50
Setelah 4 hingga 5 kali pertemuan dengan Ibu Mursia, baru muncul keinginan untuk mencoba membentuk koperasi. Sedang untuk aktivitas kantor pada waktu itu
dilakukan garasi rumah Ny. Tatiek Yudara yang berada di jalan Gubeng Kertajaya 178 Surabaya.
Dari anggota 35 orang, kemudian beberapa orang mencoba membentuk kelompok baru hingga terbentuk 4 kelompok. Karena anggota sudah banyak,
akhirnya Departemen Koperasi Kodya Surabaya menyarankan untuk mengajukan permohonan badan hukum.
Kemudian pada tanggal 30 Mei 1978, Koperasi Wanita Setia Bhakti Wanita diresmikan oleh Departemen Koperasi Kodya Surabaya dengan wilayah kerja
Kecamatan Gubeng. Dan lima ibu sebagai pendiri yakni, Ibu Mursia, Ny. Atmadji, Ny. Abdulkadir S, Ny. Tini Hasana dan Ny. Tatiek Yudara. Dua tahun kemudian
tepatnya 15 Januari 1980 mendapat badan hukum Depkop Surabaya, dengan Nomor: 4362BHII80.
Waktu terus berlalu, kegigihan pengurus Koperasi yang baru berdiri ini membuahkan hasil. Jumlah anggota terus bertambah sehingga kantorpun berpindah
dari sebuah garasi ke kantor di Jl. Panglima Sudirman. Kantor tersebut milik Puskowanjati yang direlakan untuk ditempatkan dengan sewa relatif murah.
Selama 6 tahun berjalan, anggota meningkat menjadi 2.1913 orang. Perkembangan pesat itulah kemudian menuntut adanya perubahan anggaran dasar.
Jangkauan pun diperluas mencakup wilayah kerja Surabaya Timur. Perubahan anggaran dasar dilakukan lagi di tahun 1988. karena saat itu anggota sudah mencapai
3.341 orang yang terbagi dalam 270 kelompok. Jangkauan tidak lagi sebatas
51
Surabaya Timur tapi diperluas. Dari 19 kecamatan yang ada di Kodya Surabaya, 11 diantaranya masuk dalam wilayah kerja Kopwan Setia Bhakti Wanita.
Jangkauan pun diperluas lagi yang mencakup wilayah Surabaya dan sekitar dengan demikian AD kembali mengalami perubahan yang diusahakan dalam rapat
anggota 9 Februari 1996. di tahun tersebut anggota telah mencapai 6.303. ketika anggota mencapai 9.832 pada tahun 2001, muncul keinginan memperluas wilayah
kerja hingga seluruh Nusantara, walaupun kemudian tidak terlaksana. Baru tahun 2006, wilayah kerja bisa menjadi seluruh Jawa Timur. Dengan
demikian sejak 11 September 2006 Kopwan Setia Bhakti Wanita mengalami alih bina dari kantor Dinas Koperasi dan Sektor Informal Kota Surabaya ke Kantor Dinas
Koperasi dan PKM Propinsi Jawa Timur dengan nomor Badan Hukum 518.1PADBH222006. pada 17 Oktober 2006 Kopwan Setia Bhakti Wanita telah
tercatat dalam Tambahan Berita Negara dengan Nomor 83. Omset Asset, rasa memiliki, merupakan salah satu kunci dari perkembangan
Kopwan Setia Bhakti Wanita. Dari awal yang hanya bermodalkan Rp. 300.000,- kini omset telah berkembang menjadi lebih Seratus milyar Rupiah. Sementara Asset,
yang menjadi Puluhan Milyar Rupiah. Gedung berlantai dua di atas tanah 1.400 m2 yang dimiliki data ini juga tak
lepas dari kontribusi seluruh anggota. Seperti pada pembangunan gedung tahap pertama, anggota merelakan SHU-nya selama 3 tahun demi keinginan menaiki
gedung kantor sendiri. Begitu pula pada pembangunan gedung tahap II, setiap anggota menyumbangkan Rp. 16.000,-. Sedang gedung tahap III merupakan hasil
usaha selama 25 tahun perjalanan Kopwan Setia Bhakti Wanita.
52
4.1.2. Jenis Usaha
Adapun jenis usaha yang dijalankan Koperasi Setia Bhakti Wanita “Jawa Timur” yaitu:
1. Simpan Pinjam
Produk simpanan Kopwan Setia Bhakti Wanita: a.
Simpanan AnggotaSukarela adalah simpanan yang dapat disetor maupun ditarik setiap saat dengan setoran minimal
Rp. 2.500,- b.
Simpanan Harian adalah simpanan dengan bunga harian yang dapat disetor dan ditarik setiap saat.
c. Simpanan Setia Plus adalah simpanan dengan terbatas minimal Rp. 500
ribu yang diwujudkan dalam bentuk bilyet dengan jangka waktu 6 bulan dan 1 tahun.
d. Simpanan Berjangka adalah investasi aman, terpercaya sekaligus
memberikan bunga yang kompetitif. Dana dapat disimpan sesuai kebutuhan penyimpanan yaitu 1, 3, 6 dan 12 bulan dengan sistem perpanjangan
otomatis tanpa perlu instruksi pada saat jatuh tempo. 2.
Produk Pinjaman a.
Pinjaman dengan sistem tanggung renteng. Pinjaman ini diperuntukkan bagi anggota secara berkelompok dengan sistem tanggung renteng. Untuk
pinjaman pada anggota ini besarnya dihitung berdasarkan plafon kelompok. Ada beberapa jenis pinjaman yakni: Pinjaman SP 1, Pinjaman
SP2, Pinjaman SP3.
53
b. Pinjaman di luar tanggungan kelompok yaitu pinjaman toko kecil dan
pinjaman UKM. 3.
Swalayan Usaha ini berawal dari tuntutan anggota agar Kopwan Setia Bhakti
Wanita juga melayani barang kebutuhan sehari-hari anggota. Sesuai dengan keputusan dalam rapat anggota, maka dibukalah Waserda. Namun seiring
dengan perkembangan anggota yang mencapai sepuluh ribu lebih, tuntutan-pun berkembang dari Waserda menjadi swalayan.
4. Learning Center
Unit ini dibentuk pada tahun 2004 setelah Kopwan Setia Bhakti Wanita mendapat tugas dari Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI untuk
mensosialisasikan sistem tanggung renteng. Disamping itu juga ditunjang dari data yang menunjukkan banyaknya tamu yang berkunjung ke tempat Kopwan
Setia Bhakti wanita untuk studi banding. Di unit inilah, peserta learning center akan mendapatkan materi tentang pengelolaan koperasi dan aplikasi sistem
tanggung renteng. Dalam hal ini materi tidak hanya diberikan dalam kelas tetapi peserta juga bisa melihat langsung bagaimana pelaksanaan sistem
tanggung renteng dikelompokkan anggota. Kemudian dilengkapi dengan simulasi sistem tanggung renteng.
54
4.1.3. Visi dan Misi
Dalam rangka untuk tetap memberikan pijakan arah perjuangan agar tidak terjadi disorientasi, Kopwan Setia Bhakti Wanita tetap berpegang teguh pada visi dan
misinya, maka Visi dan Misi adalah sebagai berikut: 1.
Visi Meningkatkan Koperasi Setia Bhakti Wanita sebagai Organisasi Koperasi yang
handal dan tangguh dengan dukungan sumber daya manusia yang profesional, serta penerapan sistem tanggung renteng yang efektif melalui pemberdayaan
anggota sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka. 2.
Misi Meningkatkan pelayanan koperasi dan kualitas sumber daya manusia untuk dapat
menumbuh kembangkan kehidupan yang lebih bertanggung jawab mandiri dan Berkesinambungan.
55
4.1.4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Koperasi Setia Bhakti Wanita “Jawa Timur” adalah sebagai berikut:
PENGURUS
BENDAHARA I BENDAHARA II
KETUA I KETUA II
SEKRETARIS KETUA
ANGGOTA
GRUP INTERNAL AUDIT
GRUP EDP GRUP SEKRETARIAT
KOORD UMUM
KABAG SDM
ANGGOTA KELOMPOK
PJ KELOMPOK GRUP
PPL KABAG KEUANGAN
PENGAWAS RAT
KASIE ACCOUNTING
KASIE SP
KASIE UKM
KASIE TOKO
Gambar 4.1: Koperasi Setia Bhakti Wanita “Jawa Timur”
56
4.2. Deskriptif Hasil Penelitian
Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan 21 kuesioner secara langsung kepada Kasie dan Staff bagian keuangan Koperasi Setia Bhakti Wanita.
Kuesioner yang kembali sebanyak 21 buah. Dari 21 kuesioner tersebut ada 1 kuesioner yang tidak diisi, sehingga banyaknya kuesioner yang dapat digunakan
sebanyak 20 buah dengan tingkat pengembalian yang digunakan sebesar 95,23 .
4.2.1. Deskripsi Variabel Komunikasi Pemakai-Pengembang X
1
Menjelaskan uraian pada pembahasan, berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang diajukan kepada responden mengenai variabel
komunikasi pemakai-pengembang:
57
Tabel 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Komunikasi Pemakai- Pengembang X
1
skor pertanyaan No Item
pertanyaan 1
2 3 4 5 6 7 Total
1
Memiliki tutur bahasa yang baik. 1
5 12
2 20
Prosentase 5
25 60
10 100
2
Sensitif terhadap kebutuhan pemakai 12
7 1
20 Prosentase
0 0 0 0 60 35 5 100
3
Berusaha memberikan yang terbaik 2
5 9
4 20
Prosentase 0 0 0 10 25 45 20 100
4
Memperhatikan masukan
dari para
pemakai 0 0 1 8 9 2 20
Prosentase 5
40 45
10 100
5
Dapat berhubungan dengan para pemakai secara efektif
0 0 3 6 9 2 20 Prosentase
0 0 0 15 30 45 10 100
6
Pendengar yang
baik 0 0 1 9 8 2 20
Prosentase 5
45 40
10 100
7
Hasil kerja Pengembang mudah untuk dipahami 1
2 13
4 20
Prosentase 5
10 65
20 100
8
Mengeskspresikan Ide
dengan jelas
0 0 0 6 6 8 20 Prosentase
30 30
40 100
9
Pembicaraan pengembang mudah dipahami 6
10 4
20 Prosentase
30 50
20 100
10
Mengatakan sesuatu yang tepat waktu 5
9 6
20 Prosentase
25 45
30 100
11
Pengembang sangat komunikatif 7
10 3
20 Prosentase
35 50
15 100
12
Menanggapi pesan memo, telepon, laporan dengan tepat
5 2 3 4 5 4 20 Prosentase
0 25 10 15 20 25 20 100
Sumber : Hasil jawaban Responden Lampiran 2.1 Hasil jawaban responden yang diperoleh dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden memberikan jawaban setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan skor jawaban tertinggi berada skor 5 dan 6.