2. Validasi
Menurut Gandjar dan Rohman 2007, validasi metode dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik, reprodusibel, dan tahan pada
kisaran analit yang akan dianalisis. Tabel VIII menunjukan hasil tinggi derivat dari kurva baku, sedangkan
Gambar 14 merupakan grafik hasil regresi linear kurva baku.
Tabel VIII. Hasil tinggi derivat pada kurva baku solvent
Konsentrasi mgml Rata- rata Tinggi
derivat cm 0,36
0,10 0,4
0,13 0,8
0,15 1,2
0,18 1,6
0,20 2,0
0,23 2,4
0,25 2,8
0,28 3,2
0,28 3,6
0,30
Gambar 14. Kurva baku, hubungan konsentrasi BSA terhadap tinggi derivat
Persamaan kurva baku solvent konsentrasi BSA pada pelarut PBS terhadap tinggi derivat adalah y = 0,058x + 0,101 dengan koefisien korelasi r
y = 0.059x + 0.102 r = 0,985
0.1 0.2
0.3 0.4
1 2
3 4
T in
g g
i D
e ri
v a
t c
m
kosentrasi mgml
Kurva Baku Solvent
albumin-solvent Linear albumin-
solvent
yaitu 0,985. Nilai LOD persamaaan ini adalah sebesar 0,4307 mgml. Menurut Miller dan Miller 2010, dalam analisis nilai r lebih baik jika lebih dari 0,99
tetapi relative jarang menggunakan nilai r dibawah 0,90. Pada penelitian ini, nilai r lebih dari 0,90 sehingga masih dinyatakan dapat digunakan dalam analisis.
Tabel IX menunjukan hasil tinggi derivat dari kurva adisi, sedangkan gambar 15 merupakan grafik hasil regresi linear kurva adisi.
Tabel IX. Hasil tinggi derivat kurva adisi Adisi mg
C mgml Rata
– Rata Tinggi derivat cm
10 0,05
0,13 30
0,16 0,15
50 0,27
0,20 70
0,37 0,28
90 0,48
0,33
Dari tabel IX, dicari nilai D lampiran 13. Nilai D yang didapatkan untuk adisi 10 mg adalah 70,11 ; untuk adisi 30 mg adalah 8,09; untuk adisi
50 mg adalah 13,05; untuk adisi 70 mg adalah 5,31; untuk adisi 90 mg adalah 2,91. Nilai D yang memenuhi kriteria berdasarkan FDA 2013, yaitu 20
adalah adisi 30mg, 50 mg, 70mg, dan 90 mg. Oleh karena itu digunakan adisi 30 mg, 50 mg, 70 mg, dan 90 mg untuk mencari kurva adisi dan regresi linearnya.
Gambar 15. Kurva adisi, hubungan konsentrasi BSA terhadap tinggi derivat
y = 0.5836x + 0,0532 r = 0,993
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40
0.00 0.20
0.40 0.60
T in
g g
i D
e ri
v a
t c
m
Konsentrasi mgml
Kurva Adisi
sedimen + BSA
Linear sedimen +
BSA
Persamaan kurva adisi konsentrasi BSA pada pelarut PBS terhadap tinggi derivat adalah y = 0,5836x + 0,0532 dengan koefisien korelasi r yaitu 0,993.
Nilai LOQ persamaaan ini adalah sebesar 0,0922 mgml. Menurut Miller dan Miller 2010, dalam analisis nilai r lebih baik jika lebih dari 0,99 tetapi relative
jarang menggunakan nilai r dibawah 0,90. Pada penelitian ini, nilai r lebih dari 0,99 sehingga nilai r baik untuk digunakan dalam analisis. Dari hasil penelitian
dinyatakan sesuai dengan teori yang ada. Sedangkan untuk melihat presisi, dibuktikan dengan mencari RSD. Nilai RSD lampiran 4 yang didapat adalah
sebesar 12,554 . Menurut FDA 2014, dalam analisis nilai RSD yang baik adalah kurang dari 20. Dari hasil penelitian dinyatakan sesuai dengan teori yang
ada. Gambar 16 merupakan hasil perbandingan antara kurva baku dan kurva
adisi, menunjukkan kenaikan yang berbeda ditandai dengan nilai slope yang jauh berbeda yaitu kurva adisi memiliki nilai slope yang lebih tinggi dibandingkan
kurva baku. Dapat disimpulkan, perbedaan yang terjadi akibat adanya pengaruh dari matriks. Menurut FDA 2013, untuk bioanalisis perlu dilakukan pembuatan
kurva adisi dan kurva baku yang digunakan untuk penentuan kadar adalah kurva adisi. Hal ini dikarenakan pada bioanalisis perlu dilakukan preparasi, sehingga
pembuatan kurva adisi difungsikan untuk mengantisipasi tertinggal senyawa pada proses preparasi. Oleh akibat peristiwa tersebut, maka untuk menghitung
konsentrasi protein dalam sedimen pada sampel digunakan regresi linear kurva adisi.
Gambar 16. Perbandingan kurva baku terhadap kurva adisi
3. Penentuan kadar