Kategori Nilai Anak Nilai Anak dalam Keluarga

dan 6 Nilai adalah konsep, eksplisit atau implisit, yang berbeda dari setiap orang atau kelompok, keinginan mengadakan pilihan tentang arti perbuatan dan tujuan perbuatan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu konsep yang di dalamnya terdapat ide, gagasan yang mengandung kebenaran yang hidup dan berkembang dalam masyarakat serta dihargai dan dipelihara. Dengan demikian, nilai mengandung harapan atau keinginan yang dijadikan oleh manusia sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap dan berperilaku. Mengenai nilai anak bagi orang tua juga sekaligus menentukan pilihan, apakah ia harus memiliki anak atau tidak. Bila ingin memiliki anak berapa jumlah yang diinginkan?

2.2.1 Kategori Nilai Anak

Operasionalnya konsep nilai anak didasarkan pada rumusan yang diajukan Arnold dan Fawcett dalam Lucas 1990, dengan memiliki anak orang tua akan memperoleh hal-hal yang menguntungkan atau hal-hal yang merugikan. Apa yang diperoleh dapat dikelompokkan pada empat kelompok nilai, yakni nilai positif, nilai negatif, nilai keluarga besar, dan nilai keluarga kecil. Keempat kategori nilai anak tersebut meliputi sebagai berikut : 1. Nilai positif Manfaat a. Manfaat emosional, yaitu anak membawa kegembiraan, kebahagia-an kedalam hidup orang tuanya dan sahabat bagi orang tuanya. b. Manfaat ekonomi dan ketenangan, yaitu anak dapat membantu ekonomi orang tuanya, karena dapat membantu bekerja disawah atau diperusahaan keluarga atau dengan menyumbangkan upah yang diterima ditempat lain, mereka dapat Universita Sumatera Utara mengerjakan tugas dirumah sehingga ibu mereka dapat melakukan pekerjaan yang menghhasilkan uang . c. Pengembangan diri , yakni karena pemeliharaan anak adalah pengalaman belajar bagi orang tua. Anak membuat orang tuanya lebih matang, lebih bertanggung jawab. Tanpa anak orang tua telah menikah tidak selalu dapat diterima sebagai orang dewasa dan anggota masyarakat sepenuhnya. d. Mengasuh anak, yakni orang tua memperoleh kebanggaan dan kegembiraan dari mengawasi anak-anak dan mengajari mereka hal-hal baru. Mereka bangga kalau bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya. e. Kerukunan dan penerus keluarga, anak memperkuat ikatan perkawinan antara suami isteri dan mengisi keutuhan perkawinan. Mereka bisa meneruskan garis keluarga, nama keluarga, dan tradisi keluarga. 2. Nilai Negatif a. Biaya emosional Orang tua sangat kwatir terhadap anak-anaknya, terutama tentang perilaku anak-anaknya, keamanan, dan kesehatan, b. Biaya ekonomi Ongkos yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan anak semakin besar, c. Keterbatasan biaya alternative Setelah mempunyai anak kebebasan orang tua berkurang. Universita Sumatera Utara d. Kebutuhan fisik Begitu banyak pekerjaan rumah tambahan yang diperlukan untuk mengasuh anak, orang tua akan lebih lelah, e. Pengorbanan kehidupan pribadi suami isteri Waktu untuk dinikmati oleh orang tua sendiri berkurang dan orang tua berdebat tentang pengasuhan anak. 3. Nilai Keluarga Besar alasan mempunyai keluarga “Besar” a. Hubungan Sanak Saudara Anak membutuhkan kakak dan adik sebaliknya anak tunggal dimanjakan dan kesepian. b. Pilihan Jenis Kelamin Mungkin orang tua mempunyai keinginan khusus untuk seorang anak lelaki atau anak perempuan, atau suatu kombinasi tertentu. Orang tua ingin paling tidak mempunyai satu anak dari masing-masing jenis kelamin atau jumlah yang sama dari kedua jenis kelamin. c. Kelangsungan Hidup Anak Orang tua membutuhkan banyak anak untuk menjamin agar beberapa akan hidup terus sampai dewasa dan membantu mereka pada masa tua. 4. Nilai Keluarga Kecil alasan mempunyai keluarga “Kecil” a. Kesehatan Ibu Terlalu sering hamil tidak baik untuk kesehatan ibu. Universita Sumatera Utara b. Beban Masyarakat Dunia ini menjadi terlalu padat. Terlalu banyak anak sudah merupakan beban bagi masyarakat.

2.3 Persepsi