Proses Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara
66
b berisi tindakan hukum tata usaha negara, c berdasarkan peraturan perundang-undangan.
d bersifat konkrit, individual, dan final, e menimbulkan akibat hukum.
Subyek atau pihak-pihak yang berperkara dalam Pengadilan Tata Usaha Negara ada 2 pihak, yaitu penggugat dan tergugat. Menurut Tutik 2010:335-
338 pihak penggugat memiliki hak untuk: 1
Mengajukan gugatan tertulis kepada PTUN terhadap suatu keputusan Tata Usaha Negara.
2 Mendapat pendampingan dari kuasa hukum.
3 Mengajukan kepada ketua pengadilan untuk bersengketa cuma-cuma.
4 Mendapat panggilan secara sah.
5 Mengajukan permohonan agar pelaksanaan keputusan TUN itu ditunda
selama pemeriksaan sengketa TUN sedang berjalan, sampai ada putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum yang tetap.
6 Mengubah alasan yang mendasari gugatannya hanya sampai dengan
replik asal disertai alasan yang cukup serta tidak merugikan kepentingan tergugat.
7 Mencabut jawaban sebelum tergugat memberikan jawaban.
8 Mempelajari berkas perkara dan surat-surat resmi lainnya bersangkutan
di kepaniteraan dan membuat kutipan seperlunya. 9
Membuat atau menyuruh membuat salinan atau petikan segala surat pemeriksaan perkaranya dengan biaya sendiri setelah mendapat ijin
ketua pengadilan 10 Mencantumkan
dalam gugatannya
permohonan mempercepat
pemeriksaan sengketa. 11 Mencantumkan dalam gugatannya permohonan ganti rugi.
12 Mengajukan permohonan pemeriksaan banding. 13 Mengajukan permohonan kasasi.
Penggugat memiliki hak-hak yang cukup luas agar kepentingannya dapat terlindungi. Perlindungan tidak hanya diberikan kepada penggugat, tetapi juga
kepada tergugat. Hal ini dapat dilihat pada hak-hak tergugat berikut ini. 1
Mendapat pendampingan dari kuasa hukum 2
Mendapat panggilan secara sah.
67
3 Mengubah alasan yang mendasari jawaban hanya sampai dengan
duplik asal disertai alasan yang cukup serta tidak merugikan kepentingan penggugat.
4 Apabila tergugat sudah memberikan jawaban atas gugatan, pencabutan
gugatan oleh penggugat akan dikabulkan oleh pengadilan jika mendapat persetujuan dari tergugat.
5 Mempelajari berkas perkara dan surat-surat resmi lainnya yang
bersangkutan. 6
Mengemukan pendapat yang terakhir berupa kesimpulan. 7
Bermusyawarah dalam ruangan tertutup untuk mempertimbangkan segala sesuatu guna putusan sengketa tersebut.
8 Mengajukan permohonan pemeriksaan banding.
9 Menyerahkan memori banding kepada pihak lainnya dengan perantara
panitera. 10 Mengajukan permohonan pemeriksaan kasasi.
Tahapan penanganan segngketa acara biasa terdiri dari prosedur dismisal, pemeriksaan persiapan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan.