Subkelompok Analisis Perbedaan Kualitas Hidup Faktor Usia dan

11 pada responden tidak merata Sri, 2015. Tingkat pendidikan yang rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor sosio ekonomi Basrowi, 2010. Nilai kualitas hidup yang rendah bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan yang menyebabkan seseorang memiliki keterbatasan pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku kesehatan sehingga kurang motivasi untuk berperilaku sehat untuk menjaga kualitas hidupnya Pampel, 2010. Pada Tabel V dapat dilihat bahwa pada responden dengan tingkat pendidikan SMP memiliki nilai sedikit lebih tinggi, walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan statistik antar keduanya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup masyarakat di Kecamatan Ngemplak tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan karena pada Tabel V hanya dilihat faktor pendidikan saja, sedangkan kualitas hidup dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga perlu diadakan follow up untuk mengetahui faktor lain yang dapat mempengaruhi. Tabel V. Perbandingan 8 domain pada Score Kuisioner SF-36 antara SMP dan SMP Aspek Pendidikan Nilai-p SMP Mean±SD SMP Mean ± SD Fungsi Fisik 80,6±21,9 83,5±18,4 0,33 Peran fisik 49,8±41,7 59,0±40,5 0,13 Nyeri Tubuh 71,1±22,4 71,4±22,0 0,94 Kesehatan Secara Umum 57,7±13,2 61,2±11,7 0,06 Vitalitas 71,2±16,9 70,4±17,0 0,75 Fungsi Sosial 77,6±22,6 71,3±26,2 0,08 Aspek Emosional 63,0±42,1 70,7±38,0 0,20 Kesehatan Mental 79,1±17,0 78,4±17,1 0,77 Nilai Total 68,8±14,7 70,7±14,4 0,36 Uji statistik dengan independent t-test

3.4. Subkelompok Analisis Perbedaan Kualitas Hidup Faktor Usia dan

Pendidikan Tabel VI menunjukkan adanya perbedaan kualitas hidup antara subkelompok ≤SMP dan SMP pada responden berusia 60-75 tahun. Pada aspek fungsi fisik, responden dengan pendidikan SMP memiliki kualitas hidup lebih baik dibandingkan dengan ≤SMP, hal ini bisa di karenakan responden SMP memiliki tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 pengetahuan yang lebih tinggi yang dapat mempengaruhi praktek kesehatan yang tepat sehingga lebih mengerti mengenai langkah untuk menjaga kesehatan seperti dengan berolahraga rutin atau kegiatan lain yang dapat menyeimbangkan antara kesehatan dan aktivitasnya yang dapat memfasilitasi untuk mempertahankan kesehatan fisiknya. Sesuai dengan penelitian Health 1999 yang mengatakan responden yang mendapat tingkat pendidikan lebih tinggi memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi. Meningkatnya prestasi pendidikan mempunyai dampak besar pada kesehatan penduduk sehingga dapat meningkatkan nilai kualitas hidup mengenai kesehatannya Freudenberg, 2007. Perbedaan kualitas hidup aspek fungsi fisik hanya ditemukan pada kelompok usia 60-75 tahun karena menurut Nur Rohmah 2012, keterbatasan fisik dapat menghambat pencapaian kesejahteraan fisik pada lansia sehingga menyebabkan kualitas hidupnya menurun. Tabel VI. Perbandingan 8 domain pada Score Kuesioner SF-36 antara Tingkat Pendidikan di dalam Faktor Usia Aspek 60-75 Tahun 40-59 Tahun SMP Mean±SD SMP Mean±SD SMP Mean±SD SMP Mean±SD FF 72,8±25,8 83,0±15,9 89,0±12,2 83,8±19,9 PF 41,4±41,4 57,5±36,6 58,9±40,4 59,9±42,8 NT 70,5±24,9 71,9±20,7 71,8±19,6 71,1±22,8 KSU 55,9±13,2 59,6±12,0 59,7±13,1 62,2±11,6 VIT 72,7±17,5 74,2±19,2 69,2±16,1 68,2±15,3 FS 75,4±24,6 70,6±27,7 79,9±20,1 71,6±25,7 AE 59,6±45,0 72,3±36,2 66,7±38,9 70,0±39,4 KM 80,7±17,0 81,9±16,3 77,4±17,1 76,4±17,4 Nilai Total 66,1±15,3 71,4±13,3 71,6±13,7 70,4±15,1 FF=Fungsi Fisik; PF=Peran Fisik; NT=Nyeri Tubuh; KSU=Kesehatan Secara Umum; VIT=Vitalitas; FS=Fungsi Sosial; AE=Aspek Emosional; KM=Kesehatan Mental Nilai-p 0,05 = berbeda bermakna Uji statistik dengan independent t-test Tabel VII menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna terhadap kualitas hidup antara subkelompok responden yang berusia 60-75 tahun dan 40-59 tahun pada tingkat pendidikan ≤SMP terutama pada aspek fungsi fisik dan peran fisik. Perbedaan kualitas hidup aspek fungsi fisik dan peran fisik hanya ditemukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 pada tingkat pendidikan ≤SMP, hal ini bisa dikarenakan adanya efek antara lamanya pendidikan yang ditempuh dengan kondisi kesehatan karena dapat mengembangkan kapasitas fisik yang efektif yang akhirnya berpengaruh bagi kesehatan Pradono, 2013. Tabel VII. Perbandingan 3 domain pada Score Kuesioner SF-36 antara Faktor Usia di dalam Tingkat Pendidikan Aspek SMP SMP 60-75 Tahun Mean±SD 40-59 Tahun Mean±SD 60-75 Tahun Mean±SD 40-59 Tahun Mean±SD FF 72,8±25,8 88,9±12,2 83,0±15,9 83,8±19,9 PF 41,3±41,4 58,9±40,4 57,5±36,6 59,9±42,8 NT 70,5±24,9 71,8±19,6 71,9±20,7 71,1±22,8 KSU 55,9±13,2 59,7±13,1 59,6±11,7 62,2±11,6 VIT 72,7±17,5 69,5±16,1 74,2±19,2 68,2±15,3 FS 75,4±24,6 79,9±20,1 70,6±27,7 71,7±25,7 AE 59,6±45,0 66,7±38,9 72,3±36,2 69,9±39,4 KM 80,7±17,0 77,4±17,1 81,9±16,3 76,4±17,4 Nilai Total 66,1±15,3 71,6±13,7 71,4±13,3 70±15,1 FF=Fungsi Fisik; PF=Peran Fisik; NT=Nyeri Tubuh; KSU=Kesehatan Secara Umum; VIT=Vitalitas; FS=Fungsi Sosial; AE=Aspek Emosional; KM=Kesehatan Mental Nilai-p 0,05 = berbeda bermakna Uji statistik dengan independent t-test Responden dengan usia 40-59 tahun memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan usia 60-75 tahun karena responden dengan usia 40-59 tahun masih tergolong usia produktif kerja sehingga memiliki fungsi tubuh yang lebih baik dan mempengaruhi peranan fisiknya. Hal ini sesuai dengan Bongard 2007 yang mengatakan semakin bertambahnya usia, fungsi fisik seseorang akan semakin menurun sehingga mempengaruhi perununan peran fisiknya.

4. KESIMPULAN

Dokumen yang terkait

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan tingkat penghasilan).

0 0 113

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis kelamin).

0 0 67

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36: kajian faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 59

Ketaatan terapi responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen morisky di kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan aspek gaya hidup).

0 0 76

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36:kajian faktor usia dan tingkat penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis pekerjaan).

0 1 85

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan body mass index).

0 0 90

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 (kajian usia dan tingkat pendidikan) di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 77

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36 : kajian faktor usia dan body mass index di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 60

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95