transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Menurut Riyanto 1995: 261, laporan Finansial adalah suatu laporan mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, diamana Neraca
Bance sheet, mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi laba income statement
mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu, biasanya meliputi periode satu tahun.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu bentuk laporan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan dimana
menggambarkan kondisi keuangan perusahaan baik mengenai jumlah harta, hutang dan modal yang dimiliki serta jumlah pendapatan yang serta
pengeluaran dari perusahaan pada suatu periode tertentu.
2.2.5.2 Analisis Rasio Keuangan
Menurut Riyanto 1995 : 331 mengatakan ada empat pengelompokan dalam rasio keuangan, yaitu :
a. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan. Rasio likuiditas terdiri dari current ratio, acid
test ratio, dan lain sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Rasio leverage
Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiyai dengan hutang. Rasio
leverage terdiri dari debt to total capital, debt to equity, dan lain sebagainya.
c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan
sumber-sumber dananya. Rasio aktivitas terdiri dari inventory turnover, total asset turnover, dan lain sebagainya.
d. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan. Rasio profitabilitas
terdiri dari gross margin, profit margin, dan lain sebagainya.
2.2.5.3. Earning Per Share EPSX1
Adalah rasio yang digunakan untuk memberikan gambaran kepada pemegang saham tentang keuntungan yang akan diperoleh dengan
menghubungkan antara laba dengan lembar saham yang beredar Munawir, 1986: 241 . Variabel ini pengukurannya menggunakan skala
rasio dan satuan ukurannya adalah rupiah Rp. EPS =
laba bersih x 100
jumlahsaham
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5.4. Pengaruh Earning Per Share terhadap harga Saham X1 terhadapY
Menurut Residual Equity Theory yang dikemukakan oleh William Paton bahwa pemegang saham biasa dianggap sebagai pemilik saham yang
sebenarnya.Teori Ekuitas Residu berdasarkan pada perhitungan pendapatan per lembar saham EPS. Keperluan pendekatan ini untuk memperluas
informasi yang lebih baik untuk para pemegang saham dalam mengambil keputusan dan dalam memperkirakan dividen yang mungkin diterima di
masa datang Shim dan Siegel, 2000 : 373 Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Vernande Nirohito,
2009, Noer Sasongko Nila Wulandari, 2006 menunjukkan bahwa Earning Per Share EPS berpengaruh positif dengan harga saham.
Semakin tinggi nilai earning per share EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang
disediakan untuk pemegang saham. Pemodal seringkali memusatkan perhatian pada laba per lembar saham EPS earnig per share dalam
melakukan analisis. Karena itu perlu memahami bagaimana earning per share EPS diperoleh dan menunjukkan angka apa tersebut. Angka
earning per share EPS biasanya disajikan paling bawah dalam laporan rugi laba, dan karena sering disebut sebagai bottom line Husnan, 2001:
336
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5.5. Debt to equity ratio DERX2