Tabel 4.3 Hasil uji Duncan terhadap jumlah daun Perlakuan
Rata-rata cm
K 13.1ab
A 13.5b
B 13.4b
C 12.2a
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan α 0.05
B. Pembahasan
1. Pola pertumbuhan Tanaman Bayam Tiap Minggu
Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa pola pertumbuhan
tinggi tanaman mulai hari ke-1 hingga tanggal hari ke-24 merupakan fase pertumbuhan vegetatif, dapat diketahui dari setiap waktu tanaman
menunjukkan pertambahan tinggi yang meningkat pesat. sedangkan pertambahan jumlah daun dihari ke-1 hingga hari ke-24 mengalami
pertambahan jumlah daun yang meningkat pula, semntara itu untuk hari ke-14 hingga hari ke-24 pertumbuhan jumlah daun mengalami
perlambatan setelah itu pertumbahan jumlah daun meningkat stabil. Hal tersebut dapat terjadi karena tanaman dari hari ke-14 hingga hari ke-24
mengalami penambahan daun muda yang muncul pada ketiak daun. Pertumbuhan tinggi tanaman mengalami peningkatan yang pesat.
Peningkatan tinggi yang cukup pesat ini disebabkan karena adanya penutupan dengan plastik menyebabkan intensitas cahaya matahari yang
masuk menjadi berkurang. Namun, kondisi tanaman dilihat dari batang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tetap kokoh, serta daunnya pun melebar. Hal ini didasarkan atas pengamatan pertumbuhan tanaman bayam hanya perlakuan A 10 pada
minggu pertama hingga minggu ke-4 rata-rata tinggi tanaman bayam tersebut adalah 25.15 cm mengalami peningkatan pertambahan tinggi
yang pesat. Data rata-rata tinggi tanaman dapat dilihat pada lampiran 16. Selain itu, penanaman dilakukan pada awal musim penghujan
sehingga cuaca yang sering mendung dan hujan yang tidak menentu menyebabkan tanaman mendapatkan cahaya yang kurang. Intensitas
cahaya yang kurang mengaktifkan hormon auksin dimana terjadi
pemanjangan sel yang membuat semua tanaman menjadi lebih tinggi. Pertumbuhan jumlah daun juga meningkat dari hari ke-1 hingga hari
ke-24 untuk setiap perlakuan. Meningkatnya jumlah daun disebabkan karena adanya batang yang tumbuh sehingga jumlah daun juga semakin
bertambah. Pada tanaman yang diberi perlakuan C mengalami peningkatan yang hampir sama dengan tanaman yang tanpa perlakuan K kontrol
namun perlakuan C memiliki jumlah daun yang rendah dari semua perlakuan. Hal tersebut dapat terjadi karena saat pengamatan salah satu
tanaman pada perlakuan C daun menguning dan akhirnya gugur disebabkan nutrisi yang terkandung lebih banyak sehingga penyerapan
oleh akar kurang maksimal, maka secara alami mereka akan memaksa diri untuk menggugurkan daunnya dengan tujuan untuk memperlambat proses
transpirasi demi menghemat konsumsi air.
2. Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk cair urin sapi yang berbeda