D. Rerangka Pemikiran
Penelitian Ega Praja Primata 2014 yang berjudul “Pengaruh
Komitmen Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
PT. Pos Indonesia Yogyakarta” mengatakan komitmen organisasi dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi komitmen organisasi dan motivasi kerja karyawan maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan.
Penelitian Muhamad Furqon 2010 yang berjudul “Pengaruh
Komitmen Organisasi Dan Komitmen Profesional Terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Publik Dengan Sikap Perubahan Sebagai Variabel Intervening
Studi Empiris Pada Kantor A kuntan Publik di DKI Jakarta” mengatakan
komitmen organisasi dan komitmen profesional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja akuntan publik dengan sikap perubahan sebagai
variabel intervening. Hal ini berarti sikap perubahan merupakan salah satu proses yang dapat membawa organisasi untuk mencapai tujuannya. Individu
yang memiliki komitmen terhadap organisasi akan memandang perubahan sebagai hal yang bermanfaat bagi organisasi.
Penelitian Bhrasatya Grahita Prabowo 2010 yang berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Komitmen Profesional Terhadap
Kepuasan Kerja Auditor Studi Empiris Pada Beberapa Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta” mengatakan terdapat pengaruh positif antara
komitmen organisasi dengan kepuasan kerja, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi komitmen organisasional maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasan kerja auditor. Sedangkan komitmen profesional memiliki pengaruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang berbanding terbalik terhadap kepuasan kerja auditor, dimana semakin tinggi loyalitas auditor terhadap profesinya maka semakin rendah tingkat
kepuasan kerja yang akan dirasakan oleh auditor. Penelitian Muhadi 2007
yang berjudul “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Dalam Mempengaruhi Kinerja
Karyawan Studi Pada Karyawan Administrasi Universitas Diponegoro”
mengatakan terdapat pengaruh yang positif antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi dan kinerja karyawan, hal ini berarti kinerja karyawan
dapat ditingkatkan apabila kepuasan kerja atas pekerjaan karyawan dirasakan telah terpenuhi dan komitmen organisasi dapat ditingkatkan apabila kepuasan
kerja karyawan merasa terpenuhi dengan baik. Penelitian Taufik Hidayat 2008
yang berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, Dan Tindakan Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja
Auditor Junior Kantor Akuntan Publik” mengatakan komitmen organisasi, motivasi, dan tindakan supervisi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja auditor junior, hal ini berarti kepuasan kerja auditor junior dipengaruhi secara bersama-sama oleh komitmen organisasi yaitu rasa
keterikatan dan keterlibatan dalam organisasi, motivasi yaitu arahan dan dorongan dari suatu kebutuhan, dan tindakan supervisi yaitu sikap supervisor
terhadap auditor junior kantor akuntan publik. Kepuasan kerja berhubungan dengan komitmen yang ditunjukkan oleh
seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Seperti pernyataan peneliti terdahulu bahwa terdapat pengaruh antara komitmen organisasi dan
komitmen profesional dengan kepuasan kerja seseorang. Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki 2014:165 mengatakan komitmen organisasi adalah sebuah
sikap yang menggambarkan bahwa seseorang mengenal organisasi dan tujuan-tujuan dari organisasi tersebut. Komitmen organisasi juga berarti suatu
upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mendukung organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Menurut Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki 2014: 167 sebuah meta-analisis atas 183 penelitian dan hampir sebanyak 26.000 individu
mengungkapkan sebuah hubungan yang signifikan dan kuat antara komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Temuan tersebut mendorong para manajer
untuk meningkatkan komitmen dalam bekerja supaya dapat mencapai kepuasan kerja yang lebih tinggi. Komitmen organisasi memiliki hubungan
yang sangat erat dengan kinerja pekerjaan. Ini merupakan sebuah temuan yang penting karena secara tidak langsung manajer bisa meningkatkan
produktivitas dengan cara meningkatkan komitmen organisasi pegawainya. Berdasarkan uraian diatas hipotesa yang akan diuji adalah
H
1
: Komitmen organisasi memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Menurut Larkin 1990 dalam Muhamad Furqon 2010, komitmen
profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Oleh karena itu, akuntan yang bekerja
lebih lama memiliki komitmen profesional yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang baru menjalankan profesi sebagai akuntan, karena
akuntan yang lebih lama bekerja memiliki nilai loyalitas yang tinggi terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
profesi yang diambil. Menurut peneliti terdahulu ditemukan adanya hubungan
antara komitmen profesional dengan kepuasan kerja. Oleh karena itu dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H
2
: Komitmen profesional memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Uraian yang dipaparkan diatas memberikan landasan untuk membentuk suatu
penyusunan kerangka pemikiran, yakni: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Komitmen Organisasi
Komitmen Profesional
Kepuasan Kerja H
1
H
2
19
BAB III METODE PENELITIAN