BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Persepsi Nilai Anak Berdasarkan Pengalaman terhadap Jumlah
Anak
Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa responden dengan persepsi berdasarkan pengalaman setuju memiliki anak lebih dari 2 orang, memiliki jumlah
anak yang baik ≤ 2 orang ada sebanyak 19 orang 44,2, yang jumlah anaknya
kurang baik 2 orang sebanyak 24 orang 55,8. Responden dengan pengalaman kurang setuju dengan jumlah anak kurang dari atau sama dengan 2 orang yang jumlah
anaknya baik ≤ 2 orang ada sebanyak 4 orang 13,8 dan yang jumlah anaknya
kurang baik 2 orang sebanyak 25 orang 86,2. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengalaman dengan jumlah anak p=0,007.
Leibenstein dalam Lucas 1990, berpendapat bahwa anak dilihat dari 2 segi kegunaannya utility dan biaya cost. Kegunaannya ialah memberikan kepuasan,
dapat memberikan balas jasa ekonomi atau membantu dalam kegiatan berproduksi serta merupakan sumber yang dapat menghidupi orang tua di masa depan. Sedangkan
pengeluaran untuk membesarkan anak adalah biaya dari mempunyai anak tersebut. Apabila ada kenaikan pendapatan, aspirasi orang tua akan berubah. Orang tua
menginginkan anak dengan kualitas yang baik. Ini berarti biayanya naik. Sedangkan kegunannya turun sebab walaupun anak masih memberikan kepuasan akan tetapi
balas jasa ekonominya turun. Di samping itu orang tua juga tak tergantung dari sumbangan anak. Jadi biaya membesarkan anak lebih besar daripada kegunaannya.
60
Universita Sumatera Utara
Hal ini mengakibatkan demand terhadap anak menurun atau dengan kata lain fertilitas turun Mundiharno, 1997.
5.2. Pengaruh Persepsi Nilai Anak Berdasarkan Harapan terhadap Jumlah Anak
Hasil tabulasi silang antara harapan dengan jumlah anak menunjukkan bahwa responden yang setuju memiliki lebih dari 2 orang anak berdasarkan harapan tentang
nilai anak, yang jumlah anaknya baik ≤ 2 orang ada sebanyak 18 orang 40,0,
dan yang jumlah anaknya kurang baik 2 orang ada sebanyak 27 orang 60,0. Responden yang tidak setuju dengan memiliki lebih dari 2 orang anak berdasarkan
harapan tentang persepsi nilai anak, jumlah anak yang baik ≤ 2 orang ada sebanyak
5 orang 18,5, dan yang jumlah anaknya kurang baik 2 orang ada sebanyak 22 orang 81,5. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna
antara harapan dengan jumlah anak p=0,058. Orang tua dalam keluarga tentu saja menginginkan agar anaknya berkualitas
dengan harapan dikemudian hari dapat melanjutkan cita-cita keluarga, berguna bagi masyarakat dan Negara. Menurut Jackson anak-anak memberikan utilities dan jasa
pelayanan yang produktif bagi orang tua mereka. Dalam masyarakat yang berpenghasilan rendah anak-anak dianggap sebagai tenaga kerja dan sumber
pendapatan penting bagi keluarga, selain itu anak dinilai sebagai investasi hari tua atau sebagai komoditas ekonomi yang dapat disimpan dikemudian hari. Hal tersebut
merupakan hubungan positif antara harapan dengan jumlah anak.
Universita Sumatera Utara
Menurut Robinson 1983 dalam Dian 2011, ada tiga macam tipe kegunaan anak yakni, kegunaan yang diperoleh dari anak sebagai suatu barang konsumsi,
misalnya sebagai sumber hiburan, kegunaan yang diperoleh dari anak sebagai suatu sarana produksi, yakni dalam beberapa hal tertentu anak diharapkan untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu yang menambah pendapatan keluarga, kegunaan yang diperoleh dari anak sebagai sumber ketentraman, baik pada hari tua maupun
sebaliknya. Menurut pendekatan lain yang lebih sesuai dengan keadaan di negara
berkembang, anak dianggap sebagai barang investasi atau aktiva ekonomi. Orang tua berharap kelak menerima manfaat ekonomi dari anak. Manfaat ini akan nampak jika
anak bekerja tanpa upah di sawah atau usaha milik keluarga atau memberikan sebagian penghasilannya kepada orang tua ataupun membantu keuangan orang tua
Lucas, 1990.
5.3. Pengaruh Persepsi Nilai Anak Berdasarkan Kebutuhan terhadap Jumlah Anak