20
penggunaan sumber dana ini perusahaan harus memberikan kompensasi berupa bunga yang menjadi beban tetap bagi perusahaan. Perimbangan
antara modal sendiri dengan modal asing disebut sebagai struktur modal.
2.2.2. Struktur Modal
2.2.2.1.Pengertian Struktur Modal
Dalam pembahasan mengenai struktur modal maka yang menjadi perhatian utama adalah penggunaan modal berdasarkan jenisnya, karena
persoalan struktur modal adalah persoalan penentuan komposisi antara modal asing yang berupa hutang jangka panjang dan modal sendiri.
Dalam menjalankan usahanya atau operasinya, setiap perusahaan akan dihadapkan pada masalah bagaimana usaha untuk memenuhi kebutuhan
dana yang dibutuhkan dan bagaimana mengalokasikan dana yang diperoleh tersebut. Pemenuhan kebutuhan dana akan tercermin pada
sebelah kanan neraca yaitu sisi pasiva, sedangkan pengalokasikan dana akan tercermin pada neraca disebelah kiri yaitu pada sisi aktiva. Jadi
pembelanjaan berarti mengadakan keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan, beserta mencari susunan kualitatif dari aktiva dan
pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya, yang mana akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, struktur keuangan dan struktur modal
perusahaan Riyanto, 1997 : 218.
21
Menurut Sartono 2001 : 221 struktur modal merupakan perimbangan pembelanjaan jangka panjang yang permanen, yaitu
perimbangan antara hutang jangka panjang dan saham preferen dengan modal sendiri diluar hutang jangka pendek. Modal sendiri termasuk modal
saham biasa, surplus modal, dan laba ditahan. Sedangkan struktur modal menurut Weston dan Copeland 1992 :
3 adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Jadi struktur modal suatu
badan usaha hanya merupakan sebagian dari struktur pembiayaannya. Pentingnya modal bagi kelangsungan hidup suatu badan usaha
menyebabkan pihak manajemen berusaha mencapai struktur modal yang optimal.
Jika masing-masing pendapat tersebut diatas diamati dengan seksama maka dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan yang prinsip.
Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan struktur modal adalah bagian dari struktur keuangan dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Dalam memilih pembiayaannya badan usaha memang dapat menggabungkan antara hutang dan modal sendiri dimana masing-nasing
proporsinya tergantung dari kebijaksanaan badan usaha itu sendiri. Tugas pokok dari manajemen struktur modal adalah untuk menciptakan bauran
pendanaan yang dapat meminimumkan biaya modal badan usaha atau
22
perusahaan. Bauran pendanaan dapat dikatakan ideal jika dapat memberikan proporsi yang seimbang antara hutang dan modal sendiri.
Sesuai dengan definisi yang diuraikan diatas, maka pengukuran struktur modal pada penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan
rasio antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Rasio yang digunakan untuk mengukur struktur modal dinamakan long term to equity.
2.2.2.2.Struktur Modal Yang Optimal
Semakin berkembangnya perusahaan akan semakin besar dana yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Riyanto 2001 : 293
mengemukakan, apabila kebutuhan dana sudah demikian meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan dan dana dari sumber dana intern sudah
digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan, baik dari hutang Debt Financing
maupun dengan mengeluarkan saham baru External Equity Financing dalam memenuhi kebutuhan akan dananya.
Menurut Brigham dan Houston 2006 : 31, struktur modal yang optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara resiko dan
pengembalian sehingga dapat memaksimalkan harga saham perusahaan. Kalau dalam pemenuhan kebutuhan dana dari sumber eksternal
tersebut lebih diutamakan pada hutang saja maka ketergantungan perusahaan pada pihak luar akan semakin besar dan resiko finansialnya
juga semakin besar. Sebaliknya kalau hanya mendasarkan pada saham
23
saja, biayanya akan sangat mahal Riyanto, 2001 : 293. Oleh karena itu, perlu diusahakan adanya keseimbangan yang optimal antara kedua sumber
dana tersebut.
2.2.2.3.Pengukuran Struktur Modal
Struktur modal dapat diukur dengan berdasarkan pada pengertian yang dikemukakan oleh beberapa para ahli. Menurut Riyanto 2001 : 22
stuktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Sedangkan menurut Weston dan Copeland 1992 : 3, struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri
dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Dan menurut Kartadinata 1993 : 4 , pengertian struktur modal
adalah susunan atau perbandingan antara pinjaman jangka panjang dan modal sendiri. Sesuai dengan definisi yang diuraikan diatas, maka
pengukuran struktur modal pada penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rasio antara hutang jangka panjang dan modal sendiri.
rasio yang digunakan untuk mengukur struktur modal dinamakan long term to equity.
2.2.3. Kepemilikan Saham Manajerial