Teknik Pengumpulan Data Uji F Uji t

37

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan datanya menggunakan dua metode sebagai berikut : 1. Metode study pustaka, dimana pada tahap awal data dikumpulkan dengan cara membaca literatur dan hasil penelitian serta semua informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Metode dokumentasi, dengan melalui data yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia BEI untuk periode tahun 2004 – 2009, kemudian data tersebut diolah, disusun dan dianalisa untuk kebutuhan penelitian yang akan dilaksanakan.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1. Teknik Analisis

Teknis analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda dengan persamaan formulasi sebagai berikut : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Dimana : Y = Struktur modal α = Konstanta X 1 = Kepemilikan manajerial X 2 = Ukuran perusahaan X 3 e = Standart Error = Pertumbuhan Penjualan 38

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi tersebut di atas harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar. Tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda yaitu : 1. Tidak boleh ada autokorelasi 2. Tidak boleh ada multikolinieritas 3. Tidak boleh ada heteroskedasitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias.

1. Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Santoso, 2001 ; 218. Pedoman model regresi untuk mendeteksi autokorelasi menurut besaran DW Durbin-Watson : a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif b. Angka D-W -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi c. Angka D-W dibawah +2 berarti ada autokorelasi negatif 39

2. Multikolinier

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Untuk mengetahui nilai ”Pembengkakan Varians” atau Varians Inflation Factor VIF dapat dihitung dengan rumus : VIF = Tolerance 1 ......................................Santoso, 2000 : 206 Nilai toleransi Tolerance yang diperoleh dengan meregresikan antar variabel bebas apabila nilai VIF 10 maka persamaan regresi linier berganda tersebut tidak terkena miltikolinear Gujarati, 1995 : 339.

3. Heteroskedastisitas

Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan varibel X. Hal ini bisa diidentifikasi dengan cara menghitung korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas. Menurut Santoso 2002 : 301, deteksi adanya heteroskedastisitas adalah : a Nilai probabilitas 0,05, berarti bebas dari heteroskedastisitas. b Nilai probabilitas 0,05, berarti terkena heteroskedastisitas. 40

3.4.3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan secara statistik melalui beberapa rangkaian atau tahapan pengujian sebagai berikut :

a. Uji F

Uji F bertujuan untuk menentukan ketepatan model. Hasil dari uji F ini digunakan untuk menentukan apakah variabel-variabel bebas dalam model bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk uji hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut : 1. Ho : β 1 , β 2 , β 3 Hi : β = 0 tidak ada pengaruh simultan antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 1 , β 2 , β 3 2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas df = n-k-1, dimana n = jumlah pengamatan dan k= jumlah variabel bebas. ≠ 0 terdapat pengaruh simultan antara antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 3. Dengan nilai F hitung sebagai berikut : F hit k n R 1 1 k R 2 2 − − − = …………… Sudjana, 1996 : 108. Keterangan : R = Koefisien determinasi berganda k = Jumlah variable bebas 41 n = Banyaknya pengamatan 4. Daerah Krisis Ho melalui kurva distribusi F Gambar 3.1. Kurva distribusi F - Ho ditolak jika signifikan ≤ 0,05 , artinya dengan tingkat signifikan α tertentu secara statistik variabel bebas X dalam model regresi bersama-sama memberikan pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat. - Ho diterima jika signifikan 0,05, artinya dengan tingkat signifikan α tertentu secara statistik variabel bebas X tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap variabel terikat.

b. Uji t

Uji t dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah variabel- variabel bebas dalam model regresi secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan atas variabel terikat. Bentuk uji hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut : F tabel Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H 42 1. Ho : β 1 , β 2 , β 3 Hi : β = 0 tidak ada pengaruh parsial antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 1 , β 2 , β 3 2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat bebas df = n-k-1, dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel bebas. ≠ 0 terdapat pengaruh parsial antara antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 3. Dengan nilai t hitung sebagai berikut : t hitung = bi Se bi ............................... Sudjana, 1996 : 111 Keterangan : bi = Koefisien regresi Se bi = Standar error 4. Daerah kritis Ho melalui kurva distribusi t student dua sisi. Gambar 3.2. Kurva distribusi t Daerah Penolakan H Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H -t tabel t tabel 43 - Ho diterima jika –t tabel t hit t tabel tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. - Ho ditolak jika t hit -t tabel atau t hit t tabel ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-2915.HT.01.01.Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris No. 47 dari notaris Benny Kristianto, S.H. pada tanggal 26 Mei 2009 mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan ketentuan dalam Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-179BL2008 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, telah diterima dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10- 07949 tanggal 15 Juni 2009.

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLTK DI INDONESIA.

0 0 6

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO MODAL SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 118

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 73

Pengaruh likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan food and beverage yang go public di indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 20 16

Pengaruh likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan food and beverage yang go public di indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE SKRIPSI

0 2 17

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAGERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 21

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 9