9
2.1.2 Permulaan munculnya Alfabet
Manusia berkembang begitu pula dengan komunikasi mereka sehari-hari. Mereka memerlukan bahasa tulis yang lebih kompleks lagi agar bisa
menggambarkan ide-ide yang ada di benak mereka. Pada tahun 2500 sebelum masehi, bangsa Mesir menemukan alat tulis yaitu alang-alang dan papyrus sebagai
tempat untuk menulis. Hal ini memberikan kontribusi yang sangat besar sebagai titik awal dari bentuk huruf yang akan terus berkembang dan berubah. Mesir
sendiri memiliki huruf yang dikenal dengan HieroglyphHieratic Script. Dari simbol-simbol tipografi lambat laun berubah menjadi huruf-huruf
yang di sebut Alfabet. Pada tahun 1500 sebelum masehi berbagai teori mengenai awal mula perkembangan alfabet telah dikemukakan dan semua teori itu berasal
dari penemuan yang besar dari peradaban bangsa-bangsa. Alfabet merupakan sistem penulisan dengan satu bentuk visual yang unuk huruf, setiap konsonan
dan vikal dapat dikombinasikan menjadi bentuk unit visual kata yang dapat mereprestasikan sebuah bahasa. Yunani mulai mengembangkan penulisan alfabet
tersebut. Barulah ketika alfabet tersebut samapai ke tangan bangsa Romawi, mereka memberikan perubahan dan kontribusi terbesar dalam sejarah
perkembangan tipografi. Pada masa itu bangsa Romawi mengembangjan sistem penulisan huruf kapital, Huruf kecil, serta perkembangan bentuk-bentuk huruf dari
bagian stroke yang bervariasi yang merupakan ciri fisik dari huruf-huruf Roman Script dan terus berkembang hingga sekarang.
2.1.3 Penemuan mesin cetak
Penemuan mesin cetak dengan sistem movable type pada tahun 1450 oleh johann Gensfleisch zum Gutenberg dari Jerman, telah membawa banyak
perubahan yang pesat dalam sejarah tipografi, terutama dalam teknik pencetakan, pengukuran, serta produksi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Gb.2.1.Johann Gensfleisch zum Gutenberg Sumber:Huruf Font Tipografi, 2011:17
Gb.2.2.Mesin cetak Sumber:Tipografi Dalam Desain Grafis, 2001:06
Melalui sistem dan subsistem yang kompleks, Johann Gutenberg mengembangkan teknik cetak yang di buat di atas permukaan bahan metal yang diukir engraving.
Setiap huruf, angka, tanda baca, serta ruang vertikal dan horisontal yang terdapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
di antara huruf-huruf di bentuk satu per satu. Guna mencapai akurasi serta mempercepat proses kerja pada saat pencetakan di atas kertas, Gutenberg
memerlukan hapir 50.000 blok metal yang terdiri dari berbagai macam jenis huruf metal type . Sebelum melakukan pencetakan, setiap blok metal tersebut disusun
satu per satu di atas sebuah wadah yang menjadi bagian permukaan cetak, yang mana cara ini disebut sebagai typecasting. Blok-blok huruf yang digunakan dapat
dipindah-pindah atau diubah susunanya sesuai dengan kebutuhan dari naskah yang akan di cetak.
Pencetakan dengan movable type di gunakan hampir selama 400 tahun dengan berbagai macam penyempurnaan terhadap sistem yang telah diciptakan
oleh Johann Gutenberg. Pada tahun 1886, Ottmar Mergenthaler, dari Jerman menemukan mesin typecasting yang cara kerjanya adalah dengan memasangkan
sejumlah huruf yang disusun per baris linecasting. Mesin temuan Mergenthaler ini desebut dengan Linotype, yang berasal dari kata Line of type . Mesin
teknologi cetak tinggi ini masih digunakan sampai saat ini. Selain Linotype, juga ada mesin-mesin typecasting yang lain seperti Monotype cara kerjanya dengan
menyusun huruf satu per satu.
2.2 Jenis Huruf