari Range :

Nilai Tertinggi-Nilai Terendah

Rentang Skor 2) Analisis Kuantitatif;

Adalah, alat analisis yang menggunakan model matematika dalam melakukan perhitungan statistik, yang hasil analisisnya disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dalam data dan diintrepretasikan dalam suatu uraian (Hasan,2004:30). Uji statistik yang digunakan adalah uji asosiatif yaitu Regresi Linear Sederhana.

Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh experiential marketing terhadap kunjungan ulang. Menentukan bentuk regresi linier sederhana dapat dilakukan dengan cara dua metode (Boedijoewono,2007:265), yaitu Metode Diagram Berserak (The Scatter Diagram) dan


(74)

Metode Jumlah Kuadrat Terkecil (The Least Square’s Method). Dalam penelitian ini menggunakan metode jumlah kuadrat terkecil, dengan rumus:

Y

′ = a + bX

Ket :

Y′ = Variabel dependen yang diprediksikan. a = nilai konstan

b = koefisien arah regresi

X = Variabel independen yang diprediksikan. Sementara itu untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen digunakan uji t (Priyatno,2010:86), dengan langkah sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis altenatif Ho : b = 0 (koefisien arah regresi tidak signifikan) Dalam penelitian ini hipotesis nol adalah experientiall marketing tidak berpengaruh terhadap kunjungan ulang.

Ha : b ≠ 0 (koefisien regresi signifikan).

Dalam penelitian ini hipotesis alternatif adalah

experiential marketing berpengaruh terhadap kunjungan ulang.


(75)

2. Menghitung

nilai

t

dengan rumus

t : +

dengan Jb

derajatbebas

n-2.

3. Membandingkan

tilai

tnnun, dengan nilai t 6o64 yang tersedia dengan tarafkesalahan 5 %o.

4. Mengambil keputusan dengan kriteria :

thituns

)

ttob"t maka koefisien regresi signifikan (Ha diterima dan Ho ditolak).


(76)

56

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Taman Nasional Komodo

Taman Nasional Komodo berada di antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores di kepulauan Indonesia Timur. Taman Nasional Komodo (TNK) ditetapkan pada tanggal 6 Maret 1980 dan ditetapkan menjadi Cagar Biosfer tahun 1986 serta Warisan Alam Dunia pada tahun 1991 di Indonesia yang diumumkan oleh UNESCO. Secara administratif kawasan Taman Nasional Komodo termasukdalam wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional Komodo awalnya dibentuk untuk melestarikan komodo (varanus komodoensis) yang pertama kali ditemukan oleh dunia ilmiah pada tahun 1911 oleh J. K. H. Van Steyn. Sejak itu telah memperluas tujuan konservasi untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut maupun darat.

Taman Nasional Komodo memiliki luas 173.300 ha, yang terdiri dari 58.499 ha daratan dan 114.801 ha perairan laut.Tiga pulau terbesar adalah Pulau Komodo (31.159 ha), Pulau Rinca (20.478 ha) dan Pulau Padar (1.409 ha).Terdapat 3 desa di dalam kawasan Taman Nasional Komodo yaitu Desa Komodo di Pulau Komodo, Desa Pasir Panjang (Kampung Rinca dan Kampung Kerora) di Pulau Rinca, dan Desa Papagaran di Pulau Papagaran.


(77)

B. Visi - Misi Balai Taman Nasional Komodo Visi

Menjadidestinasi ekowisata kelas dunia yang mandiri pada tahun 2015”

Misi

1. Melaksanakan perlindungan sumber daya alam dan ekosistem Taman Nasional Komodo

2. Melakukan pengawetan sumber daya alam dan ekosistem Taman Nasional Komodo melalui kegiatan monitoring, penelitian, inventarisasi, pembinaan habitat dan pembinaan populasi.

3. Melakukan pemanfaatan sumberdaya alam dan ekosistem Taman Nasional Komodo dengan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan ekowisata bertaraf internasional secara mandiri dan berkelanjutan. 4. Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien, akuntabel, harmonis

dan mandiri dalam pengelolaan Taman Nasional Komodo.

C. Tujuan Berdirinya Balai Taman Nasional Komodo

Adapun tujuan didirikannya Taman Nasional Komodo, diantaranya adalah:

1. Menjaga dan melindungi flora dan fauna yang terdapat pada ekosistem lautan dan daratan di Taman Nasional Komodo.

2. Mengusahakan kesejahteraan masyarakat local melalui pemanfaatan sumber daya dari dalam Taman Nasional secara efektif dan berkelanjutan.


(78)

3. Mengembangkan dan mengelola wisata alam secara berkelanjutan. 4. Melakukan pemantauan habitat laut dan darat, serta

mengembangkan rencana penelitian untuk menjelaskan permasalahan-permasalahan kunci pengelola Taman Nasional. 5. Mengembangkan fasilitas untuk pendidikan konservasi sumber

daya alam dan meningkatkan kesadaran mengenai masalah-masalah konservasi Taman Nasional.

6. Menciptakan suatu sistem pengelolaan mandiri dan berkelanjutan dengan meningkatkan kemampuan masyarakat lokal dalam bidang pengelolaan, dan para pihak (seperti masyarakat lokal dan sektor alam selam) memberikan kontribusi yang positif terhadap pengelolaan Taman Nasional Komodo.

D. Struktur Organisasi Balai Taman Nasional Komodo

Balai Taman Nasional Komodo merupakan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Taman Nasioanal Tipe A dari Kementerian Kehutanan, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Balai Taman Nasioanal Komodo berkedudukan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Kode Pos 86554. Struktur organisasi Balai Taman Nasional Komodo mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan nomor: p.03/Menhut-II/2007 tanggal 7 Februari 2007 dan P.52/Menhut-II/2009 tanggal 27 Juli 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional Balai Taman Nasional Komodo dikepalai


(79)

oleh seorang pejabat Kepala Balai (Eselon III.a) dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 4 (empat) pejabat setingkat eselom IV.a yang terdiri dari:

1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha (berkedudukan di Labuan Bajo) yang berfungsi sebagai kesekretariatan dalam pengelolaan Taman Nasional Komodo.

2. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Pulau Rinca (berkedudukan di Loh Buaya)

3. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Pulau Komodo (berkedudukan di Loh Liang)

4. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Padar (berkedudukan di Pulau Padar)

Adapun struktur organisasi Balai Taman Nasional Komodo dapat dilihat dalam Gambar 1 berikut ini


(80)

Gambar IV.1

Sruktur Organisasi Balai Taman Nasional Komodo

Berdasarkan Permenhut Nomor : P. 03/Menhut-II/2007, tanggal 1 Februari 2007 dan P. 52/Menhut-II/2009 tanggal 27 Juli 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, bahwa Balai Taman Nasional Komodo mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :


(81)

Tugas :

Melakukan penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan Taman Nasional Komodo berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Fungsi :

1. Penataan zonasi, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan kawasan taman nasional

2. Pengelolaan kawasan taman nasional

3. Penyidikan, perlindungan dan pengamanan kawasan taman nasional 4. Pengendalian kebakaran hutan

5. Promosi, informasi konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya 6. Pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumberdaya

alam hayati dan ekosistemnya

7. Kerjasama pengembangan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya serta pengembangan kemitraan

8. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan taman nasional

9. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam 10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

E. Pulau Komodo (Loh Liang)

Loh Liang merupakan pintu masuk dan daerah wisata utama di Pulau Komodo. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur,


(82)

Indonesia.Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Di Loh Liang ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan oleh wisatawan saat mengunjungi Pulau Komodo, diantaranya adalah melihat Komodo, rusa, babi hutan,dll.Selain melihat Komodo wisatawan juga dapat melihat burung(kakatua, gosong, pergam, kuakiau, dll). Selain aktivitas melihat Komodo dan jenis burung, di Pulau Komodo juga setiap wisatawan yang datang berkunjung akan bisa memilih kegiatan trekking baik pendek, sedang, panjang, dan adventure. Setiap trekking yang kita pilih akan memiliki keunikan masing-masing, waktu yang diperlukan untuk melakukan trekking tidak terlalu lama, dan saat

trekking itulah pengunjung dapat melihat aktivitas Komodo secara langsung maupun binatang lain yang ditemukan saat trekkingtersebut.

F. Biawak Komodo

Biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan dua pulau kecil yaitu Gili Motang dan Nusa Kode.Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempatora. Biawak Komodo merupakan binatang karnivor, predator, kanibal, dan endemik.Biawak Komodo juga mampu melakukan partenogenesis, yang berarti si betina


(1)

Mendengar beberapa arahan dari Ranger sebelum melakukan trekking bersama wisatawan asal Germany


(2)

144

Pulau Komodo Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

(4)

146

Komodo dan aktivitas lainnya yang ada di Pulau Komodo selama penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

(6)

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI