Contoh Analisis variansi Analisis Variansi

22 , 486 78 , 8341 8810 36 548 9 130 87 170 161 2 2 2 2 2 = − = − + + + = JKB 22 , 196 78 , 8341 8538 36 548 12 188 214 146 2 2 2 2 = − = − + + = JKK 45 , 78 78 , 3841 8538 8180 67 , 9084 78 , 8341 8538 8810 3 46 23 3 66 53 51 37 64 62 33 27 40 46 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 = + − − = + − − + + + + + + + + + + + = BK JK 33 , 257 45 , 78 22 , 196 22 , 468 23 , 1000 = − − − = JKG 5. tabel anova Tabel 2.8 Analisis Variansi dari data 2.7 Sumber Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah hitung F Baris 3 468,22 156,07 14,56 Kolom 2 196,22 98,11 9,15 Interaksi 6 78,45 13,08 1,22 Galat 24 257,33 10,72 Total 35 1000,23 6. Kesimpulan a. H ditolak karena 01 , 3 56 , 14 berarti ada pengaruh pada hasil 3 varitas kentang. b. H ditolak karena 40 , 3 15 , 9 berarti ada pengaruh pada hasil 4 lokasi. c. H diterima karena 51 , 2 22 , 1 berarti tidak ada interaksi antara lokasi dengan varietas kentang.

B. Analisis Regresi

Istilah regresi diperkenalkan oleh Sir Francis Galton 1822-1911 seorang ahli antropolog dari Inggris, mengenai sifat-sifat keturunan dalam biologi. Galton mengungkapkan bahwa , ayah-ayah yang jangkung akan mempunyai anak laki- laki yang jangkung pula, tetapi secara rata-rata tidaklah sejangkung ayah-ayah mereka. Begitu pula ayah-ayah yang pendek akan mempunyai anak laki-laki yang pendek juga, tetapi secara rata-rata tidaklah sependek ayah-ayah mereka, namun selalu lebih mediaker lebih mendekati rata-rata. Dengan demikian ada kecenderungan bahwa secara rata-rata sifat-sifat beberapa kelompok tertentu pada generasi selanjutnya akan bergerak kearah rata-rata populasi tidak tepat sama dengan generasi sebelumnya. Regresi merupakan tempat kedudukan rata-rata populasi nilai suatu variabel, misalnya nilai Y , untuk berbagai nilai atau selang nilai variabel yang lain misalnya X , tempat kedudukan ini dapat berupa garis lurus atau kurva tertentu lainnya yang disebut garis regresi Y pada X .

1. Model Regresi Linier Sederhana

Misal terdapat hubungan antara y dan x benar-benar linier maka hubungan itu dapat ditulis sebagai i i i x y ε β β + + = 1 2.13 dimana i y = adalah variabel tak bebas atau variabel dependent i x = adalah variabel bebas atau variabel independent PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 , β β = adalah koefisien regresi ε = adalah penyimpangan atau galat Setiap pengamatan i y merupakan sampel random dari suatu populasi normal dengan nilai rata-rata i x 1 β β + dan simpangan baku σ . Asumsi dasar regresi linier : 1. Keaditifan artinya pengaruh komponen-komponen ruas kanan persamaan 2.13 adalah saling menambah linier. 2. Kehomogenan variansi artinya variansi antar pengamatan sama. 3. Kenormalan artinya pengamatan berasal dari populasi yang menyebar normal. Anggapan pertama sangat penting untuk memudahkan dalam penafsiran data. Kehomogenan variansi diperlukan untuk menghasilkan penduga tak bias variansi minimum melalui metode kuadrat terkecil. Anggapan kenormalan diperlukan dalam inferensia statistika. Dengan kenormalan maka tata cara pengujian yang baku dapat dilakukan dan tabel-tabel distribusi yang telah tersedia dapat digunakan. Apabila model linier telah dianggap tepat untuk menerangkan hubungan antara Y dengan X maka langkah selanjutnya adalah pendugaan parameter β dan 1 β . Pendugaan kedua parameter ini dapat dibayangkan sebagai upaya untuk memilih garis regresi “terbaik” pada diagram pencar, yaitu yang membuat jumlah kuadrat penyimpangan terhadap pengamatan sekecil-kecilnya. Metode ini disebut metode Kuadrat Terkecil.

2. Metode Kuadrat Terkecil

Misalkan n i y x i i ,..., 2 , 1 , , = data sampel dan akan ditentukan koefisien regresi β dan 1 β sedemikian hingga meminimumkan ∑ ∑ ∑ = = = − − = − = = n i i i n i i i n i i x y y y S 1 2 1 2 1 1 2 ˆ β β ε 2.14 Jumlah kuadrat galat minimum diperoleh dengan menurunkan secara parsial terhadap β dan 1 β yaitu = ∂ ∂ β S dan 1 = ∂ ∂ β S Turunkan terhadap β , maka diperoleh 1 2 1 = ∂ ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ − − ∂ = ∂ ∂ ∑ = β β β β n i i i x y S ∑ − = − − − n i i i x b b y 1 1 2 2 1 1 1 1 = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − − ∑ ∑ ∑ = = = n i n i n i i i x b b y 1 1 1 = − − ∑ ∑ = = n i n i i i x b nb y ∑ ∑ = = = + n i n i i i y x b nb 1 1 1 2.15 Turunkan terhadap 1 β , maka diperoleh 1 1 2 1 1 = ∂ ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ − − ∂ = ∂ ∂ ∑ = β β β β n i i i x y S PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI