Uji Autokorelasi Uji t

1. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 0,05 maka distribusi adalah tidak normal. 2. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 0,05 maka distribusi adalah normal. Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel di atas dapat ditunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,643 dengan tingkat signifikan sebesar 0,803. Karena nilai tingkat signifikannya lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual yang dihasilkan mengikuti distribusi normal.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik atau istilah lain pengujian model analisis dalam penelitian ini perlu dilakukan. Pemenuhan karakter data sesuai dengan asumsi model analisis sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang tidak bias. Model analisis yang dimaksud adalah pengujian model regresi pada persamaan - persamaan dalam penelitian ini. Pengujian yang dilakukan meliputi uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedasticity.

4.3.2.1. Uji Autokorelasi

Deteksi adnya Autokorelasi adalah : 1. Angka D-W di bawah -2, hal ini berarti ada Autokorelasi positif. 2. Angka D-W diantara -2 sampai +2, hal ini berarti tidak ada Autokorelasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.8. : Hasil Autokorelasi untuk regresi variabel independent X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y sebagai variabel dependen Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin- Square the Estimate Waston 1 .269 a 0.073 -0.033 0.89057 2.605 Berdasarkan Tabel 4.8 dari hasil ”Uji Autokorelasi” dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS 11.5. For Windows dapat diketahui bahwa besarnya nilai Durbin Waston atau DW tes yaitu sebesar 2,605, dab nilai dari DW tes ini berada diantara -2 sampai +2, hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tersebut tidak ada Autokorelasi.

4.3.2.2. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinearitas dilakukan pada saat melakukan uji regresi pengaruh Earning Per Share X1, Debt to Equity Ratio X2, Return On Asset X3, Return On Equity X4, terhadap Harga saham Y. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Varance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2002 : 57 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan hasil uji Multikolinearitas dengan alat bantu computer yang menggunakan Program SPSS, 11.5, dapat dlihat pada table . Berikut disajikan tabel 4.9 sebagai berikut : Tabel 4.9. : Hasil Multikoliniearitas untuk regresi variabel independent X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y sebagai variabel depeden Coefficients a .846 .401 2.112 .042 -.002 .007 -.082 -.207 .837 .170 5.898 -.248 .227 -.205 -1.096 .281 .759 1.318 -.092 .069 -.496 -1.348 .186 .196 5.106 .049 .060 .376 .806 .425 .122 8.203 Constant X1 X2 X3 X4 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a. berdasarkan pada table 4.9 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, X3, dan X4 mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi bebas Multikolinieritas. 4.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan pada saat melakukan uji regresi Earning Per Share X1, Debt to Equity Ratio X2, Return On Asset X3, Return On Equity X4, terhadap Harga saham Y. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu computer yang menggunakan Program SPSS, 11.5, dapat dlihat pada table . Berikut disajikan tabel 4.10. sebagai berikut : Tabel 4.10. : Hasil Heteroskedastisitas untuk regresi variabel independen X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y sebagai variabel dependen Coefficients a 1.483 .494 3.000 .005 -.002 .009 -.086 -.222 .825 .170 5.898 -.346 .280 -.227 -1.239 .224 .759 1.318 -.030 .085 -.126 -.350 .728 .196 5.106 -.014 .074 -.087 -.191 .850 .122 8.203 Constant X1 X2 X3 X4 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: RES_2 a. Hasil pengujian heteroskedastisitas yang pertama varian faktor pengganggu terlihat pada tabel 4.10., model analisis dikatakan heteroskedastisitas bila varian pengganggu mempunyai nilai yang signifikan. Di tabel 4.10., menunjukkan bahwa nilai probalibility semua variabel lebih besar dari 5 , dan tidak signifikan pada level 5 , ini berarti bahwa varian faktor pengganggu variabel prediktor adalah sama atau konstan sehingga bebas dari heteroskedastisitas, sehingga data tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini, bebas dari ketiga asumsi dasar klasik tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. 4.3.3.Analisis Regresi Linier Berganda Adapun hasil pengolahan menggunakan program SPSS analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini : Tabel 4.11. Persamaan Regresi Model Koefisien Regresi Earning Per Share X1 -002 Debt to Equity Ratio X2 -248 Return On Asset X3 -092 Return On Equity X4 .049 Lampiran 9 Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,846 – 0.002X1 – 0.248X2 -0.092X3 + 0.049X4 Berdasarkan persamaan regresi diatas mempunyai arti bahwa : b0 = Konstanta = 0.846 Apabila variable Earning Per Share X1, Debt to Equity Ratio X2, Return On Asset X3, Return On Equity X4, adalah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. konstan atau sama dengan nol, maka harga saham Y adalah sebesar 0.846. b1= Koefisien regresi untuk X1= -0,002 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variable Earning Per Share X1 yaitu -0,002 dan mempunyai koefisien regresi negatif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang tidak searah dengan variable terikat, yang artinya bahwa setiap kenaikan pada variable Earning Per Share X1 sebesar satu satuan akan dapat menurunkan harga saham Y sebesar 0,002 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variable Earning Per Share X1 sebesar satu satuan maka dapat menaikkan harga saham Y sebesar 0,002 dengan asumsi bahwa Earning Per Share X2, Return On Asset X3, Return On Equity X4, adalah konstan atau sama dengan nol. b2 = Koefisien regresi untuk X2 = -0,248 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variable Debt to Equity Ratio X2 yaitu -0,248 dan mempunyai koefisien regresi negatif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang tidak searah dengan variable terikat, yang artinya bahwa setiap kenaikan pada variable Debt to Equity Ratio X2 sebesar satu satuan akan dapat menurunkan harga saham Y sebesar 0,248 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Debt to Equity X2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sebesar satu satuan maka dapat menaikkan harga saham Y sebesar 0,248 dengan asumsi bahwa Earning Per Share X1, Return On Asset X3, dan Return On Equity X4 adalah konstan atau sama dengan nol. b3 = Koefisien regresi untuk X3 = -0,092 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variable Return On Asset X3 yaitu -0,092 dan mempunyai koefisien regresi negatif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang tidak searah dengan variable terikat, yang artinya bahwa setiap kenaikan pada variable Return On Asset X3 sebesar satu satuan akan dapat menurunkan harga saham Y sebesar 0,092 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Return On Asset X3 sebesar satu satuan maka dapat menaikkan harga saham Y sebesar 0,092 dengan asumsi bahwa Earning Per Share X1, Debt to Equity Ratio X2, dan Return On Equity X4 adalah konstan atau sama dengan nol. b4 = Koefisien regresi untuk X4 = 0,049 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variable Return On Equity X4 yaitu 0,049 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel terikat, yang artinya bahwa setiap kenaikan pada variable Return On Equity X4 sebesar satu satuan akan dapat meningkatkan Harga Saham Y sebesar 0,049 dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Return On Equity X4 sebesar satu satuan maka dapat menurunkan pula harga saham Y sebesar 0,049 dengan asumsi bahwa Earning Per Share X1, Debt to Equity Ratio X2, dan Return On Asset X3 adalah konstan atau sama dengan nol. 4.3.4. Uji Hipotesis 4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model Untuk memprediksi keakuratan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan Uji F guna melihat pengaruh Earning Per Share EPS, Debt to Equity DER, Return On Asset ROA, dan Return On Equity ROE. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa ini R-Square yang diperoleh sebesar 7,30 dengan level signifikan sebesar 0,608 a hal ini berarti bahwa model regresi Y= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e, yang dihasilkan kurang sesuai , level signifikan sebesar 0,608 a sudah dapat menunjukkan level signifikannya karena nilai R-Square yang sesuai harus diatas 50 Ghozali, 2005 : 156. Dari hasil uji kesesuian model dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS, 11.5, For Windows mengenai analisis berhubungan secara simultan, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.13 dan 4.14 sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.12. : Hasil Uji Kesesuaian Model Uji F. ANOVA b 2.170 4 .543 .684 .608 a 27.759 35 .793 29.929 39 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, X4, X2, X3, X1 a. Dependent Variable: Y b. Berdasarkan pada table 4.13 menunjukkan bahwa besarnya nilai F hitung sebesar 0.684 dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0.608 lebih besar dari 0,05, sehingga Ho diterima, dan H 1 ditolak yang berarti model regresi yang dihasilkan kurang cocok guna melihat pengaruh Earning Per Share EPS, Debt to Equity DER, Return On Asset ROA, dan Return On Equity ROE terhadap harga saham. Tabel : 4.13. : Uji Kesesuaian Model Model Summary b .269 a .073 -.033 .89057 2.605 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-W atson Predictors: Constant, X4, X2, X3, X1 a. Dependent Variable: Y b. Berdasarkan pada table 4.23. menunjukkan besarnya nilai koefisien Determinasi R square sebesar 0,073, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel Harga saham Y sebesar 7.3 dijelaskan Earning Per Share EPS, Debt to Equity DER, Return On Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Asset ROA, dan Return On Equity ROE, sedangkan 93.7 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

4.3.4.2. Uji t

Pengujian terhadap data dilakukan dengan uji Regresi linier berganda. Level confidence pada penelitian ini adalah 95 dengan level toleransi kesalahan adalah 5. Kesimpulan hasil analisis pada penelitian ini diarahkan pada nilai-p p-value. Bila nilai-p lebih besar dari batas toleransi 5 berarti analisis menerima hipotesis null dan menolak hipotesis alternatif, tetapi bila nilai-p lebih kecil dari batas toleransi 5, maka hasil analisis menolak hipotesis null dan menerima hipotesis alternatif. Pemahaman atas hasil uji analisis secara parsial dapat dilihat pada tabel 4.15.di bawah sebagai berikut Tabel 4.14 : Hasil Analisis Parsial Coefficients a .846 .401 2.112 .042 -.002 .007 -.082 -.207 .837 .170 5.898 -.248 .227 -.205 -1.096 .281 .759 1.318 -.092 .069 -.496 -1.348 .186 .196 5.106 .049 .060 .376 .806 .425 .122 8.203 Constant X1 X2 X3 X4 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil uji t dalam penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Tingkat signifikan variabel Earning Per Share sebesar 0,837. Sedangkan tingkat signifikan pada variabel ini lebih besar dari 5 . Ho diterima Ha ditolak, hal ini berarti variabel Earning Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sehingga hipotesis yang dirumuskan tidak terbukti kebenarannya. 2. Tingkat signifikan variabel Debt to Equity Ratio sebesar 0,281. Sedangkan tingkat signifikan pada variabel ini lebih besar dari 5 . Ho diterima Ha ditolak. Kemungkinan salah atas penolakan Ha sebesar 28,10 , hal ini berarti variabel Debt to Equity Ratio tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap harga saham, sehingga hipotesis yang dirumuskan tidak terbukti kebenarannya. 3. Tingkat signifikan variabel Return On Asset sebesar 0,186. Sedangkan tingkat signifikan pada variabel ini lebih besar dari 5 . Ho diterima Ha ditolak. Kemungkinan salah atas penolakan Ha sebesar 18,60 , hal ini berarti variabel Return On Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sehingga hipotesis yang dirumuskan tidak terbukti kebenarannya. 4. Tingkat signifikan variabel Return on Equity sebesar 0,425. Sedangkan tingkat signifikan pada variabel ini lebih besar dari 5 . Ho diterima Ha ditolak, hal ini berarti variabel Return on Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sehingga hipotesis yang dirumuskan tidak terbukti kebenarannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

4.4.1. Implikasi 4.4.1.1. Hipotesis 1 : Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham Penelitian ini dilakukan Uji t digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.