Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas XII
86
Pembenahan organisasi koperasi harus bersifat menyeluruh dengan tetap mengedepankan dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota.
5 Pemberian dukungan dan kemudahan untuk pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan koperasi. Jaringan koperasi yang selama ini
menjadi salah satu penghambat bagi berkembangnya koperasi perlu diperbaiki. Pola kemitraan usaha sudah sepantasnya untuk dilakukan
antara koperasi dan perusahan-perusahaan dengan skala menengah dan besar dalam upaya memperbaiki infrastruktur koperasi.
6 Pengembangan sistem pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan per- koperasian bagi anggota dan pengelola koperasi.
i. Perbedaan Koperasi dan Perusahaan Konvensional
Karakteristik dalam organisasi koperasi ialah bahwa setiap fungsi manajemen harus memerhatikan manfaat anggota koperasi selaku pemilik
dan sekaligus pelanggan yang berbeda dari nonkoperasi yang tidak dipengaruhi identitas ganda dari pemiliknya. Perbedaan-perbedaan antara
koperasi dan perusahaan nonkoperasi di antaranya sebagai berikut.
Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan pada Tabel 4.1, koperasi memiliki persamaan, yaitu adanya hubungan sebagai kegiatan
usaha yang otonom. Koperasi harus dapat bertahan dalam persaingan pasar dan dalam usaha menciptakan eļ¬siensi ekonomis dan kemampuan
dalam mengelola keuangannya.
2. Koperasi Sekolah
a. Pengertian Koperasi
Sekolah
Salah satu contoh koperasi adalah koperasi sekolah. Koperasi sekolah merupakan koperasi yang berada di lingkungan sekolah, antara lain
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah yang sederajat. Anggota koperasi sekolah ialah seluruh siswa
sekolah yang bersangkutan. Koperasi sekolah didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi No. 638SK
PTSMen1975 tentang Ketentuan Pokok Pendirian Koperasi Sekolah. Koperasi sekolah tidak disahkan sebagai badan hukum dan statusnya
hanya koperasi tercatat.
b. Tujuan Koperasi
Sekolah
Koperasi sekolah sebagai wadah kegiatan ekonomi siswa diharapkan mampu memajukan kesejahteraan siswa. Oleh karena itu, koperasi
sekolah dalam menjalankan usahanya terutama untuk kepentingan pendidikan dan memenuhi kebutuhan para anggotanya.
Keanggotaan terbuka untuk semua pemakai. Jumlahnya kecil tidak merupakan halangan bagi
para anggota. Pemasukan modal sebanding den- gan pemanfaatannya atas pelayanan koperasi.
Pemakai adalah pemilik. Berada pada anggota atas dasar yang adil dan sama.
Anggota memperoleh manfaat sebanding atas jasa yang diberikan baginya oleh koperasi. Tingkat
bunga yang dibayarkan untuk modalnya terbatas.
Perusahaan Koperasi
Anggota Modal
Pemilik Pengawasan
Manfaat Terbuka untuk para penanam modal
Penanaman modal diperoleh dari pembelian saham yang ditawarkan dengan harga pasar.
Menambah jumlah anggota sebanyak jumlah penanaman modal sesuai yang diperlukan
Penanaman modal adalah pemilik Penanaman modal sebanding dengan modal
yang ditanamkan oleh tiap-tiap penanam modal. Penanam modal memperoleh bagian laba hasil
dari modal yang ditanamkannya sebanding dengan modal yang ditanamkan.
Sumber: www.sma-ipiems.org
Perbedaan antara koperasi dan perusahaan nonkoperasi.
Tabel 4.1
Koperasi sekolah bertujuan menyejahterakan anggotanya
dalam hal ini para siswa.
Gambar 4.2
Di unduh dari : Bukupaket.com
87
Koperasi dan Kewirausahaan
Tujuan didirikannya koperasi sekolah di antaranya sebagai berikut. 1 Mendidik, menanamkan, dan memelihara suatu kesadaran hidup
ber gotong royong dan setia kawan di antara para siswa. 2 Memupuk rasa cinta pada sekolah.
3 Memelihara dan mengembangkan sebaik-baiknya usaha mempertinggi mutu pengetahuan dan keterampilan.
4 Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam hidup bergotong royong di masyarakat.
5 Memelihara hubungan baik dan saling pengertian yang mendalam antara keluarga sekolah.
c. Cara Mendirikan Koperasi Sekolah