JENIS PENELITIAN IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN SUBJEK PENELITIAN

39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasi yang bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variabel lainnya. Menurut Santoso 2010, teknik korelasi dilakukan untuk melihat kecenderungan pola pada suatu variabel berdasarkan kecenderungan pola pada variabel yang lain. jika kecenderungan pada suatu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan pada variabel lain, dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan atau berkolerasi. Penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara kepribadian neurotik dengan impusive buying pada remaja di Tarakan.

B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Tergantung Y : Impulsive buying pada remaja 2. Variabel Bebas X : Kepribadian Neurotik, yaitu tipe compliant, aggressive dan detached.

C. DEFINISI OPERASIONAL 1. Impusive Buying

Impulsive buying adalah perilaku belanja yang didorong oleh keinginan dalam diri tanpa adanya perencanaan, spontan, segera dalam melakukan pembelian dengan tidak adanya pertimbangan kegunaan dan konsekuensi dari pembelian tersebut. Impulsive buying diukur dengan skala impulsive buying. Skala tersebut terdiri dari aspek afektif dan aspek kognitif. Perolehan skor tinggi pada skala ini mengindikasikan bahwa subjek memiliki kecenderungan impulsive buying yang tinggi. Sebaliknya, perolehan skor yang rendah mengindikasikan bahwa subjek memiliki kecenderungan impulsive buying yang rendah.

2. Kepribadian Neurotik

Kepribadian neurotik secara operasional definisikan kepribadian neurotik adalah munculnya kecemasan dasar karena tidak memperoleh jaminan keamanan dan perlindungan dari orang tua sehingga mengembangkan permusuhan dasar yang kemudian direpresi membuat individu tersebut terperangkap pada kebutuhan-kebutuhan kompulsif untuk mengurangi kecemasan tersebut. Terdapat dari tiga tipe kepribadian neurotik yaitu : a. Compliant patuh, memiliki kebutuhan untuk mendekati orang lain untuk melindungi diri dari ketidakberdayaan, dan ketergantungan yang tidak wajar pada orang lain codependency b. Aggressive, memiliki kebutuhan akan kekuasaan, ingin dikagumi, ingin memperoleh penghargan dan gengsi, melawan orang lain, dan memiliki ambisi pribadi. c. Detached lepas dari orang lain, memiliki kebutuhan untuk menjauhi orang lain, kesendirian, kebebasan, dan kemandirian. Sebagian neurotik menganggap berhubungan dengan orang lain merupakan sebuah tekanan. Skor pada skala tipe kepribadian dihitung berdasarkan skor total untuk setiap tipenya. Semakin tinggi nilai skor total tiap tipe, maka subjek memiliki skor yang tinggi pada tiap tipe kepribadian neurotik tersebut.

D. SUBJEK PENELITIAN

E. Subjek pada penelitian ini adalah remaja laki-laki dan remaja perempuan. Kriteria sampel yang dipilih adalah remaja dengan rentang usia 15 tahun hingga 18 tahun di Tarakan, Kalimantan Utara. Hal ini dikarenakan rentang usia tersebut masuk dalam klasifikasi remaja Santrock, 2007. Alasan peneliti memilih remaja sebagai subjek karena remaja merupakan penyumbang terbesar dalam hal perilaku konsumsi khusunya pada produk fashion Swa dalam dalam Anin, BS, dan Atamimi, 2008. Remaja yang digunakan pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penelitian ini adalah dengan menggunakan subjek penelitian remaja di Tarakan karena di Tarakan merupakan salah satu kota yang memiliki fenomena impulsive buying. Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti menggunkan teknik non-probability sampling, khusunya sampling insidental. Sampling insidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, jika kebetulan orang yang ditemui cocok sebagai sumber data Sugiyono, 2010. Pengambilan sampel berdasarkan latar belakang pendidikan SMA dan SMK.

F. PROSEDUR PENELITIAN