Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

a. Liquidity Ratios 1 Current Ratio 100 liabilites Current Asset Current Ratio Current × = 2 Quick Ratio 100 s Liabilitie Current inventory Assets Current Ratio Quick × − = b. Solvability Ratios 1 100 Panjang Jangka Hutang Menengah Jangka Hutang EBITDA × + 2 100 yad tahun 1 Pokok bunga Biaya EBITDA × + 3 Times Interest Earned Ratio 100 Bunga Biaya EBIT × 4 100 Assets Total Equity × c. Profitability Ratios 1 Profit Margin Ratio 100 Sales Net Profit Ratio Margin Profit × = 2 Return on Asset ROA 100 Assets Total Tax After Earning Asset on Return × = 3 Pertumbuhan Penjualan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Membandingkan rasio-rasio keuangan setiap debitur yang diteliti dengan rasio yang ditetapkan oleh PT. BRI Persero Tbk. Kantor Cabang Katamso. 3. Menarik kesimpulan apakah rasio-rasio keuangan setiap debitur yang diteliti berada pada risiko rendah atau risiko tinggi. Dikatakan risiko rendah jika rasio keuangannya memenuhi standar kelayakan kredit yang berlaku pada PT. BRI Persero Tbk. Kantor Cabang Katamso dan diberi skor nol. Dikatakan risiko tinggi jika rasio keuangannya tidak memenuhi standar kelayakan kredit yang berlaku pada PT. BRI Persero Tbk. Kantor Cabang Katamso dan diberi skor tiga. Kemudian skor dijumlah, jika total skor ≤ 12 maka kredit diterima dan jika total skor 12 maka kredit ditolak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Cabang Katamso Yogyakarta merupakan salah satu cabang BRI di kantor wilayah Yogyakarta, yang terletak di jalan Brigjen Katamso No. 13-15 Yogyakarta. Lokasinya sangat strategis dekat dengan pusat kota dan transportasinya mudah. Hal tersebut memudahkan pihak PT. BRI Persero Cabang Katamso Yogyakarta dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama nasabah. Berdirinya PT. BRI Persero Cabang Katamso tidak terlepas dari sejarah berdirinya BRI Kantor Pusat. Pada awalnya BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. BRI berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang 31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9 Tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 Tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor Exim. Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Undang- Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 tentang Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas- tugas pokok BRI sebagai Bank Umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero yang kepemilikannya masih 100 di tangan Pemerintah. PT. BRI Persero yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap