59
3.2 Konstruksi Konstituen Pascaverba Pasif yang Bermorfem Terikat Di- + { - Kan - I }
Konstituen pascaverba pasif yang bermorfem terikat di-+ { -kan -i} dalam bahasa I ndonesia memiliki konstruksi beragam.
Berikut ini diuraikan j enis konstruksi konstit uen pascaverba pasif yang bermorfem terikat di-+ { -kan -i} dalam bahasa I ndonesia.
3.2.1 Konstruksi Kata
Berikut ini adalah data yang memperlihatkan konstituen pascaverba pasif yang bermorfem terikat di-+ -kan -i yang berkonstruksi kata.
24 Perubahan drastis dirasakan warga ketika Hasan pindah ke Tulungagung. K 11 4 20-9-2004
25 Jaksa Fery Silalahi diberondongi peluru oleh orang tidak dikenal pada 26 Mei 2004. T 14 2 14-12-2004
26 Program ini dijaga kelestariannya secara ketat dengan melibatkan masyarakat luas. PR 14 1 19-12-2004
27 Selain pertunjukan, akan diadakan workshop setiap hari pukul 11.00 dan 13.00 di Gelanggang Renang Bulungan.
K 4 9 21-01-2004 28 Tenaga beliau-beliau itu sangat dibutuhkan umat.
PR 1 2 13-12-2004
60
Konstituen pascaverba pasif yang bermorfem terikat di-+ { -kan -i} yang tampak pada kalimat 24 sampai dengan 28 secara berturut-turut
berkonstruksi kata, yaitu warga, peluru, kelestariannya, workshop, dan umat. Berdasarkan bentuknya, konstituen itu ada yang berupa kata dasar,
yaitu pada kalimat 24, 25, 27, dan 28, sedangkan yang berupa kata turunan kalimat 26.
3.2.2 Konstruksi Frasa
Berikut ini adalah data yang menunjukkan bahwa Konstituen pascaverba pasif yang bermorfem terikat di-+ { -kan -i} dapat
berkonstruksi frasa. 29 Barang yang pembeliannya dari Malaysia dilakukan di Pulau
Batu Putih di Perairan Perlis. K 34 8 3-12-2004 30 Virus HI V dapat ditularkan lewat jarum tindik maupun jarum
tato. K 39 1 3-12-2004 31 Biaya yang signifikan itu dibutuhkan untuk membuat film
pendek dan film panjang. K 26 2 3-12-2004 32 Teks-teks itu diproduksi oleh kalangan Sulbatern.
K 11 8 20-9-2004 33 Warga di sekitar TPS dihantui longsor susulan.
PR 1 5 15-11-2004
61
Konstituen pascaverba pasif yang bermorfem terikat di-+ { -kan -i} yang tampak pada kalimat 29 sampai dengan 33 secara berturut-turut
berkonstruksi frasa, yaitu di Pulau Batu Putih di Perairan Perlis, lewat jarum tindik maupun jarum tato, untuk membuat film pendek dan film
panjang, oleh kalangan Sulbatern, dan longsor susulan.
3.2.3 Konstruksi Klausa