D. Cara Kerja
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober-November 2016, yang
dilaksanakan di Laboratorium Percobaan Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
1. Penelitian di Lapangan
a Pembuatan Pupuk
Langkah kerja pembuatan pupuk organik cair POC urin sapi sebagai berikut :
Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
Urin sapi ; empon-empon kunyit, jahe, lengkuas, kencur ; tetes tebu ; EM4 dengan perbandingan 3 liter urin sapi ; ΒΌ tiap empon-
empon ; 300 ml tetes tebu ; 150 ml EM4
Kunyit, jahe, lengkuas, kencur, ditumbuk sampai halus kemudian
di masukkan tetes tebu ke dalam ember plastik
Urin sapi dimasukkan ke dalam ember plastik kemudian diaduk
merata dengan pengaduk.
EM4 dimasukkan ke dalam ember plastik diaduk merata
kemudian ditutup dan disimpan selama 7-10 hari,
Selama proses penyimpanan pupuk organik cair urin sapi diaduk
setiap harinya, untuk membuang gas.
Setelah melalui fermentasi selama 7-10 hari ditandai perubahan warna dan bau. Pupuk organik cair urin sapi kemudian disaring
untuk memisahkan antara ampas dan cairan pupuk lalu
dimasukkan ke dalam botol air mineral dan siap digunakan. b
Penanaman Bayam
1 Persemaian Tanaman Bayam
Penelitian di lapangan dimulai dengan persemaian, dengan menanam benih tanaman bayam hijau pada polybag ukuran
10x10 cm. Media tanam yang digunakan berupa tanah. Media semai atau tempat persemaian sebelum ditanam benih disiram air
terlebih dahulu hingga lembab. Selain itu, benih disebarkan pada polybag yang sudah diisi dengan media tanam.
2 Pengolahan Lahan dan Media Tanam Tanah
Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan areal dari gulma dan tanaman yang telah mati. Pada lahan menggunakan
atap plastik guna menghindari cuaca yang tidak menentu agar tanaman tidak rusak. Jarak antar perlakuan 50 cm, serta jarak
antar ulangan 50 cm. Polybag yang digunakan untuk mengisi media tanah berukuran 25x25 cm.
3 Pemindahan Bibit Penanaman
Setelah tanaman bayam tumbuh, dipilih yang seragam berdasarkan dari jumlah daun yang seragam yaitu 4 helai dan
umur tanaman sebanyak 40 tanaman dan dipindahkan ke dalam polybag yang telah disiapkan.
4 Aklimatisasi
Aklimatisasi dilakukan selama 7 hari, mulai dari pemindahan bibit tanaman sampai diberi perlakuan fermentasi urin sapi.
Aklimatisasi dilakukan untuk memberikan penyesuaian atau adaptasi terhadap tanaman setelah pemindahan ke polybag.
5 Penyisipan
Penyisipan dilakukan guna mengganti tanaman yang rusak akibat hama, penyakit, ataupun kerusakan mekanisme yang lainnya.
Penyisipan dilakukan paling lama 12 hari setelah pindah tanam. 6
Pemberian Perlakuan Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontrol
air, pupuk organik cair urin sapi dosis berbeda-beda. Setiap perlakuan terdapat 10 tanaman, sehingga seluruh tanaman
sebanyak 40 tanaman. Pemberian pupuk cair terdiri dari 3 konsentrasi, yaitu 10, 20, dan 30. Pembuatan konsentrasi
dilakukan sebagai berikut: Konsentrasi 10 : 100 ml pupuk cair + 900 ml air
Konsentrasi 20 : 200 ml pupuk cair + 800 ml air Konsentrasi 30 : 300 ml pupuk cair + 700 ml air
7 Pemeliharaan
Penyiraman Penyiraman pupuk organik cair urin sapi dilakukan pada hari
Senin pukul 16.00-17.00 WIB secara merata pada seluruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tanaman yang sudah berumur 2 minggu setelah pemindahan bibit. Kemudian penyiraman ketanaman sebanyak 100 ml
dengan menggunakan gelas ukur. Penyiangan
Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut gulma yang tumbuh di sekitar polybag maupun lahan tanam.
8 Pengukuran Pertumbuhan Tanaman
Pengukuran pertumbuhan tanaman bayam dilakukan seminggu 2 kali pengukuran. Pengukuran dilakukan setiap hari Selasa dan
Jumat. Data yang diambil adalah tinggi tanaman dan jumlah daun pada masing-masing perlakuan. Pengukuran tinggi tanaman
menggunakan penggaris dari perlekatan kotiledon batang hingga ujung pucuk tanaman sedangkan untuk menghitung jumlah daun
yang sudah terbuka sempurna. Pengamatan dilakukan selama 1 bulan.
E. Teknik Pengumpulan Data