hubungan  interaksi,  komunikasi  interpersonal  menunjukan  adanya  suatu  tindakan yang nyata.
4. Aspek-aspek Kemampuan Komunikasi Interpersonal
Kemampuanan komunikasi interpersonal dapat diukur dari tingkat penyampaian pesan  dimana  secara  lebih  jauh  mampu  mempengaruhi  orang  lain  yang  diajak
berkomunikasi.  Kemampuan  komunikasi  interpersonal  juga  dapat  dilihat,  dengan tetap terjaganya hubungan yang terjalin.
De  Vito  1995    berpendapat  ada  beberapa  aspek  dalam  komunikasi interpersonal agar komunikasi dapat berjalan dengan baik  yaitu:
a.  Keterbukaan Kualitas  keterbukaan  dalam  komunikasi  interpersonal  ada  tiga  hal.
Pertama,  kesadaran  untuk  membuka  diri,  kesediaan  untuk  memberikan informasi tentang diri. Membuka diri berarti juga membagikan kepada orang
lain perasaan-perasaan yang dimiliki. Kedua,  kesadaran  untuk  bereaksi  secara  jujur  menanggapi  pesan  dari
orang lain. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan  peserta    percakapan  yang  menjemukan.  Dalam  berkomunikasi
individu  diharapkan  untuk  bereaksi  secara  terbuka  terhadap  apa  yang diucapkan dari individu lain.
Ketiga, kesadaran untuk memiliki dan mengakui perasaan dan gagasan yang  timbul.  Hal  ini  mengacu  pada  keberanian  seseorang  untuk  mau
memiliki  dan  mengakui  perasaan  dan  gagasan  yang  ditunjukan  kepada individu lain, ia juga mau bertangung jawab atas pikiran dan perasaannya.
b.  Empati Komunikasi interpersonal yang baik perlu didukung oleh sikap empati
dari  pihak- pihak  yang  berkomunikasi.  Empati  diartikan  sebagai  “ikut
merasakan”. Berempati dengan seseorang berarti ikut merasakan apa  yang dirasakan  oleh  orang  lain  .  Dalam  berempati  seseorang  memiliki  perasaan
yang sama dengan kondisi  yang dialami orang lain. Cara  yang  dapat  digunakan  untuk  berempati  adalah  dengan  menahan
godaan untuk mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik. Dengan makin mengenal seseorang, keinginannya, pengalamannya, kemampuannya,
ketakutannya,  makin  mampu  kita  melihat  apa  yang  di  lihat  orang  itu,  dan merasakan seperti apa yang dirasakannya
c. Sikap mendukung Sikap mendukung dapat diperlihatkan dengan cara :
1  Bersikap deskriptif bukan evaluatif. Sikap  deskriptif  dapat  dipahami  sebagai  sikap    yang  tidak
mengevaluasi.  Sikap  yang  tidak  mengevaluasi  menjadikan  orang  bebas
dalam  mengungkapkan  perasaannya,  sehingga  orang  tidak  malu  dan  tidak akan merasa dirinya menjadi bahan kritikan terus-menerus.
2  Spontanitas Seseorang yang spontan dalam komunikasinya akan terus terang serta
terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi dengan cara yang sama dan terbuka.
3  Profesionalisme Bersikap  profesional  berarti  bersikap  tentatif  dan  memiliki
kemampuan  untuk  berfikir  secara  terbuka,  mampu  menerima  pandangan yang  berasal  dari  orang  lain  dan  bersedia  untuk  mengubah  dirinya  kalau
perubahan itu dipandang perlu. d. Sikap positif
Sikap positif dalam komunikasi interpersonal dikomunikasikan dengan cara: 1  Menyatakan sikap positif
Komunikasi  interpersonal  akan  terbina  jika  orang  memiliki  sikap positif  terhadap  diri  mereka  sendiri.  Orang  yang  merasa  positif  dengan
dirinya  sendiri  akan  mengisyaratkan  perasaan  ini  kepada  oran  lain,  yang selanjutnya akan merefleksikan perasaan positif ini.
2  Dorongan
Dorongan yang diberikan dapat berupa verbal seperti pujian, atau non verbal  seperti  senyuman  atau  anggukan  kepala.  Dorongan  positif  pada
umumnya berbentuk pujian atau penghargaan, dan terdiri atas perilaku yang biasanya  diharapkan,  dinikmati  dan  dibanggakan.  Dorongan  positif  ini
mendukung  citra  pribadi  seseorang  dan  membuat  seseorang  merasa  lebih baik.
e. Kesetaraan Komunikasi Interpersonal akan lebih baik apa bila suasananya setara.
Artinya,  harus  ada  pengakuaan  secara  diam-diam  bahwa  kedua  belah pihak  sama-sama  bernilai  dan  berharga,  dan  bahwa  masing-masing
individu  mempunyai  sesuatu  yang  penting  untuk  disumbangkan.  Dalam suatu  hubungan  antar  pribadi  ditandai  oleh  kesetaraan,  ketidak
sependapatan  dan  konflik  lebih  dilihat  sebagai  upaya  untuk  memahami perbedaan  yang  pasti  ada  ketimbang  sebagai  suatu  kesempatan  untuk
menjatuhkan pihak lain. Kesetaraan  tidak  mengharuskan  seseorang  untuk  menerima  dan
menyetujui  begitu  saja  semua  perilaku  verbal  dan  non  verbal  pihak  lain. Kesetaraan  berarti  penerimaan  terhadap  pihak  lain  atau  memberikan
penghargaan positif tak bersyarat kepada orang lain.
Dari  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  komunikasi  interpersonal yang baik dapat terjalin bila dalam proses komunikasi  yang dilakukan terdapat
keterbukaan,  empati,  dukungan,  kepositifan,  dan  kesetaraan  diantara  pelaku komunikasi.  Peneliti  menggunakan  aspek-aspek  di  atas  dalam  menyusun  alat
ukur tingkat kemampuan komunikasi interpersonal.
5. Faktor-faktor  yang  Mempengaruhi  Kemampuan  Komunikasi