46
4. Penerapan kewenangan Presiden
Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut.
1 Tugas eksekutif kepala pemerintahan 2 Tugas legislatif kepala pemerintahan
3 Tugas yudisial atau kehakiman Presiden juga dapat memberikan gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda
kehormatan yang diatur dengan undang-undang pasal 15. Selain itu presiden juga berwenang membentuk dewan pertimbangan dengan tugas
memberikan nasehat dan pertimbangan kepada presiden, yang selanjutnya diatur dengan undang-undang pasal 16.
5. Penerapan kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan BPK
BPK memiliki posisi strategis dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. BPK diatur dalam satu bab tersendiri dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu bab VIIIA, 3 pasal dan tujuh ayat. Pasal 23E mengatur tentang kewenangan BPK memeriksa pengelolaan dan
tanggung tentang keuangan negara ayat 1 yang hasilnya diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai kewenangannya ayat 2 dan
ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilanatau badan lain sesuai undang- undang ayat 3. Penambahan kata pengelolaan pada ayat 1 dimaksudkan
untuk menegaskan bahwa BPK memeriksa pengelolaan keuangan negara dan dalam pengelolaan itu terkandung tanggung jawab tentang keuangan
negara.
6. Penerapan kewenangan Mahkamah Agung
Kewenangan MA adalah 1 mengadili perkara pada tingkat kasasi, yaitu pembatalan atau pernyataan tidak sah terhadap putusan hakim karena
tidak sesuai dengan UU; 2 menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU; serta 3 memberikan pertimbangan kepada presiden, jika
presiden akan memberikan grasi dan rehabilitasi.
7. Penerapan kewenangan Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi diberikan wewenang oleh UUD Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 24 C untuk mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk:
47
a menguji undang-undang terhadap UUD; b memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD; c memutus pembubaran partai politik;
d memutus sengketa hasil pemilu; e memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran
oleh Presiden danatau Wakil Presiden menurut UUD.
8. Penerapan kewenangan KomisiYudisial
Pembentukan Komisi Yudisial oleh UUD Negara Republik Indonesia 1945 dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kekuasan kehakiman yang
merdeka tidak bisa dibiarkan menjadi sangat bebas tanpa dapat dikontrol dan diawasi, walaupun pengawasan itu sendiri dalam batas-batas tertentu.
Itulah sebabnya dibentuk Komisi Yudisial dimaksudkan untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat serta perilaku hakim serta
mengusulkan pengangkatan hakim agung. Zoelva, 2002.
D.
Aktivitas Pembelajaran
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi , Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.
1. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul .
2. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
3. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.
4. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas terhadap materi modul
5. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan keperluan;
6. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihankasustugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul.
7. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.