Komitmen Profesional Kepuasan Kerja

s. Hire Right-Kind managers: Bila pimpinan ingin menanamkan nilai- nilai, kebiasaan-kebiasaan, aturan-aturan, disiplin, dll kepada bawahan, sebaiknya pimpinan sendiri memberikan teladan dalam bentuk sikap dan perilaku sehari-hari. t. Walk the talk: Tindakan jauh lebih efektif dari sekedar kata-kata. Bila pimpinan ingin karyawannya berbuat sesuatu maka sebaiknya pimpinan tersebut mulai berbuat sesuatu, tidak sekedar kata-kata atau berbicara.

B. Komitmen Profesional

1. Definisi Komitmen Profesional Menurut Larkin 1990 dalam Muhamad Furqon 2010, komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Oleh karena itu, akuntan yang bekerja lebih lama memiliki komitmen profesional yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang baru menjalankan profesi sebagai akuntan, karena akuntan yang lebih lama bekerja memiliki nilai loyalitas yang tinggi terhadap profesi yang diambil. Menurut Aranya, et.al 1982 dalam Restuningdiah 2009, komitmen profesional merupakan penilaian loyalitas seseorang terhadap profesinya, yang menunjukkan penerimaan dan kepercayaan pada nilai-nilai dan tujuan profesi. 2. Indikator Komitmen Profesional Menurut Ujianto dan Alwi 2005 dalam Muhamad Furqon 2010 terdapat beberapa indikator komitmen profesional, yaitu: a. Berlangganan dan membaca secara sistematis jurnal auditing dan publikasi lainnya yang berkaitan dengan akuntansi. b. Sering menghadiri dan berpartisipasi dalam setiap pertemuan auditor. c. Sering melakukan tukar-menukar ide dengan sesame rekan seprofesi. d. Percaya dan mendukung penuh adanya IAI sebagai lembaga yang menaungi profesinya. e. IAI mempunyai kekuatan melaksanakan standar yang harus dilakukan auditor. f. Pertimbangan auditor harus didasarkan pada standar-standar audit dengan dukungan bukti-bukti yang memadai. g. Tetap bekerja sebagai auditor, walaupun sebagian gaji disisihkan untuk keperluan tugas auditor. h. Selalu mendukung pekerjaan dari rekan seprofesi. i. Standar profesi perilaku auditor hanya dapat diterapkan pada auditor saja. j. Auditor terbuka terhadap penilaian yang dilakukan oleh rekan seprofesi. k. Mudah untuk berantusias dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

C. Kepuasan Kerja

1. Definisi Kepuasan Kerja Menurut Robert dan Angelo 2014, orang yang puas dalam bekerja adalah mereka yang menyukai pekerjaannya. Atau secara formal dapat dirumuskan bahwa kepuasan kerja merupakan sebuah tanggapan afektif atau emosional yang positif terhadap berbagai jenis pekerjaan. Definisi seperti ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja bukan sebuah konsep kesatuan. Artinya, seorang pekerja, yaitu auditor senior dan auditor yunior pada satu pihak dapat merasa puas dengan salah satu jenis pekerjaan, namun di pihak lain mereka hanya cukup puas atau tidak puas dengan satu atau beberapa jenis pekerjaannya. Mathis dan Jackson 2000, dalam Sopiah 2008:170, mengatakan kepuasan kerja adalah pernyataan emosional yang positif yang merupakan hasil evaluasi dari pengalaman kerja. 2. Indikator Kepuasan Kerja Menurut Robbins 2007 kepuasan kerja dapat diukur melalui lima indikator berikut: 1 Gaji: gaji yang diperoleh sesuai dengan usaha atau pekerjaan yang dilakukan. 2 Pekerjaan itu sendiri: artinya, pekerjaan yang dikerjakan itu menarik seseorang untuk terus bekerja dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan. 3 Promosi: terdapat kesempatan bagi seseorang untuk meraih atau mencapai jenjang karir yang lebih tinggi dalam suatu organisasi. 4 Sikap atasan: atasan memiliki kemauan dan kemampuan untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan terhadap pekerjaan yang menjadi tangung jawab para karyawan. 5 Rekan kerja: terdapat dukungan dan kerjasama yang harmonis diantara rekan kerja.

D. Rerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Analisis kinerja auditor dari perspektif gender pada kantor akuntan publik di Jakarta (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta)

3 32 147

pengaruh tindakan supervisi pengalaman kerja, komitmen organisasi, dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

3 43 157

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR (Survey Pada Auditor Di Kantor Akuntan Publik Wilayah Surakarta Dan Yogyakarta).

0 0 22

(ABSTRAK) PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang).

0 0 2

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.

0 3 160

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

0 1 103

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KOMITMEN PROFESIONAL, MOTIVASI DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) - Unika Repository

0 0 17

Skripsi Pengaruh Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional, Tindakan Supervisi, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Semarang

0 0 15

Pengaruh Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional, Tindakan Supervisi, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Semarang - Unika Repository

0 0 46

Pengaruh komitmen organisasional dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor : studi empiris pada beberapa kantor akuntan publik di Yogyakarta - USD Repository

0 0 115