2. Tahap Perkembangan Remaja
Masa remaja adalah periode peralihan perkembangan dari anak-anak ke masa dewasa, dimulai sekitar usia 10-12 dan berakhir pada usia 18-21 tahun.
Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial Pediatri, 2010. Santrock 2007 mengemukakan
dua transisi remaja yaitu pada masa kanak-kanak ke masa remaja dan masa
remaja ke masa dewasa.
a. Masa Kanak-Kanak ke Masa Remaja Masa kanak-kanak ke masa remaja dilalui pada usia 10 tahun hingga
13 tahun. Pada transisi ini sejumlah perubahan terjadi baik secara biologis, kognitif, dan juga sosio-emosional. Remaja mengalami fase pubertas yang
ditunjukka melalui perubahan fisik dan perubahan hormonal. Selain itu, pada masa remaja awal, terjadi perubahan di otak yang
memungkinkan kemajuan dalam berpikir. Ketika remaja memasuki transisi ini, mereka mulai berpikir secara lebih egosentris, sering kali memandang
dirinya seolah-olah berada di atas pentas, unik, dan tak terkalahkan. Perubahan juga terjadi pada sosio-emosional, meliputi tuntutan untuk
mencapai kemandirian, konflik dengan orang tua, dan keinginan lebih banyak untuk meluangkan waktu bersama kawan-kawan sebaya. Menurut
Reed Larson dan Maryse Richards dalam Santrock, 2007 emosi yang dimiliki oleh remaja lebih ekstrem dan berlalu lebih cepat dibadingkan
orang dewasa Santrock, 2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan penelitian dari Blakemore Mills, 2014; Kar, Vijay, Mishra, 2013; Steinberg, 2013 dalam King 2016 perubahan otak remaja
berfokus pada perkembangan awal amigdala yang meliputi emosi dan perkembangan akhir korteks prafrontal yang berhubungan dengan
penalaran dan pengambilan keputusan. Adanya perubahan tersebut membuat remaja memiliki pemikiran yang egosentris Byrnes Kuhn,
dalam King, 2016. Transisi dari masa kanak-kanak hingga masa remaja bersifat kompleks dan multidimensional yang melibatkan perubahan di
berbagai aspek kehidupan Santrock, 2007.
b. Masa Remaja ke Masa Dewasa Masa remaja diawali pada segi biologis dan berakhir pada aspek
kultural. Artinya, transisi dari masa kanak-kanak hingga remaja dimulai dengan kematangan pubertas, sementara transisi dari remaja menuju
dewasa ditentukan oleh standar dan pengalaman budaya. Pada masa ini remaja lebih memperhatikan masa depan seperti karir, mulai serius dalam
berhubungan dengan lawan jenis, dan eksplorasi identitas lebih menonjol dibandingkan pada masa remaja awal.
Transisi masa remaja hingga masa dewasa dapat berlangsung cukup lama hingga remaja mengembangkan berbagai keterampilan yang lebih
efektif untuk menjadi anggota penuh dari suatu masyarakat. Kenneth Kenniston dalam Santrock, 2007 transisi antara remaja dan masa dewasa
merupakan masa di mana ekonomi dan kehidupan pribadi bersifat sementara. Selama transisi ini penghasilan mereka sering kali masih rendah
dan bersifat sporadis, tempat tinggal merekasering berubah-ubah. Menurut Santrock 2007 rentang usia pada transisi ini adalah 18 tahun hingga 22
tahun.
D. Dinamika Hubungan Kepribadian Neurotik dengan Impulsive Buying