Hambatan Dalam Pembelajaran Keterampilan Pengerjaan Soal Matematika

10 Dari beberapa pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar.

B. Hambatan Dalam Pembelajaran

Dalam paparan Idris 1992 hambatan dalam pembelajaran berasal dari berbagai aspek berikut ini : 1. Kondisi psikologis pada anak Dalam pembelajaran dibutuhkan psikologis yang rilek dan santai, jika pada saat pembelajaran psikologis anak tidak baik, ibarat ada tekanan maka pembelajaran yang akan diberikan tidak mampu diterima dengan baik. 2. Kejenuhan dalam pembelajaran Suatu pembelajaran memerlukan variasi cara dalam interaksinya kepada siswa, metode atau sistem yang cenderung monoton pada pembelajaran akan membuat siswa menjadi bosan dan jenuh. Sehingga pembelajarn menjadi tidak menarik. 3. Tidak menyenangi subjek yang dipelajari Sesuatu yang tidak disukai pasti akan dibuang atau dikesampingkan, begitu pula dengan mata pelajaran yang tidak disukai pasti akan 11 dijauhi. Dengan demikian maka pembelajaran pun pasti akan dijauhi, hal ini membuat pembelajaran menjadi tidak efisien. 4. Tidak mengetahui tentang manfaat dari objek yang dipelajari Sebelum kita belajar pastilah kita harus mengetahui manfaatnya, cenderungnya jika tidak dapat ditemui sehari-hari maka sebuah pelajaran menjadi tak ada manfaatnya. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih abstrak dan siswa memandang pembelajaran matematika menjadi hal yang tidak berguna. 5. Tingkat intelektual Tingkat intelektual menjadi dasar dari siswa, dalam hal ini tingkat intelektual mendasari akan keberhasilan pembelajaran. Tingginya tingkat intelektual akan membuat pembelajaran lebih berarti, namun jika sebaliknya makan pembelajaran akan menemukan kebosanan. 12

C. Keterampilan Pengerjaan Soal Matematika

Keterampilan adalah kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat Gordon 1994 : 55 dalam Mokoginta 2013 yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas Nadler 1986 : 73 dalam Mokoginta 2013. Keterampilan juga merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat Dunnette 1976 : 33 dalam Mokoginta 2013, keterampilan juga membutuhkan kemampuan dasar basic ability untuk melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat Iverson 2001 : 133 dalam Mokoginta 2013 dalam kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi Conny Semiawan 1987 : 17-18. Menurut Robbins 2000 : 494-495 pada dasarnya keterampilan dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu: 1. Basic Literacy Skill Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang seperti membaca, menulis dan mendengar. 13 2. Technical Skill Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat. 3. Interpersonal Skill Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas, dan bekerja dalam satu team. 4. Problem Solving Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkan logika, berargumentasi, dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternative dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik. Dari ke-empat dasar keterampilan menurut Robbins , maka dalam topik bahasan ini yang lebih terfokuskan adalah tentang Problem Solving dalam matematika. Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Keterampilan berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar. 14 Sedangkan keterampilan pengerjaan soal matematika adalah aktivitas untuk mengembangkan kemampuan dasar dari kegiatan belajar mengajar yg berfokus pada perlibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses penyelesaian soal-soal matematika yang diberikan dalam proses kegiatan belajar mengajar, serta mampu memberikan jawaban yang benar, cepat dan tepat.

D. Problem Solving dalam Matematika

Dokumen yang terkait

Efektifitas model simulasi bertingkat pada pembelajaran matematika sub pokok bahasan menghitung nilai fungsi siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 10 Jember tahun ajran 2006/2007 (Studi pada mahasiswa ppl Program studi pendidikan fisika FKIP Unej ta

1 6 107

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan pecahan malalui pendekatan palkam pada siswa SD

1 10 200

Pengaruh strategi pembelajaran aktif dengan metode pengajaran terbimbing terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa pada sub bab relasi dan fungsi (penelitian eksperimen di SMP 3 Pelabuhan Ratu)

0 22 194

Peningkatan kualitas pembelajaran ketrampilan pembicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V111 smpn 13 tangerang selatan tahun pelajaran 2009/2010

8 126 127

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

Penerapan strategi pembelajaran aktif teknik question student have untuk meningkatkanperhatian siswa dalam pembelajaran matematika ( penelitian tindakan kelas di MTs Jamiyyah Islamiyah)

0 5 239

Implementasi pembelajaran aqidah akhlak pada siswa kelas VIII di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 27 0

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9