25
meningkatkan nilai perusahaan, risiko sepenuhnya ditanggung oleh para pemilik. Karena tidak menanggung risiko dan tidak mendapat tekanan dari
pihak lain dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak manajemen cenderung membuat keputusan yang tidak optimal.
Variabel ini merupakan prosentase saham yang dimiliki oleh direktur dan komisaris Erna, 2000 : 117, dengan persamaan rumus
sebagai berikut : INS =
saham Total
direktur dan
komisaris dimiliki
saham Jumlah
Menurut pendapat Jensen dan Meckling 1976 dalam Erna Susilawati 2000 : 114 menyatakan bahwa bila jumlah saham yang
dimiliki insider meningkat, maka mereka akan bertindak dengan lebih hati-hati karena mereka akan ikut menanggung konsekuensi dari tindakan
yang mereka lakukan.
2.2.4. Ukuran Perusahaan
Perusahaan itu bermacam-macam besarnya tetapi tidak ada ukuran standar yang berlaku umum yang dipakai untuk menentukan apakah
perusahaan itu besar atau kecil. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin banyak alternatif sumber pembelanjaan yang dipilih oleh
perusahaan tersebut. Ada kecenderungan bahwa semakin besar perusahaan semakin besar pula jumlah utang yang dimiliki. Hal ini disebabkan karena
perusahaan yang berukuran besar lebih mudah memperoleh pinjaman dari
26
pihak ekternal dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil Awat, 1999 : 124
Keown, et, al. 1999 : 258 menyatakan bahwa ada tiga cara mengukur usaha yaitu : nilai buku, nilai likuidasi dan nilai pasar.
Walaupun metode penilaian skala usaha berdasarkan nilai buku kurang handal karena nilai aktiva yang tercatat dalam neraca tidak mencerminkan
nilai pasar, tetapi metode inilah yamg dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Besar kecilnya aktiva dapat dijadikan indikator bagi kesempatan
pengembangan badan usaha pada waktu yang akan datang, dan; 2.
Kedua metode yang lain memerlukan informasi pasar yang akurat atau tergantung pada preferensi resiko masing-masing investor.
Sehubungan dengan penggunaan nilai buku sebagai dasar pengukuran keuangan, Ross, et, al. 1993 : 51-52 mengemukakan : “In
the best of all the world, the financial manager has full market value information about all of the firm assets. This will rarely if ever happen.
So the reason we rely on accounting figures for much of our financialinformation is that we almost always can not obtain all or even
part of the market information that we want. We recognize numbers of often just pale reflections of economic reality, but the frequently are the
best available information”. Yang artinya bahwa “yang terbaik di dunia, manajer keuangan memiliki banyak informasi nilai pasar mengenai
27
semua asset perusahaan. Ini jarang terjadi. Jadi alasan percaya pada perhitungan akuntansi adalah hampir selalu tidak bisa memperoleh
semua informasi pasar yang diinginkan. Angka akuntansi sering hanya diakui sebagai pemikiran tak berarti dari kenyataan ekonomi, padahal
seringkali angka akuntansi tersebut sebagai informasi terbaik yang tersedia”.
2.2.5. Tingkat Pertumbuhan Penjualan