49
Induk Perusahaan memiliki kantor pusat dan pabrik yang berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang Kabupaten Bandung 40552. Induk
Perusahaan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan multi nasional seperti dengan Morinaga dan lain-lain.
Induk Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan
karton yang diolah dengan teknologi UHT Ultra High Temperature seperti minuman susu, minuman sari buah, minuman tradisional dan
minuman kesehatan. Induk Perusahaan juga memproduksi rupa-rupa mentega, teh celup, konsentrat buah-buahan tropis, susu bubuk dan susu
kental manis. Induk Perusahaan memasarkan hasil produksinya ke toko-toko,
PD, supermarket, grosir, hotel, institusi, bakeri dan konsumen lain yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan melakukan ekspor ke beberapa
negara. Untuk menunjang kegiatan pemasaran dan memperlancar distribusi produknya, Induk Perusahaan memiliki kantor perwakilan dan
stock point yang tersebar di Pulau Jawa.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Perusahaan yang diambil pada penelitian ini adalah 5 perusahaan yang tergabung dalam perusahaan manufaktur pada sektor Food and
Beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2004 sampai tahun 2009 yang datanya tersedia lengkap dan valid, yaitu
50
perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Prasidha Aneka Niaga, PT. Sekar Laut, PT. Siantar Top dan PT. Ultrajaya Milk. Adapun data yang
diperoleh dari perusahaan tersebut selama enam tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Data Kepemilikan Manajerial X
1
No
pada Perusahaan Food and Beverage yang dijadikan sampel Periode 2004 – 2009.
Nama Perusahaan Kepemilikan Manajerial X
1
2004 2005
2006 2007
2008 2009
1 PT. Indofood Sukses Makmur
0,12 0,05
0,05 0,05
0,06 0,05
2 PT. Prasidha Aneka Niaga
1,03 0,259
0,259 0,259
0,259 0,259
3 PT. Sekar Laut
7,1 0,78
0,13 0,13
0,13 0,13
4 PT. Siantar Top
7,18 6,28
6,51 12,51
0,02 7,4
5 PT. Ultrajaya Milk
6,5 6,5
6,5 8,97
20,83 17,97
Sumber : Lampiran Dari data diatas menunjukkan bahwa kepemilikan saham
manajerial yang mengalami kenaikan secara terus menerus mulai tahun 2004 sampai tahun 2009 adalah perusahaan PT. Ultrajaya Milk.
Sedangkan kepemilikan saham manajerial yang mengalami penurunan secara terus menerus mulai tahun 2004 sampai tahun 2009 adalah
perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Prasidha Aneka Niaga dan PT. Sekar Laut. Hal ini dikarenakan pihak eksekutif dan direktur bertindak
dengan lebih hati-hati karena mereka tidak mau ikut menanggung konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan.
51
Tabel 4.2. Data Ukuran Perusahaan X
2
No
pada Perusahaan Food and Beverage yang dijadikan sampel Periode 2004 – 2009.
Nama Perusahaan Ukuran Perusahaan X
2
2004 2005
2006 2007
2008 2009
1 PT. Indofood Sukses Makmur
13,20 13,17
13,21 13,47
13,60 13,61
2 PT. Prasidha Aneka Niaga
11,25 11,45
11,46 11,46
11,46 11,55
3 PT. Sekar Laut
11,05 10,98
11,21 11,26
11,30 11,29
4 PT. Siantar Top
11,67 11,68
11,67 11,71
11,80 11,74
5 PT. Ultrajaya Milk
12,11 12,10
12,10 12,13
12,24 12,24
Sumber : Lampiran Dari data diatas menunjukkan bahwa perusahaan yang mengalami
kenaikan ukuran perusahaan secara terus-menerus mulai tahun 2004 sampai tahun 2009 adalah perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur dan
PT. Ultrajaya Milk. Sedangkan yang mengalami fluktuasi mulai tahun 2004 sampai tahun 2009 adalah perusahaan PT. Prasidha Aneka Niaga,
PT. Sekar Laut dan PT. Siantar Top. Hal ini disebabkan bahwa dengan ukuran perusahaan Size suatu perusahaan yang besar akan memiliki
akses yang mudah untuk menuju pasar modal, karena kemudahan aksesbilitias dan kemampuannya untuk mendapatkan dana lebih besar.
Sedangkan perusahaan kecil secara umum tidak memiliki posisi yang kuat terhadap persoalan utang, karena kapabilitas terhadap pinjamannya
dibatasi.
52
Tabel 4.3. Data Pertumbuhan Penjualan X
3
No
pada Perusahaan Food and Beverage yang dijadikan sampel Periode 2004 – 2009.
Nama Perusahaan Pertumbuhan Penjualan X
3
2004 2005
2006 2007
2008 2009
1 PT. Indofood Sukses Makmur
0,26 4,72
16,93 26,97
39,27 -4,27
2 PT. Prasidha Aneka Niaga
199,82 43,65
34,04 15,43
18,84 -16,93
3 PT. Sekar Laut
-9,08 21,44
15,93 22,24
32,09 -11,76
4 PT. Siantar Top
1,64 -9,94
-13,48 8,13
4,01 0,43
5 PT. Ultrajaya Milk
11,35 30,28
17,35 34,91
20,93 18,44
Sumber : Lampiran Dari data diatas menunjukkan bahwa seluruh perusahaan
mengalami fluktuasi pertumbuhan penjualan mulai tahun 2004 sampai tahun 2009 adalah perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Prasidha
Aneka Niaga, PT. Sekar Laut, PT. Siantar Top dan PT. Ultrajaya Milk. Hal ini dikarenakan apabila penjualan meningkat dan pendapatan
meningkat dengan prosentase tertentu tiap tahun, maka penggunaan hutang yang mempunyai biaya tetap dapat memperbesar pendapatan
pemilik perusahaan, tetapi jika penjualan dan pendapatan menurun, maka beban tetap akan mengurangi pendapatan pemilik perusahaan.
53
Tabel 4.4. Data Struktur Modal Y pada Perusahaan Food and Beverage yang dijadikan sampel Periode 2004 – 2009.
No Nama Perusahaan
Struktur Modal Y 2004
2005 2006
2007 2008
2009
1 PT. Indofood Sukses Makmur
152,51 129,25
84,37 82,78
118,65 135,18
2 PT. Prasidha Aneka Niaga
-170,45 202,41
113,39 124,33
101,64 38,19
3 PT. Sekar Laut
-72,67 172,39
37,84 33,97
41,03 31,91
4 PT. Siantar Top
13,18 12,64
12,28 12,05
11,51 8,46
5 PT. Ultrajaya Milk
49,47 21,65
9,49 35,82
13,93 12,91
Sumber : Lampiran Dari data diatas menunjukkan bahwa seluruh perusahaan
mengalami fluktuasi pertumbuhan penjualan mulai tahun 2004 sampai tahun 2009 adalah perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Prasidha
Aneka Niaga, PT. Sekar Laut, PT. Siantar Top dan PT. Ultrajaya Milk. Hal ini dikarenakan kebanyakan perusahaan mengusahakan adanya
keseimbangan yang optimal antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
4.3. Uji Outlier