Perkembangan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Di Pematang Siantar (1962-1992)

(1)

PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI

PEMATANG SIANTAR (1962-1992)

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN O

L E H

NAMA : RICI JM SITUMORANG NIM : 050706005

DEPARTEMEN ILMU SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi

PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

DI PEMATANG SIANTAR (1962-1992)

DIKERJAKAN O

L E H

NAMA : Rici JM Situmorang NIM : 050706020

Pembimbing

Dra. Fitriaty Harahap, S.U NIP : 195406031983032001

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra dalam bidang Ilmu Sejarah

DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN DI PEMATANG SIANTAR

(1962-1992)

Yang diajukan oleh: Nama: Rici JM Situmorang

NIM: 050706020

Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian skripsi oleh:

Pembimbing

Dra. Fitriaty Harahap, S.U tanggal…… Juni 2011 NIP : 195406031983032001

Ketua Departemen Sejarah

Drs. Edi Sumarno, M.Hum tanggal…… Juni 2011 NIP : 196409221989031001

DEPARTEMEN ILMU SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya yang dilimpahkan dengan memberikan kesehatan, ketabahan serta ketekunan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini mulai dari awal sampai selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program sarjana Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis mengangkat permasalahan tentang perkembangan Desa Juhar dalam kajian Ilmu Sejarah. Skripsi ini diberi judul “Perkembangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nomensen di Pematang Siantar (1962-1992).”

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan kemampuan penulis yang sangat terbatas. Karena itu penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi nantinya.

Medan, Juni 2011 Penulis


(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Skripsi ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah dari penulis sendiri, tetapi juga sangat banyak kontribusi pemikiran dari para pembimbing dan staf pengajar Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini tidak akan dapat selesai tanpa dukungan dan motifasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

• Ayahanda tercinta S Situmorang dan Ibunda tersayang H br Sinaga yang telah merawat, membesarkan dan mendidik penulis dari lahir hingga dewasa dengan segala kasih dan sayangnya tanpa mengenal lelah dan selalu dengan ketulusan yang dalam.

• Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara beserta Staf yang telah berkenan menerima dan member kesempatan serta fasilitas kuliah kepada penulis selama kuliah di Fakultas Ilmu Budaya USU.

• DR. Drs. Syahron Lubis, M A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

• Drs.Edi Soemarno M.Hum dan Dra. Nurhabsyah M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Ilmu sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU.

• Dra. Penina Simanjuntak, MSi. selaku dosen wali, yang membimbing selama selama saya dalam perkuliahan serta memberi motivasi.

Dra. Fitriaty Harahap, S.U. dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini, atas segala ketekunan, kesabaran dan kemauan serta rela meluangkan


(6)

waktunya untuk membimbing dan memperbaiki naskah skripsi ini hingga selesai.

• Bapak dan Ibu dosen di Departemen Ilmu Sejarah atas segala bekal ilmu yang telah diberikan sehingga memungkinkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

• Sahabat-sahabat penulis di jurusan Ilmu sejarah Stambuk 2005 maupun junior serta senior Stambuk penulis terkhusus kepada Halasson Marganda Tua Sitompul, Elim Sigalingging, M. Rasyid Sinaga, Febri Mendrofa, Iunita Simanjuntak, Jogi Simanjuntak, Sere Murni Gultom,Gian Albert Silitonga, Jackson Manik, Odoranta Sembiring,Indra Girsang, Dedi Sinurat, Putra Jaya Sinulingga, Mulia Tarigan yang memberikan bantuan, dukungan, dan semangat selama masa perkuliahan.

• Kawan satu kos yaitu Andi Silaban yang selalu memberi dorongan selama penulisan skripsi ini.

• Kepada seluruh informan saya yang telah bersedia saya wawancarai.

• Kawan-kawan seperjuangan khususnya Medi Susanto Duha, Johnson, Bangun Simanjuntak, Iwan Nando Samosir, yang telah banyak memberikan perhatian serta bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya untuk semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak Mungkin bisa disebutkan satu persatu namanya, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua kebaikan yang telah diberikan dan Dia senantiasa menyertai kita.


(7)

ABSTRAK

Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai pencipta Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa dalam rangka mempersiapkan masa depan generasi muda ke arah mencapai kemampuan dan daya saing bangsa pada lingkungan global. Pendidikan juga sangatlah berperan dalam memajukan suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar. Untuk itulah dalam era sekarang ini diperlukan sebuah usaha untuk membentuk manusia modern

Perguruan tinggi yang dewasa ini telah mencapai bentuknya yang mapan dan lengkap sebagai universitas, dengan pilarnya kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan dan pengelolaan, telah memiliki riwayat yang amat panjang.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah salah satu dari Fakultas yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen yang berkedudukan di Pematang Siantar dan yang merupakan unsur pelaksana sebagian tugas pokok dan fungsi dari Universitas. FKIP UHN dalam pekembangannya sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat luas, khususnya terhadap masyarakat Pematang Siantar.

Tujuan dari penulisan skripsi tentang fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas hkbp nomensen di pematang siantar tahun 1962-1992 untuk mengetahui perkembangan dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitarnya.

Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang diawali dengan pengumpulan data historis yang berkenaan dengan objek penelitian (heuristik) dan dilanjutkan dengan kritik sumber. Selanjutnya dilakukan interpretasi terhadap data yang telah dikritisi tersebut, dan akhirnya dilakukan penulisan (Historiografi). Sehingga hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi kalangan yang ingin mengetahui tentang perkembangan dan peranan FKIP UHN bagi masyakat.


(8)

DAFTAR ISI LEMBAR PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.4. Tinjauan Pustaka ... 6

1.5. Metode Penelitian... 8

BAB II BERDIRINYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI PEMATANG SIANTAR 2.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 11

2.2. Latar Belakang Pendidikan Di Sumatera Utara ... 14

2.3. Berdirinya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar ... 17

2.4. Struktur Organisai FKIP UHN ... 19

2.4.1 Masa Jabatan Dekan Dan Pembantu Dekan ... 19

2.4.2 Senat Fakultas Dan Tugasnya ... 20

2.4.3 Jurusan ... 21


(9)

BAB III PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI PEMATANG SIANTAR

3.1 Program Studi Yang Dikelola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nomensen ... 22

3.2 Sistem Pendidikan... 43

3.2.1 Sistem Penerimaan Dosen ... 48

3.2.2 Sistem Penerimaan Mahasiswa ... 50

3.2.3 Pemakaian Kurikulum. ... 51

3.2.4 Fasilitas Kampus ... 54

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI PEMATANG SIANTAR (1962-1992) 4.1Bagi Civitas Akademika Fakultas ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar ... 56

4.1.1 Melahirkan Sarjana Pendidikan Dalam berbagai disiplin ilmu ... 56

4.2 Bagi Masyarakat ... 57

4.3 Menciptakan Lapangan Kerja ... 59

4.4 Dampak Dibidang Ekonomi ... 60

4.5 Dampak Di Bidang Sosial Budaya ... 61

BAB V KESIMPULAN ... 64 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR INFORMAN LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.1 Jurusan FKIP UHN Tahun 1962-1992

Tabel 3.1.2 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Agama Kristen Tahun 1967 – 1992

Tabel 3.1.2 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Kristen Tahun 1973 - 1992

Tabel 3.1.3 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Tahun 1962 – 1992

Tabel 3.1.4 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 1964 – 1992

Tabel 3.1.5 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Fisika Tahun 1992

Tabel 3.1.6 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Matematika Tahun 1970 – 1992

Tabel 3.1.7 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Pancasila Tahun 1964 – 1992

Tabel 3.1.9 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Tahun 1964 – 1992


(11)

ABSTRAK

Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai pencipta Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa dalam rangka mempersiapkan masa depan generasi muda ke arah mencapai kemampuan dan daya saing bangsa pada lingkungan global. Pendidikan juga sangatlah berperan dalam memajukan suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar. Untuk itulah dalam era sekarang ini diperlukan sebuah usaha untuk membentuk manusia modern

Perguruan tinggi yang dewasa ini telah mencapai bentuknya yang mapan dan lengkap sebagai universitas, dengan pilarnya kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan dan pengelolaan, telah memiliki riwayat yang amat panjang.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah salah satu dari Fakultas yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen yang berkedudukan di Pematang Siantar dan yang merupakan unsur pelaksana sebagian tugas pokok dan fungsi dari Universitas. FKIP UHN dalam pekembangannya sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat luas, khususnya terhadap masyarakat Pematang Siantar.

Tujuan dari penulisan skripsi tentang fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas hkbp nomensen di pematang siantar tahun 1962-1992 untuk mengetahui perkembangan dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitarnya.

Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang diawali dengan pengumpulan data historis yang berkenaan dengan objek penelitian (heuristik) dan dilanjutkan dengan kritik sumber. Selanjutnya dilakukan interpretasi terhadap data yang telah dikritisi tersebut, dan akhirnya dilakukan penulisan (Historiografi). Sehingga hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi kalangan yang ingin mengetahui tentang perkembangan dan peranan FKIP UHN bagi masyakat.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

Sejarah adalah segala aktifitas manusia dan perbincangan tentang manusia dalam segala aspek kehidupannya. Sejarah juga mempunyai orientasi waktu tersendiri yaitu masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Dalam penulisan sejarah, kita bukan saja melukiskan masalah-masalah peperangan

Universitas HKBP Nommensen pertama kali lahir di Sinode Agung HKBP tahun 1952, sebagai respon atas permintaan masyarakat dan tugas pelayanan yang diemban. Sinode Agung menerima usulan tersebut dan membentuk suatu Panitia Persiapan Pendirian dengan jangka waktu kerja satu tahun. Pada Sinode Agung tahun 1953, panitia tersebut melaporkan hasil kerja mereka yang kemudian diterima dan disahkan oleh sinode tersebut. Selama dua tahun bekerja, panitia tersebut mempersiapkan alat-alat perlengkapan yang dibutuhkan yaitu kompleks universitas (gedung untuk ruangan kuliah termasuk didalamnya perumahan staf pengajar) di bekas Kompleks Rumah Sakit Pantoan milik Marjanji Estate Pematang Siantar, yang dibeli karena konsesinya telah berakhir.

Pendirian Universitas HKBP Nommensen (UHN) di Pematang Siantar merupakan tingkat kepedulian Huria Kristen Batak Protestan) HKBP yang berperan dalam bidang sosial masyarakat. UHN melihat kebutuhan masyarakat dalam pendidikan membuka dua jurusan yaitu Hukum dan Ekonomi


(13)

Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai pencipta Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa dalam rangka mempersiapkan masa depan generasi muda ke arah mencapai kemampuan dan daya saing bangsa pada lingkungan global1

Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berbentuk Akademik, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas setelah melalui pendidikan menengah atas (SMA/MA). Pendidikan Tinggi diselenggarakan oleh Pemerintah dan juga pihak swasta. Dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Perguruan Tinggi Negeri/PTN), Departemen atau Lembaga Pemerintah yang lain (Perguruan Tinggi Kedinasan), dan oleh masyarakat (Perguruan Tinggi Swasta)

. Pendidikan juga sangatlah berperan dalam memajukan suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar. Untuk itulah dalam era sekarang ini diperlukan sebuah usaha untuk membentuk manusia modern.

2

Perguruan tinggi yang dewasa ini telah mencapai bentuknya yang mapan dan lengkap sebagai universitas, dengan pilarnya kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan dan pengelolaan, telah memiliki riwayat yang amat panjang. Embrionya telah muncul di Eropa sejak kurang lebih 400 tahun

.

1

Wardiman Djojonegoro, Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, hal.2

2

Sanusi, dkk, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Medan: 1981, hal.10


(14)

sebelum masehi, dimulai oleh filosof Plato dengan Taman Academosnya di jaman Yunani purba. Jadi sudah lebih dari 2000 tahun.

Di kota Medan sendiri, juga telah berdiri perguruan-perguruan tinggi guna memenuhi kebutuhan akan pendidikan tersebut. Baik itu perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta berlomba-lomba untuk memajukan pendidikannya. Salah satunya adalah universitas swasta HKBP Nomensen Medan. Berdirinya Universitas ini adalah inisiatif dari beberapa tokoh gereja HKBP untuk melakukan usaha guna mewujudkan kebutuhan akan pendidikan di Sumatera Utara sendiri.

Pada tanggal 7 Oktober 1954, bertepatan dengan Ulang Tahun ke-73 HKBP, Universitas HKBP Nommensen diresmikan di Pematang Siantar. Universitas ini diasuh oleh yayasan Universitas HKBP Nomensen yang diprakarsai oleh Dr. Justin Sihombing. Waktu pembukaannya, Universitas ini memiliki tiga Fakultas yaitu: Fakultas Hukum dengan jumlah mahasiswanya delapan belas orang. Karena kesulitan tenaga dosen, pada tahun 1955 fakultas ini terpaksa ditutup. Akan tetapi untuk memenuhi permintaan masyarakat, pada tahun 1980 fakultas ini dibuka kembali di kampus Medan. Fakultas Ekonomi dengan jumlah mahasiswa enam belas orang Fakultas Theologia dengan mahasiswanya dua orang. Tetapi pada tahun 1978 fakultas ini sesuai dengan keputusan sinode godang, berdiri dan langsung diasuh oleh pucuk pimpinan HKBP sebagai Sekolah Tinggi Teologia Kemudian menyusul dibuka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahum 1961, FKIP tahun 1962, Fakultas Teknik tahun 1975, Fakultas Peternakan tahun 1976, Fakultas Pertanian tahun 1984, Fakultas Bahasa dan Seni tahun 1987.


(15)

Penulis merasa tertarik untuk mengkaji sejarah perkembangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Medan sehingga penulis memilih judul penelitian yang berjudul “Perkembangan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen di Pematang Siantar (1962-1992)”. Tahun 1962 dipilih karena pada tahun inilah Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan dibuka di Universitas HKBP Nomensen, sedangkan penulisan ini dibatasi sampai pada tahun 1992, dimana pada tahun ini dibuka program studi fisika di fakultas yang diteliti penulis ini. Adapun alasan lain adalah dengan jarangnya orang menulis tentang sejarah berdirinya suatu sekolah tinggi atau pun perguruan tinggi, sehingga masyarakat kurang mengetahui apa, siapa, dimana, kapan, dan kenapa serta apa peranan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen dalam mengembangkan pendidikan khususnya di kota Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Keberadaan FKIP UHN di Pematang Siantar berpengaruh luas dalam kehidupan masyarakat terhadap pemerintah kota Pematang Siantar. Sesuai dengan judul yang penulis ajukan yaitu “Perkembangan Fakultas Universitas HKBP Nomensen 1962-1992”, maka penulis membuat beberapa poin pokok permasalahan yang selanjutnya akan dikaji dalam penelitian dibuat dalam bentuk pertanyaan, antara lain :

1. Bagaimana perkembangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen dari tahun 1962 sampai 1992.


(16)

2. Apa peranan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen dalam meningkatkan sumber daya manusia.

Penelitian ini berusaha memaparkan perkembangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen di Sumatera Utara. Maksud dari perkembangan di sini adalah perubahan yang terjadi pada fakultas tersebut baik dalam mutu pendidikan maupun peningkatan fasilitas, status, dan hal-hal yang berhubungan langsung dengan pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen. Yulius mengatakan perkembangan itu berarti “ perubahan keadaan” menurut perkembangan tersebut, perkembangan itu tidak harus mengarah pada bentuk perbaikan atau kesempurnaan namun mungkin terjadi sebaliknya3

1. Menjelaskan dengan detail bagaimana perkembangan Universitas HKBP Nomensen dari tahun 1975 sampai 2003.

.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah kita mengetahui apa yang menjadi pokok ataupun inti permasalahan yang akan diuraikan penulis setelahnya, maka tibalah saatnya penulis menguraikan apa yang menjadi tujuan dan manfaat dari penulisan penelitian ini.

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

2. Menjelaskan peranan Universitas HKBP Nomensen dalam meningkatkan sumber daya manusia bagi masyarakat kota Medan dan sekitarnya.

Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain sebagai berikut :

3


(17)

1. Bagi Universitas HKBP Nomensen sendiri hasil dari penelitian ini akan menjadi bahan deskripsi dan seluruh mahasiswanya akan dapat mengetahui bagaimana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada periode tahun 1962 sampai 1992.

2. Bagi masyarakat umumnya orang tua dan calon mahasiswa yang akan melanjutkan studinya ke dunia mahasiswa, ini akan menjadi profil untuk mengetahui bagaimana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen itu sendiri.

3. Menjadi suatu acuan dan juga sebagai penggerak bagi penulis lain yang ingin menulis tentang suatu institusi pendidikan, mengingat hal ini kurang menarik minat penulis lainnya.

4. Menambah koleksi sejarah lokal.

1.4 Tinjauan Pustaka

Untuk dapat menyusun kepustakaan yang baik, tidak ada cara lain selain mengumpulkan dan mengusahakan bahan sebanyak-banyaknya, sehingga nantinya harus relevan dengan topik masalah yang akan dikaji. Kemudian melakukan seleksi sebelum dituangkan dalam tulisan. Adapun beberapa buku ataupun referensi yang menjadi pedoman adalah sebagai berikut.

Sejarah Perjalanan dan Perkembangan UHN (1985) yang ditulis oleh Amudi

Pasaribu menjelaskan bahwa perkembangan sebuah universitas tidak lepas dari orang-orang yang terlibat dalam proses perkembangan tersebut. Dimana dia beranggapan bahwa perkembangan Universitas HKBP Nomensen sangat tergantung


(18)

dari kemampuan para pelaksana dan pemilik modal oleh yayasan dalam mendukung proses belajar dan mengajar yang berlangsung di universitas ini.

Menurut Prof.Dr.Ing, Wardiman Djojonegoro dalam buku yang berjudul Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia menjelaskan bahwa pendidikan di Indonesia berkembang sebagai wujud transformasi pandangan bangsa dari waktu ke waktu sebelum kemerdekaan sampai sekarang. Perkembangan ini mengandung implikasi bagi pembangunan pendidikan pada masa yang akan datang. Dalam rangka peringatan 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyajikan perkembangan kemajuan pendidikan di tanah air. Perkembangan sejarah pendidikan di tanah air dapat digolongkan dalam 5 tahap yaitu:

1. Sebelum kemerdekaan, yang didasari oleh penyebaran ajaran agama, mulai dari agama Hindu, Budha, Khatolik, dan Kristen.

2. Pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang, pendidikan lebih dilandasi olah kepentingan penjajah waktu itu.

3. Pada zaman perjuangan kemerdekaan, pendidikan lebih dilandasi oleh transformasi wawasan kedaerahan menjadi semngat kebangsaan Indonesia hingga mencapai detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945. 4. Pada masa awal kemerdekaan, mulai dicari bentuk sistem pendidikann

nasional sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan 5. Pada masa PJP 5 tahun, pendidikan diselenggarakan untuk mengisi

kemerdekaan Indonesia melalui kegiatan pembangunan dalam berbagai bidang secara sistematis dan terencana.


(19)

Pada masa selanjutnya sistem pendidikan dianggap sebagai sarana perjuangan bangsa untuk mencapai keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menguasai IPTEK sehingga dapat memacu produktivitas nasionalyang dapat bersaing secara global menjelang tahun 2020. Hal ini sejalan dengan keyakinan yang telah berkembang secara global bahwa pendidikan sebagai sarana utama pengembangan kualitas SDM merupakan faktor yang paling dominan dalam memacu kemajuan suatu bangsa.

Adapun buku lain yang mendukung penelitian ini antara lain Buku Sejarah

Pendidikan Daerah Sumatera Utara (1981) yang diterbitkan oleh Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan ; Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah membahas perkembangan pendidikan di Sumatera Utara secara garis besar diawali dari pendidikan tradisional yang dipengaruhi agama Hindu dan Budha serta pengaruh agama Islam. Pendidikan berlanjut setelah kedatangan bangsa barat dan misi penyebaran agama Kristen serta Trias Politikanya pada abad -20. Pendidikan pada masa ini dikenal dengan pendidikan barat. Setelah itu beralih ke pendidikan pada masa Jepang dan Indonesia merdeka, dimana pendidikan sudah dikembangkan pihak pemerintah dan juga pihak swasta/asing.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu hal penting dan yang tak terpisahkan dari suatu .petunjuk teknis. Metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah.


(20)

Metode sejarah adalah suatu proses yang benar berupa aturan-aturan yang dirancang untuk membantu dengan efektif dalam mendapatkan kebenaran suatu sejarah4

1. Heuristik, yaitu pengumpulan data atau sumber melalui pertama studi

kepustakaan (library research) yaitu sumber sejarah terdiri dari arsip, dokumen, buku, majalah, surat kabar. Dan yang kedua pengamatan(observasi) lapangan, ataupun studi wawancara yang mana bertujuan untuk menemukan sumber-sumber yang diperlukan baik sumber-sumber primer dan sumber-sumber sekunder. Heuristik juga berarti merupakan suatu ketrampilan dalam menemukan, menangani, dan memerinci bibliografi, atau mengklarifikasi dan merawat catatan-catatan

.

Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menganalisis serta mengungkapkan kembali fakta-fakta masa lampau. Sejumlah sistematika penulisan yang terangkum di dalam metode sejarah sangat membantu setiap penelitian di dalam merekonstruksi kejadian pada masa lampau.

Penelitian sejarah yang pada dasarnya adalah penelitian terhadap sumber – sumber sejarah, merupakan implementasi dari tahapan kegiatan yang tercakup dalam metode sejarah yaitu:

5

4

Gotschalk, Louis, Understanding History, Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hal.143.

5

Hugiono, dan Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992 hal.25

. Dalam hal ini, tidak ada batasan terhadap pengumpulan sumber selama sumber tersebut masih berkaitan dengan masalah yang kita teliti.


(21)

2. Kritik sumber, yaitu usaha yang dilakukan peneliti untuk menyeleksi sumber

atau bahan yang dikumpulkan, sehingga akan dihasilkan suatu nilai kebenaran dan keaslian sumber. Dengan kata lain sumber atau data-data akan objektif. Kritik sumber ini dibedakan jadi 2 yaitu kritik internal yang menelaah dan menyeleksi kebenaran isi atau fakta baik yang bersifat tulisan(buku,artikel, dan arsip) maupun lisan(wawancara). Kritik eksternal yang dilakukan dengan cara pengujian untuk menentukan keaslian sumber baik dari buku maupun wawancara dengan narasumber. Hal ini dilakukan demi menjaga keobjektifan suatu data.

3. Interpretasi, yaitu suatu tahap peneliti dalam hal menafsir atau menganalisis

suatu sumber atau yang ditemukan. Hal ini dilakukan untuk berupaya menghilangkan kesubjektifitasan data, walaupun sebenarnya hal ini tidak dapat dihilangkan secara total. Interpretasi ini diharapkan dapat menjadi data sementara sebelum peneliti menuangkannya dalam penulisan.

4. Historiografi, yaitu tahapan akhir dari sebuah penelitian, dimana dalam hal ini

dilakukan suatu penulisan akhir dari fakta-fakta yang dilakukan secara sistematis dan kronologis untuk menghasilkan suatu tulisan sejarah yang ilmiah dan objektif. Historiografi ini merupakan hasil dari pengumpulan sumber, kritik (baik kritik internal maupun eksternal) serta hasil dari interpretasi.


(22)

BAB II

BERDIRINYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNUVERSITAS HKBP NOMENSEN DI PEMATANG SIANTAR 1962 – 1992

2.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas HKBP Nomensen teletak pada wilayah kota madya Pematang Siantar. Lebih tepatnya kota ini terletak di tengah-tengah Kabupaten Simalungun dengan keadaan topografi berbukit-bukit rendah dan berada pada ketingian ± 400 m di atas permukaan laut. Daerah ini terletak pada posisi 3º.01’- 2º.54’.40” LU dan 99º.05’- 99º.02’ BT, dengan suhu rata-rata 24,7ºC dan curah hujan 2808 mm/tahun. Kota Madya Pematang Siantar di kelilingi oleh daerah pertanian yang luas dan subur seperti persawahan, perkebunan karet, kelapa sawit dan teh. Daerah Tingkat II Pematang Siantar mempunyai satu buah sungai besar yaitu Bah Bolon dan mempunyai 12 sungai kecil yaitu Bah Sorma, Bah Kapul, Bah Bane, Bah Kadang, Bah Kahean, Bah Sigulang-gulang, Bah Sibarambang, Bah Silulu, Bah Sibatu-batu, Bah Kora, Bah Kaitan, dan Bah Silobang. Sungai-sungai ini sebagian dimanfaatkan oleh sebagian penduduk untuk mengairi sawah, tambak ikan, alat drainage alamiah dan menjadi batas alam wilayah kecamatan dan kelurahan.6

Pematang Siantar pada tahun 1957 masih berstatus sebagai Kota Praja meskipun sudah memiliki kepala pemerintahan sendiri dan sudah terpisah dari Kabupaten Simalungun. Pada awalnya Kota Pematang memiliki luas 1248 Ha, namun setelah terjadi perluasan wilayah maka Kota Pematang Siantar memiliki luas wilayah

6


(23)

seluas 7997,06 Ha, dan di bagi menjadi 9 kampung yaitu : Kampung Aek Nauli, Kampung Kristen Timur, Kampung Kristen Barat, Kampung Timbanggalung Baru, Kampung Timbanggalung Lama, Kampung Melayu, Kampung Kota, Kampung Tomuan Kampung Suka Damai.

Untuk pelaksanaan administrasi pemerintahan dalam daerah hukum kota praja, pada tahun 1959 Pemerintah Daerah membagi daerah kota praja ini dalam dua kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Siantar Timur 2. Kecamatan Siantar Barat

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 1981, Kota Madya Pematang Siantar dikembangkan menjadi empat wilayah kecamatan yang peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 1982 oleh E.W.P Tambunan, dimana pada saat itu beliau menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara 7

1. Kecamatan Siantar Barat ibukotanya Timbanggalung

Keempat kecamatan tersebut adalah :

2. Kecamatan Siantar Timur ibukotanya Tomuan 3. Kecamatan Siantar Utara ibukotanya Sukadame 4. Kecamatan Siantar Selatan Ibukotanya Kristen

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 1986 tanggal 10 Maret 1986 tentang masuknya sembilan desa dari wilayah Kabupaten Simalungun ke wilayah Kota Madya Pematang Siantar. Akibatnya Kota Madya Pematang Siantar

7

Kota Madya Pematang Siantar Dalam Angka Tahun 1990. Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Madya Pematang Siantar, hal 9.


(24)

berkembang menjadi enam kecamatan.8

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karang Sari, Rambung Merah, dan Marihat Baris.

Dua kecamatan tambahan tersebut adalah Kecamatan Siantar Martoba dengan pusat pemerintahannya berada di Kelurahan Martoba, sedangkan satu kecamatan lagi yaitu Kecamatan Siantar Marihat dangan pusat pemerintahannya berkedudukan di kelurahan Marihat.

Secara administratif, batas-batas Kota Madya Pematang Siantar adalah sebagai berikut :

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Marihat Baris, Silampuyang, dan Desa Bah Sampuran.

3. Sebelah Utara berbatasan dengan Bah Kapul dan Desa Sinaksak.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Talun Kondot, Nagori Simpang Pane, dan Siborna.

Letak FKIP UHN Di Pematang Siantar Berada pada yaitu: • Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Siantar Barat • Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Siantar Timur

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Siantar Selatan dengan Kecamatan Siantar Marihat

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantar Utara dan Kecamaatan Siantar Martoba.

8


(25)

2.2. Latar Belakang Pendidikan Di Pematang Siantar Sebelum Tahun 1962

Sebelum masuknya pendidikan Barat, yang diperkenalkan oleh pemerintah Belanda melalui politik ethisnya, di Sumatera Utara pada umumnya telah berkembang pendidikan yang berakar pada ajaran-jaran islam. Pendidikan-pendididkan Islam inipun ikut berkembang dengan masuknya pengaruh Pendidikan-pendididkan barat, mulai dari perubahan dalam sistem pengajaran smpai kepd perubahan kurikulum. Perubahan yang terlihat dari pengaruh tersebut ialah diperkenalkannya sarana pendidikan seperti papantulis, meja, kursi belajar dan lain sebagainya.

Pada masa kolonial Belanda pendidikan yang pernah didirikan adalah Europase Lgere School (ELS) pada tahun 1920. Sekolah ini umumnya diperuntukkan bagi anak-anak bangsa Eropah, anak-anak pegawai bangsa Indonesia yang dianggap sederajat dengan dengan bangsa Belanda dan anak-anak Cina dari kalangan Mayor dan Kapten. Kurikulum sekolah ELS mengikuti kurikulum yang berlaku di Belanda. Dengan demikian murid yang banyak diterima di ELS biasanya murid yang menggunakan bahasa Belanda di rumahnya.

Sekolah untuk masyarakat bawah baru didirikan pada pertengahan abad ke-20 dengan nama Volkschool (sekolah rakyat). Sekolah ini mengajarkan membaca dan menulis bahasa melayu dan huruf latin, berhitung serta bahasa daerah. Tujuan pendirian sekolah ini sekedar untuk membebaskan rakyat dari buta huruf dan juga untuk mengisi kedudukan pegawai rendahan di kerajaan atau di perkebunan seperti mandor atau kerani.

Lulusan ELS melanjutkan pendidikannya ketingkat yang lebih tinggi yaitu disekolah Meer Uitgebreid Lager Onderwus (MULO) yang didirikan pada tahun


(26)

1920. sekolah ini terdapat di Medan yang terletak di jalan Cut Meutiah sekarang atau dahulu Jan Lighart Laan. Untuk masuk disekolah ini, murid-murid harus menjalani testing terlebih dulu. Bagi murid-murid yang lulus akan diterima di kelas satu, sedangkan bagi yang tidak lulus diterima pada Voorklas atau kelas pendahuluan. Di Medan, MULO terbagi atas Afdeling A yaitu untuk jurusan bahasa dan kebudayaan dan afdelinh B untuk jurusan ilmu pasti.

Pemerintah militer Jepang menggabungkan pendidikan tingkat sekolah dasar menjadi satu macam saja sehingga mempermudah pengawasan sekolah tersebut. Sekolah-sekolah pada masa pemerintahan Jepang antara lain:

1. sekolah umum terdiri dari:

• sekolah rakyat 6 tahun (kokumin gakko) • sekolah menengah 3 tahun

• sekolah menengah tinggi 3 tahun 2. sekolah guru terdiri dari:

• sekolah guru 2 tahun (syoto syihan gakko) • sekolah guru 4 tahun (guto syihan gakko) • sekolah guru 6 tahun (koto syihan gakko)

Semua sekolah memakai bahasa pengantar bahasa Indonesia dan dianggap sebagai mata pelajaran utama. Bahasa Jepang menjadi matapelajaran wajib. Bahsa daerah juga diajarkan kepada murid-murid kelas 1 dan kelas 2 sebagai bahasa pengantar sampai murid mengerti bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Indonesia baru diajarkan padamurid kelas 3. Disamping proses belajar-mengajar, murid juga


(27)

diharuskan melakukan kerja bakti (kinro hosyi) dan latihan jasmani serta latihan kemiliteran.

Setelah terbentuknya Propinsi Sumatera Utara pada tahun 1948 maka banyak dibangun Sekolah Menengah Umum, karena tamatan Sekolah Menengah telah banyak maka didirikanlah Sekolah Menengah Tinggi di Pematang Siantar. Agresi Militer Belanda I melanda sebahagian besar daerah di Sumatera Utara maka Sekolah Menengah Tinggi kemudian dipindahkan ke Medan dan merupakan sekolah republik yang berada di bawah pendudukan Belanda, Sekolah Menengah Tinggi ini disebut dengan SMA Darurat.9

Banyak anak usia sekolah dan kurangnya daya tampung yang tidak dapat disediakan oleh pemerintah mengakibatkan banyaknya anak usia sekolah yang

Badan ini terdiri dari 52 anggota yang berasal dari semua lapisan dan aliran yang ada dan mencakup semua lapangan dan tingkatan. Di awal kemerdekaan tujuan pendidikan dan pengajaran mengarah kepada usaha membimbing anak didik untuk menjadi warga negara yang mempunyai rasa tanggung jawab dan berjiwa intelektual sehingga pendidikan harus dilanjutkan sampai ke perguruan tinggi.

Menyangkut perguruan tinggi, maka kebijakan yang dikeluarkan pada waktu itu adalah agar perguruan tinggi diadakan seluas-luasnya. Dan bila perlu dapat merekrut pengajar dari tenaga-tenaga asing sebagai guru besar untuk dapat mengajar di perguruan tinggi yang akan dikembangkan di Sumatera Utara.

9

Sumarsono Mestoko, Pendidikan Indonesia dari Jaman ke Jaman, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1979, hlm. 51


(28)

sekolahnya terputus atau tidak dapat melanjutkan pendidikanya kejenjang yang lebih tinggi. karena untuk melanjutkan pendidikan tersebut harus keluar dari Pulau Sumatera.

2.3 Berdirinya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar

Pada awalnya Universitas HKBP Nommensen didirikan (UHN) di Pematang Siantar pada tahun 1954 yang dicetuskan pada Sinode Godang Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Nama diambil dari seorang missionaris dari Jerman yang menyebarkan agama Kristen Protestan pada tahun 1861 yaitu Dr. I L Nommensen. Pengambilan nama ini merupakan penghargaan dan untuk mengenang jasanya membuat perubahan. UHN pertama membuka jurusan hukum dan jurusan ekonomi dan kemudian berkembang akibat tuntutan masyarakat.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah salah satu dari Fakultas yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen yang berkedudukan di Pematang Siantar dan yang merupakan unsur pelaksana sebagian tugas pokok dan fungsi dari Universitas. Dalam hal ini yang khusus bertugas menghasilkan tenaga pengajar yang terampil dan bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai guru, pendidik di sekolah lanjutan yaitu (SD, SMP, dan SMA) dalam berbagai bidang studi. Untuk tugas dan fungsi ini, FKIP harus melaksanakan, mengembangkan dan membina program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat menurut bidang ilmu pendidikan.


(29)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen didirikan pada tanggal 1 September 1962 dengan dua (2) jurusan, yaitu : Jurusan Pendidikan Umum dan Jurusan Sastra dan Bahasa Inggris. Pada tahun 1964 dibuka jurusan yang baru, yaitu Jurusan Civil/Hukum. Pada tahun 1965 dibuka dua (2) jurusan lagi yaitu Jurusan Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Jurusan Sastra dan Bahasa Jerman. Dalam perkembangan dan tuntutan akan kebutuhan pendidikan FKIP UHN pada tahun 1973 dbiuka Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia, dan pada tahun 1976 dibuka Jurusan Ekonomi. FKIP UHN dibuka oleh atas prakarsa Dr.F.H.Sianipar, Bapak J.Lumbantobing,MA, Bapak Ds.J.Siahaan,MA dan Bapak Drs E.D.Simanjuntak.10

10

Patar M. Pasaribu. Dr. Ingwer Ludwig Nomensen Apostel Batak. Medan: Universitas HKBP Nommensen Medan Pers. 2004. Hal.249.

FKIP UHN Pematang Siantar berdiri sejak tahun 1962 sampai dengan tahun 1992, memiliki 8 (delapan) Program Studi berstatus Terakreditasi. Kedelapan Program Studi tersebut adalah:

1. Pendidikan Bahasa Inggris 2. Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Pendidikan Bahasa Jerman 4. Pendidikan Ekonomi Akuntansi

5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) 6. Pendidikan Agama Kristen (PAK)

7. Pendidikan Matematika 8. Pendidikan Fisika.


(30)

2.4 Struktur Organisai FKIP UHN

Organisasi fakultas terdiri daari atas: a. unsur pimpinan: dekan dan pembantu b. senat fakultas

c. unsur pelaksana akademik: jurusan, laboratorium, dan kelompok dosen d. unsur pelaksana administratif, bagian tata usaha

fakultas dipimpin oleh dekan dan dibantu oleh tiga orang pembantu dekan, yang terdiri pembantu dekan bidang akademik, pembantu dekan administrasi umum, dan pembantu dekan kemahasiswaan. Dekan memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengapdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi fakultas, dan bertanggung jawap kepada rektor. Pembantu dekan bertanggung jawap kepada dekan.

2.4.1 Masa Jabatan Dekan Dan Pembantu Dekan

Masa jabatan dekan dan pembantu dekan selama 3 tahun. Dekan dan pembantu dekan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

Dekan fakultas yang diselenggarakan oleh pemerintahan oleh pemerintah diangkat dan diberhentikan oleh menteri, menteri lain atau pimpinan lembaga pemerintah non-departemen atas usul rektor setelah minta pertimbangan senat fakultas yang bersangkutan. Dekan fakultas yang diselenggarakan oleh masyarakat diangkat dan diberhentikan oleh badan penyelenggara universitas atas usul rektor setelah meminta pertimbangan senat fakultas.


(31)

Pembantu dekan fakultas yang diselenggarakan oleh pemerintahan diangkat dan diberhentikan oleh menteri, menteri lain atau pimpinan lembaga pemerintah lain atas usul dekan melalui rektor universitas yang bersangkutan.

Pembantu dekan fakultas yang diselenggarakan oleh masyarakat diangkat dan diberhentikan oleh badan penyelenggara universitas atas usul dekan melalui rektor universitas.

2.4.2 Senat Fakultas Dan Tugasnya

Senat fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijaksanaan dan peraturan universitas untuk fakultas.

Tugas pokok senat fakutas adalah: a. merumuskan kebijaksanaan

b. merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian dosen.

c. Merumuskan norma dan tolak ukur pelaksanaan penyelenggara fakultas. d. Menilai pertanggungjawaban pimpinan fakultas atas pelaksanaan kebijakan

akademik yang telah ditetapkan.

e. Memberi pertimbangan kepada pimpinan universitas mengenai calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi pimpinan fakultas.

Senat fakultas terdiri atas guru besat, pimpinan fakultas, dan wakil dosen. Senat fakultas diketahui oleh dekan yang didampingi oleh sekretaris senat yang dipilih diantara anggotanya.


(32)

2.4.3 Jurusan

Jurusan merupakan unsur pelaksanaan akademik pada fakultas yang melaksanaan pendidikan akademik dan profesional dalm sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian tertentu.

Dalam jurusan dapat dibentuk laboratorium. Jurusan terdiri atas: a. Unsur pimpinan: ketua dan sekertaris jurusan.

b. Unsur pelaksana akademik: para dosen.

Jurusan dipimpinan oleh ketua yang dibantu oleh sekretaris, ketua jurusan bertanggung jawap kepada pimpinan fakultas yang dibawahinya.

Ketua dan sekertaris jurusan diangkat untuk masa jabatan 3 tahun dan dapat diangkat kembali. Bila jurusan mempunyai laboratorium satuan pelaksana tersebut dipimpinan oleh seorang kepala. Ketua dan sekertaris jurusan serta ketua laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan universitas atas usul dekan setelah mendapat pertimbangan senat fakultas.

2.4.4 Laboratorium

Laboratorium dipimpin oleh seorang dosen yang keahliannya telah memenuhi persayaratan sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang bertanggung jawap kepada ketua jurusan


(33)

BAB III

PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI

PEMATANG SIANTAR

3.1 Program Studi Yang Dikelola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen

Universitas HKBP Nommensen (UHN)11

Dari tahun 1962 sampai dengan tahun 1992, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen mengelola delapan (8) program studi yang akan dibutuh secara signifikan didalam kebutuhan masyarakat atau di sekolah yaitu (SD, SLTP, dan SMA) Berikut adalah kedelapan (8) program studi yang dikelola didirikan oleh Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) pada 7 Oktober 1954. Pemberian kata Nommensen Pada UHN diambil dari nama DR. Ingwer Ludwing Nommensen sebagai penghargaan atas jasa sebagai Missionaris di Tanah Batak dan meneruskan cita-cita DR. I L Nommensen dalam bidang pendidikan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Kebutuhan akan pendidikan setelah selesai dari pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) indonesia semakin pesat oleh keinginan masyarakat untuk melajuntkan studinya, maka UHN mendirikan FKIP yang bergerak di bidang jasa industri yang melahirkan sarjana pendidikan yang akan melayani masyarakat luas.

11

Universitas HKBP Nommensen berada dibawah naungan Yayasan HKBP yang Kantor Pusat di Pearaja, Kabupaten Tarutung.


(34)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar:

Tabel 3.1.1

Jurusan FKIP UHN Tahun 1962-1992

NO Jurusan Tahun berdiri

1 Pendidikan Bahasa Inggris 1962

2 Pendidikan Bahasa Indonesia 1973

3 Pendidikan Bahasa Jerman 1964

4 Pendidikan Ekonomi Akuntansi 1978

5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) 1964

6 Pendidikan Agama Kristen (PAK) 1965

7 Pendidikan Matematika 1970

8 Pendididkan Fisika 1992

Sumber : Data FKIP UHN Tahun 1990

1. Pendidikan Agama Kristen Visi

Lulusan yang bertanggungjawab, legal sosial dan moral. Lulusan program studi ini tidak sekedar bertanggung jawab dan mendapat pengakuan dari aspek keilmuan, namun juga memiliki kebertanggungjawaban dan pengakuan dari aspek sosial dan moral ditengah-tengah masyarakat.

Misi

Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan dimasyarakat. Dalam artian bahwa program studi Pendidikan Agama Kristen (PAK) tidak hanya sekedar menyelenggarakan proses pembelajaran


(35)

yang efektif dalam kehidupan kampus yang meliputi kurikulum pendidikan, metodologi ilmiah sebagai bekal mahasiswa kelak sebagai guru, namun juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan mahasiswa diluar kampus dalam wujud partisipasi kegiatan kemanusiaan di masyarakat, misalkan turut aktif dalam pelaksanaan kegiatan ibadah gereja, penjemaatan ke daerah/ lokasi tertentu meliputi Simalungun, Toba, Samosir, Karo, dan Deli Serdang.

Tujuan

Menghasilkan tenaga guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang profesional, bekualitas, dan bermoral, dalam artian bahwa Program Studi Pendidikan Agama Kristen (PAK):

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan, berorientasi pada kebutuhan dan tuntutan perkembangan zaman.

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pendidikan dan pembelajaran yang berorientasi pada upaya menumbuhkembangkan daya nalar, daya cipta peserta didik.

3. Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pendidikan dan pembelajaran yang berorientasi pada upaya pembentukan pribadi peserta didik yang tangguh, penguasaan ilmu, keterampilan yang memadai sehingga dapat berpikir krisis serta memecahkan masalah-masalah dengan bijak dan tepat.


(36)

4. Menyelenggarakan proses pendidikan dan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mampu mengkomunikasikan dan mengaplikasikan ilmunya dalam berbagai kondisi yang ada.

5. Menyelenggarakan proses belajar yang memungkinkan mahasiswa memiliki minat yang tinggi untuk melakukan berbagai penelitian untuk memperoleh hal-hal baru.

6. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa melakukan kajian-kajian ilmiah melalui kegiatan-kegiatan diskusi-diskusi dan seminar dalam penulusuran dan pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang komplek.

Sasaran

Menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar mampu bersaing, menjadi teladan di tengah-tengah masyarakat majemuk dan global. Dalam artian bahwa program studi PAK berupaya menghasilkan lulusan yang :

1. Mampu bersaing dalam berbagai aspek kehidupan (ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan) ditengah-tengah masyarakat yang penuh kompetitif.

2. Mampu menciptakan hubungan kerjasama edukatif antar berbagai komponen yang ada dalam masyarakat sehingga terselenggara proses pendidikan secara optimal.

Staf Pengajar dari tahun 1962-1992


(37)

2. Drs. Janwar Tambunan, M.Pd 3. Dr. M. Sitinjak, M.Th

4. Pdt. Drs. S.M. Marpaung, MS 5. Pdt. Drs. Nelson Sihotang, M.Div 6. Drs. L. Tarigan, MS

7. Pdt. N. Siregar, M.Pd 8. Pdt. E. Simanjuntak, M.Th

Tabel 3.1.2

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Agama Kristen Tahun 1967 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1965 - -

2 1966 - -

3 1967 - -

4 1968 - -

5 1969 - -

6 1970 - -

7 1971 1 -

8 1972 1 -

9 1973 1 -

10 1974 2 -

11 1975 4 -

12 1976 3 -

13 1977 6 -

14 1977 7 5

15 1979 7 2


(38)

17 1981 40 34

18 1982 28 17

19 1983 37 28

20 1984 23 14

21 1985 43 38

22 1986 37 32

23 1987 32 27

24 1988 37 29

25 1989 45 39

26 1990 32 24

27 1991 49 35

28 1992 55 31

Jumlah 520 376

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

2. Pendidikan Bahasa Indonesia Visi

Lulusan yang bertanggungjawab, beretika, bermoral, rasional, dan cerdas baik dalam aspek keilmuan maupun ditengah-tengah masyarakat.

Misi

Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan dimasyarakat. Dalam artian bahwa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia tidak sekedar menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif dalam kehidupan kampus yang meliputi kurikulum pendidikan, metodologi ilmiah sebagai bekal mahasiswa diluar kampus dalam wujud partisipasi kegiatan kemanusiaan di masyarakat.


(39)

Tujuan

1. Membentuk manusia bermoral, beretika, berpribadian yang kuat, rasional, cerdas intelektual, cerdas emosi, cerdas motivasi, mempunyai semangat yang tinggi, jujur, dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan bermasyarakat.

2. Menghasilkan tenaga pendidik yang berwawasan keilmuan, keterampilan mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia.

3. Memiliki inovasi terhadap perubahan-perubahan pendidikan pada masa yang akan datang.

4. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan dan tuntutan perkemangan zaman.

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Drs. Edison Simaremare, M.Pd. 2. Dra. R. Nainggolan, M.Pd. 3. Drs. Eden A. Sitompul, M.Pd. 4. Drs. Setia Ginting, M.Pd. 5. A. Hasibuan, S.Pd

6. Drs. P.J. Sitorus, M.Pd 7. Dra. Elza Saragih, M.Hum 8. Pdt.TAP. Simorangkir, S/Th 9. Drs. Maden Purba, M.Pd


(40)

Tabel 3.1.3

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Tahun 1973 - 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1973 - -

2 1974 - -

3 1975 2 -

4 1976 4 -

5 1977 3 -

6 1977 1 -

7 1979 5 -

8 1080 3 1

9 1981 4 2

10 1982 6 4

11 1983 15 6

12 1984 23 5

13 1985 21 7

14 1986 20 10

15 1987 24 9

16 1988 26 16

17 1989 30 20

18 1990 29 23

19 1991 35 27

20 1992 34 21

Jumlah 280 154

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

3. Pendidikan Bahasa Inggris Visi

Program Studi Bahasa Inggris akan menghasilkan para lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja baik pada tingkat lokal dan regional maupun nasional dan internasional.


(41)

Misi

Program Studi Bahasa Inggris memusatkan perhatian pada pelayanan mahasiswa melalui proses belajar-mengajar yang efektif dalam rangka menghasilkam SDM yang sanggup bersaing sesuai perkembangan jaman san mampu menciptakan lapangan kerja.

Tujuan

Program Studi Bahasa Inggris bertujuan menghasilkan lulusan yang profesional san bermoral yang sanggup bekerja selain dalam bidang pendidikan sebagai tujuan utama juga sanggup bekerja di bidang lainnya.

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Dra. Erika Sinambela, M.Hum (Wakil Pelaksana Ka.Prodi) 2. Dra. Selviana Napitupulu, M.Hum

3. Dr. T. Pangaribuan, M.Pd

4. Drs. Bloner Sinurat, M.Hum (KA.Lab) 5. Dra. Sondang Manik, M.Hum

6. Drs. Willem Saragih, Dipl. Appl., M.Pd 7. Dra. Rita Clara Simatupang, M.Ed 8. Drs. Elia Masa Ginting, M.Hum


(42)

Tabel 3.1.4

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Tahun 1962 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1962 - -

2 1963 - -

3 1964 - -

4 1965 - -

5 1966 - -

6 1967 1 -

7 1968 1 -

8 1969 1 -

9 1970 3 -

10 1971 2 -

11 1972 4 -

12 1973 2 -

13 1974 1 2

14 1975 2 1

15 1976 3 1

16 1977 6 3

17 1977 8 5

18 1979 6 4

19 1080 4 3

20 1981 8 3

21 1982 4 5

22 1983 7 7

23 1984 13 6

24 1985 17 8

25 1986 21 9

26 1987 26 13

27 1988 23 15

28 1989 31 17

29 1990 24 20

30 1991 35 21

31 1992 39 25

Jumlah 292 161


(43)

4. Pendidikan Bahasa Jerman Visi

Pendidikan Bahas Jerman akan menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja secara umum dan dunia pendidikan khususnya, baik pada tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.

Misi

Pendidikan Bahasa Jerman memusatkan perhatian pada pelayanan masyarakat, bangsa, dan negara serta khususnya mahasiswa yang bermutu, andal dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menciptakan lapangan kerja maupun bersaing dan dapat bekerja sama dengan orang lain, baik ditingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional dengan moralitas Kristiani yang kokoh.

Tujuan

Sesuai dengan visi dan misinya, Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman mempunyai tujuan strategis seperti berikut : menghasilkan lulusan yang profesional dan bermoral, menghasilkan lulusan yang profesional dan bermoral, menghasilkan lulusan yang sanggup bekerja dalam bidang pendidikan khususnya dan bidan lain secara umum, seperti: pemandu wisata, penerjemah dan peneliti dalam bidang kebudayaan.


(44)

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Drs. Bonggas Panjaitan, MPd 2. Drs. Efendi Simaremare, Mpd 3. Drs. P. H Simaremare, MA 4. Drs. Lydia Purba.

Tabel 3.1.5

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 1964 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1964 - -

2 1965 - -

3 1966 - -

4 1967 - -

5 1968 - -

6 1969 - -

7 1970 - -

8 1971 - -

9 1972 - -

10 1973 - -

11 1974 1 -

12 1975 1 -

13 1976 2 -

14 1977 5 -

15 1977 6 -

16 1979 3 -

17 1080 7 3

18 1981 9 -

19 1982 10 1

20 1983 5 4

21 1984 12 -

22 1985 11 8

23 1986 2 2


(45)

25 1988 9 6

26 1989 7 7

27 1990 12 2

28 1991 14 4

29 1992 19 7

Jumlah 155 66

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

5. Pendidikan Fisika Visi

Menciptakan lulusan yang bertanggung jawab, legal sosial dan moral. Dalam artian bahwa lulusan program studi ini bertanggung akan keilmuan, mendapat pengakuan ditengah-tengah masyarakat secara sosial dan moral.

Misi

Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan di masyarakat

Tujuan

Menghasilkan tenaga-tenaga pengajar (guru) pendidikan fisika yang berkualitas dan bermoral

Sasaran

Menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar mampu bersaing menjadi teladan di tengah-tengah masyarakat majemuk dan global


(46)

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Drs. Juliper Nainggolan, M.Si (Wakil Pelaksana Ka.Prodi) 2. Drs. Muktar Panjaitan, M.Pd.

3. Drs. Belsasar Sihombing, M.Pd 4. Ir. Untung Pardosi, MP

5. Drs. Junior Hutahaen, Msi 6. Drs. P. Simamora, M.Si 7. Drs. R. Situmorang, M.Si 8. Maden Purba, M.Pd

9. Pdt. Juliver Lumbantobing, M.Th

Tabel 3.1.6

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Fisika Tahun 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1992 21 -

Jumlah 21 -

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

6. Pendidikan Matematika Visi

Lulusan menjadi guru matematika sekolah yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mempunyai moral dan etika yang baik, mampu mengadaptasi diri pada


(47)

perubahan-perubahan/perkembangan yang terjadi. Program studi pendidikan matematika FKIP-UHN menjadi salah satu pusat pengkajian/pengembangan pendidikan matematika, pusat pelatihan guru-guru matematika, dan program studi yang diminati oleh lulusan SLTA

Misi

1. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan berdaya guna.

2. Melaksanakan pengkajian tentang masalah pendidikan matematika melalui pertemuan dengan guru-guru matematika dalam bentuk diskusi, seminar, lokakarya, dan penelitian.

3. Melaksanakan kegiatan pelatihan/penataran guru-guru matematika SD, SLTP, SLTA, baik materi matematika maupun proses dan evaluasi pembelajaran matematika

Tujuan

Menghasilkan tenaga guru pendidikan matematika yang berkualitas dan bertanggungjawab, mampu merencanakan program pembelajaran, melaksanakan dan mampu melakukan evaluasi pembelajaran dan menganalisis hasil evaluasi pembelajaran.

Sasaran

Lulusan program studi matematika menjadi guru yang mampu mengajar matematika ditingkat SD, SLTP, dan SLTA.


(48)

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Drs. Hernep Manihuruk 2. Drs. Hotman Simbolon, MS 3. Drs. Lasman Malau, M.Pd 4. Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd 5. Drs. Efron Manik, M.Si 7. Drs. F. Pangaribuan, M.Pd 8. Ir. Lestiana Siagian, MSi 9. Drs. A. Sitinjak, M.Pd 10. Pdt. N. Siregar, S.Th, SH

Tabel 3.1.7

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Matematika Tahun 1970 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1970 2 -

2 1971 1 -

3 1972 4 -

4 1973 13 -

5 1974 14 -

6 1975 10 -

7 1976 17 1

8 1977 10 5

9 1977 21 3

10 1979 35 11

11 1080 67 20

12 1981 69 16

13 1982 78 27


(49)

15 1984 87 41

16 1985 98 50

17 1986 78 49

18 1987 98 63

19 1988 115 97

20 1989 156 89

21 1990 198 112

22 1991 231 170

23 1992 342 160

Jumlah 1825 942

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

7. Pendidikan Pancasila Visi

Program Studi Pendidikan dan Kewarganegaraan menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja baik pada tingkat lokal dan regional berkompetensi tangguh melayani kebutuhan guru pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang dapat mengikuti perkembangan zaman berlandaskan motto Pro Deo et Patria12

12

Pro Deo et Patria yaitu bagi Tuhan dan Ibu Pertiwi

.

Misi

Program Studi Pendidikan dan Kewarganegaraan menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang efektif di lingkungan kehidupan kampus yang meliputi kurikulum pendidikan, metodologi ilmiah sebagai bekal mahasiswa kelak sebagai guru yang berjiwa kristiani yang bermutu.


(50)

Tujuan

1. Program Studi Pendidikan dan Kewarganegaraan bertujuan menghasilkan lulusan yang profesional dan bermoral yang sanggup bekerja selain dalam bidang pendidikan sebagai tujuan utama juga sanggup bekerja di bidang lain seperti pekerja sosial.

2. Membangun lulusan yang memahami kedaulatan bangsa.

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Drs. W. Nababan, M.Pd 2. Drs. S.M. Manurung, MS 3. Drs. L. Tarigan, MS 4. Dra. Lidya Purba, M.Hum 5. Drs. S.Siahaan, M.Hum

Tabel 3.1.8

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Pancasila Tahun 1964 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1964 - -

2 1965 - -

3 1966 - -

4 1967 2 -

5 1968 4 -

6 1969 3 -


(51)

8 1971 11 -

9 1972 10 1

10 1973 15 4

11 1974 14 3

12 1975 17 5

13 1976 18 7

14 1977 17 -

15 1978 23 12

16 1979 25 18

17 1980 24 16

18 1981 27 21

19 1982 31 18

20 1983 35 15

21 1984 37 23

22 1985 39 28

23 1986 40 31

24 1987 41 20

25 1988 39 19

26 1989 46 29

27 1990 51 26

28 1991 54 28

29 1992 43 37

641 361

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

8. Pendidikan Ekonomi Akuntasi Visi

Menjadi program studi terkemuka dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengembangan, dan pengapdian kepada masyarakat ddibidang ekonomi dan pengembangan di Indonesia serta tanggap terhadap tantangan lokal, nasional, dan global yang mengutamakan mutu dan kasih kristiani.


(52)

Misi

Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan mengutamakan mutu untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing melalui peningkatan metode ilmiah dibidang ekonomi serta berperan aktif menuju kelangsungan sustainable development bangsa.

Tujuan

1. Menghasilkan lulusan yang berkarakter kristiani yang menguasasi ilmu pengetahuan dan metode ilmiah dalam pendidikan ekonomi

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki sikap dan jiwa wirausaha, kreatif, inovatif, serta berkepribadian tangguh sehingga mampu bersaing di pasar tengah kerja yang menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, dan keadilan.

3. Menghasilakan lulusan yang berwawasan holistik dalam menganalisis masalah ekonomi serta mampu merumuskan kebijakan publik yang selaras dengan kepentingan masyarakat.

Sasaran:

Menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan pasar tenaga kerja dan mampu membuka lapangan kerja sebagai tempat penyebaran, penerapan, dan perkembangan kerja ilmu pengetahuan mereka sehingga dapat mendorong pembangunan berkelajutan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan anggota-anggota masyarakat Indonesia yang dilandasi oleh kasih kristiani.


(53)

Staf pengajar tahun 1962-1992

1. Drs. P.H. Simaremare MA 2. Davit Manalu, M.Pd 3. Bobby Dhillon, M.Ed 4. Eben Pasaribu, M.Pd 5. Drs. H Pardede, M.Pd 6. Drs. M.P. Sibarani

7. Dra. R.A. Sipahutar, M.Pd

Tabel 3.1.9

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Tahun 1964 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1978 3 -

2 1979 7 -

3 1980 4 -

4 1981 6 -

5 1982 10 -

6 1983 13 2

7 1984 20 4

8 1985 23 -

9 1986 29 7

10 1987 31 6

11 1988 35 10

12 1989 39 14

13 1990 51 11

14 1991 54 14


(54)

Jumlah 475 87 Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

3.2 Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan merupakan sekelompok atau perangkat objek/bagian/komponen yang interdependen dan hubungan satu sama lain, yang dapat menyelesaikan seperangkat objek (tujuan). Dalam perguruan tinggi komponen yang digunaakan untuk mencapai tujuan adalah sistem kredit semester.

Sistem penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengacu pada Universitas, dalam hal ini system yang digunakan adalah sistem kredit semester. Berikut adalah keterangan tentang sistem kredit semester tersebut;13

Sistem Kredit 1. Defenisi

Sistem kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan dinyatakan dalam kredit.

13

H. Basir Barthos. Perguruan Tinggi Swasta Di Indonesia. Jakarta: Bumi aksara, 1992. Hal. 10.


(55)

Semester

Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan. Satu semester setara dengan 18 - 19 minggu kerja.

Satuan Kredit Semester

Satuan kredit semester adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu program studi, serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan untuk perguruan tinggi dan khususnya bagi tenaga pengajar.

2. Tujuan

Tujuan umum penerapan sistem kredit di Perguruan Tinggi di Indonesia adalah agar perguruan tinggi tersebut dapat lebih memenuhi tuntutan pembangunan, karena di dalamnya dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel, sehingga memberi kemungkinan luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan.

Secara khusus tujuan penerapan system kredit adalah sebagai berikut;

• Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam sesingkat-singkatnya.


(56)

• Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.

• Untuk mempermudah penyesuaian kurikulumdari waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu teknologi yang sangat pesat saat ini.

• Untuk memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan sebaik-baiknya.

• Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi yang satu ke perguruan tinggi yang lain atau dari satu bagian ke bagian yang lain dalam satu perguruan tinggi tertentu.

3. Ciri-ciri

Ciri-ciri dasar sistem kredit adalah sebagai berikut;

• Dalam sistem kredit tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang disebut nilai kredit.

• Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama • Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas

besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan praktikum, kerja lapangan, maupun tugas-tugas lain.


(57)

4. Nilai Kredit Dan Beban Studi

Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu mata kuliah.14

• Nilai kredit semester untuk perkuliahan

Untuk perkuliahan, nilai suatu kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3 macam kegiatan perminggu sebagai berikut;

1. Untuk Mahasiswa

50 menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah. 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal. 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku refrence.

2. Untuk Tenaga Pengajar

50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa, 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur. 60 menit pengembangan materi kuliah.

• Nilai Kredit Semester untuk Seminar dan Kapita Selekta

Untuk penyelenggaraan seminar dan kapita selekta dimana mahasiswa diwajibkan memberikan penyajian pada satu forum, pengertian 1 kredit

14


(58)

semester sama seperti pada penyelenggaran kuliah, yaitu mengandung acara 50 menit tatap muka perminggu.

• Nilai kredit Semester Untuk Praktikum. Penelitian Lapangan dan Sejenisnya Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian, kerja lapangan dan sejenisnya ditentukan sebagai berikut;

Satu kredit semester sama dengan penyelesaian kegiatan selama 4 sampai 5 jam per minggu per semester.

1. nilai kredit semester untuk praktikum dan laboratorium untuk praktik di laboratorium nilai 1 kredit semester adalah beban tugas di laboratorium sebanyak 2 sampai 3 jam per minggu selama satu semester

2. nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya. Nilai 1 kredit adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4 sampai 5 jam per minggu selama 1 semester.

3. nilai kredit semester untuk penelitian, penyusunan skripsi, tesis dan sejenisnya. Nilai kredit semester adalah beban tugas penelitian sebanyak 3 sampai 4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan dianggap serta dengan 25 hari kerja.

5. Beban Studi Dalam Semester

Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata 6-8 jam selama 6 hari berturut-turut. Seorang mahasiswa, dilain pihak dituntut


(59)

bekerja lebih lama sebab tidak saja ia bekerja pada siang hari tetapi juga malam hari. Kalau dianggap seorang mahasiswa normal bekerja rata-rata 6-8 jam danmalam hari 2 jam selama 6 hari berturut-turut maka seorabg mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar sebanyak 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu.

Oleh karena itu nilai kredit semester kira-kira setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16-20 kredit semester atau sekitar 18 kredit semester. Dalam menentukan beban studi satu semester, perlu juga diperhatikan kemampuan individu. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi seorang mahasiswa pada semester yang lalu yang sering diukur dengan indeks prestasi. Besarnya indeks prestasi (IP) dapat dihitung sebagai berikut;

IP = KN : K

K = jumlah SKS matakuliah yang diambil N = nilai masing-masing matakuliah

Beban belajar yang normal ditentukan lebih dahulu, yaitu 18 nilai kredit untuk program studi sarjana. Dengan IP yang dicapai pasa semester-semester yang lalu kemudian dijumlahkan beban belajar pada semester berikutnya.

3.2.1 Sistem Penerimaan Dosen

Untuk berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi, maka diperlukan tenaga pendidik untuk menunjang kegiatan akademik. Dalam konteks perguruan tinggi tenaga pendidik dikenal sebagai dosen. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari seorang dosen atau staf pengajar memegang peranan serta tanggung jawab yang sangat penting dalam menciptakan pendidikan yang


(60)

berkualitas. Seorang dosen tidak hanya memberikan kuliah agar mahasiswanya pandai dalam ilmu pengetahuan melainkan juga memiliki budi pekerti yang luhur dan mempunyai kepribadian.

Penerimaan dosen ataupun perekrutan pada awal perkembangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen di Pematang Siantar tidaklah seperti saat ini, pada saat itu dosen ataupun asisten dosen merupakan para mahasiswa/i yang pintar yang direkomendasikan oleh dosen yang mengajar pada waktu itu. Mereka pada umumnya sarjana muda. Tetapi ada juga mahasiswa/i yang mengajukan diri untuk menjadi dosen ataupun asisten dosen.

Saat itu mereka melamar dan intervew, kemudian mereka diberi kesempatan memegang selama beberapa bulan untuk membuktikan aapakah mereka layak untuk menjadi seorang dosen ataupun asisten dosen. Mengenai penerimaan melalui seleksi sendiri seperti pada saat ini berlaku mulai pada tahun 1980-an. Beberapa syarat yang diperlukan untuk menjadi seorang dosen antara lain: beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, memiliki kualitas sebagai tenaga pengajar, mempunyai moral dan integritas yang tinggi dan lain sebagainya.

Standart Rekrutmen dan Pembinaan Dosen15

1. Rekrutmen calon Dosen berdasarkan kebutuhan program studi, pengumuman lowongan dimedia cetak dengan criteria administratip antara lain IPK minimal 3,0 dan berasal dari PT yang memiliki reputasi di Indonesia

15

Jongker Tampubolon. Merebut Kembali Kejayaan Universitas HKBP Nommensen. Medan: Universitas HBKP Nommensen medan Pers. 2009. Hal. 25


(61)

2. Mengikuti fisikotes dan yang memenuhi syarat menjadi dosen direkrut menjadi calon dosen.

3. Dosen muda dipersiapkan untuk studi lanjut.

4. Setelah studi,akademik diarah untuk melakukan penelitian dibawah arah lembaga penelitian dan melakukan pengapdian kepada masyarakat dibawah koordinasi lembaga pengapdian Kepada Masyarakat. Kegiatan ini mendapat dukungan pembiayaan dari Universitas HKBP Nommensen.

5. Dosen dilibatkan kedalam forum-forum ilmiah berupa pelatihan, seminar, lokakarya atau konfrensi bidang ilmu di dalam maupun luar negeri baik dalam peserta maupun sebagai pemakalah dengan dukungan pembiayaan dari Universitas HKBP Nommensen.

6. Dosen yang sudah memenuhi persyaratan untuk diajaukan menjadi Guru Besar dipersiapkan dan didampingi oleh Lembaga Penjaminan Mutu untuk menjadi guru Besar dengan dukungan pembiayaan oleh Universitas HKBP Nommensen.

3.2.2 Sistem Penerimaan Mahasiswa

Dalam dunia pendididkan, tidak semua peserta dapat diterima disuatu lembaga pendidikan karena mengingat adanya syarat-syarat yang harus diikuti untuk memasuki sebuah perguruan tinggi. Calon mahasiswa diharuskan mengikuti ujian masuk. Sistem ini dilaksanakan baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.


(62)

Ada bebera persyaratan untuk memasuki perguruan tinggi, berikut adalah beberapa persyaratan: calon mahasiswa merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan MAN sederajat, memiliki keterangan ijazah SMA maupun setara, tidak memiliki cacat tubuh atau penyakit lain yang dapat mengganggu kelancaran belajar-mengajar.

Berikut adalah beberapa jalur penerimaan mahasiswa/i yang dilakukan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar:

• Ujian saringan masuk FKIP/lokal (1970-1982) • Pemandu bakat (1984)

• Ujian tulis (1983-1990) • UMPTS (1990)

3.2.3 Pemakaian Kurikulum.

Istilah kurikulum merupakan bagian dari produk kolonial Belanda. Pemerintah kolonial tidak hanya mengambangkan pendididkan di Indonesia tetapi juga beserta kurikulumyang dijadikan sebagai acuan mensukseskan pendidikan yang mereka inginkan. Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisikan uraian tentang program pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah atau pendidikan tinggi lainnya yang kerap kali diganti dari tahun ke tahun.

Kurikulum ditujukan untuk memutakhirkan dan mengembangkan kedalaman muatan program studi. Mata kuliah tertentu dilengkapi dan mata kuliah yang sesuai


(63)

dengan kebutuhan untuk meningkatkan kuliatas setiap jurusan yang dikelolah oleh FKIP Nommensen.

Webster’ Third The New Internasional Distionary menyebutkan Curriculum berasal dari kata curere. Dalam bahasa latin Currerre berarti: berlari cepat, tergesa-gesa dan menjalani. Currerre dikatabendakan menjadi curriculum berarti:

1. Lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, derkaki. 2. Perjalanan, satu pengalaman tanpa berhenti.

3. Lapangan perlombaan, gelanggang, jalan.16

Kurikulum merupakan suatu yang penting dalam pendidikan karena kurikulum dijadikan sebagai pedoman kegiatan proses belajar-mengajar dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia sasaran pendidikan. Perkatan kurikulum mulai dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan lebih kurang setengah abad. Dalam kamus Webster (1956), istilah kurikulum digunakan dalam bidang olahraga yaitu suatu alat membawa seseorang dari titik start ke titik finish atau ada juga yang mengartikan kurikulum sebagai suatu jarak tempuh dalam suatu acuan.

Tyler mengartikan definisi kurikulum secara umum yaitu seperangkat kegiatan dan semua pengalaman yang diperoleh dari sekolah untuk menyelesaikan suatu terminal pendidikan. Kurikulum dalam dunia pendidikan ditetapkan dalam departemen pendidikan dan kebudayaan bagian kurikulum. Pemerintah menerapkan kurikulum dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berorentasikan pada kebutuhan dan keadaan lapangan kerja.

16

Hidayat Soetopo dan Wasty Soemanto. Pembinaan dan pengembangan Kurikulum Sebagai subtansi problem administari pendidikan. Jakarta: bumi aksara. 1991


(64)

Berikut adalah penjelasan kurikulum yang digunakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHN Pematang Siantar tahun ajaran 1988. dimana kurikulum program pendidikan sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terdiri dari komponen mata kuliah sebagai berikut:

1. Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dengan beban studi 10 SKS 2. Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) dengan beban studi 20 SKS

3. Mata Kuliah Keahlian (MKK) termasuk Mata Kuliah Pilihan (MKP) dengan beban studi 103-109 SKS

4. Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan beban studi 3 SKS 5. Skripsi dengan beban studi 8 SKS

Komponen Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melipuit mata kuliah dengan beban studi sebagai berikut:

1. Agama 2 SKS

2. Pancasila 2 SKS

3. Ilmu Sosial Dasar 2 SKS

4. Ilmu Alamiah Dasar 2 SKS

5. Kewiraan 2 SKS

10 SKS

Komponen Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) meliputi mata kuliah dengan beban studi:

1. Bahasa Indonesia 4 SKS


(65)

3. Dasar-Dasar FilsaFat 4 SKS

4. Manusia dan Kebudayaan Indonesia 4 SKS

5. Sejarah Kebudayaan Indonesia 4 SKS

6. Masyarakat dan Kesenian Indonesia 2 SKS

20 SKS

Komponen Kusus Kurikulum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terdiri dari komponen mata kuliah sebagai berikut:

1. Kuliah Kerja Nyata 3 SKS

2. Skripsi 8 SKS

11 SKS

3.2.4 Fasilitas Kampus

Fasilitas merupakan penunjang untuk kebutuhan mahasiswa dalam proses Pengajaran dan belajar. Fasilitas ini di sediakan oleh yayasan, bantuan pemerintah, dan pihak swasta. Adapun fasilitas FKIP UHN tahun 1962-1992 adalah:

1.Memiliki Gedung Auditorium yang megah, dengan daya tampung 999 orang. 2.Laboratorium bahasa.

3.Perpustakaan kapasitas 250 orang.

4.Sarana olah raga dan latihan praktek profesi. 5.Gedung dan ruang kuliah.

6.Laboratorium School (SMA Kampus FKIP UHN) sebagai tempat praktek pemantapan profesi guru.


(66)

7.Kerjasama dengan luar negeri. 8.Poliklinik mahasiswa.

9.Berbagai Model Baru Pembelajaran Kolaboratif.

10.Pembinaan kecerdasan spiritual di ruang kuliah, kantor dan kebaktian/penjemaatan di Aula.

11.Kunjungan dosen tamu dari perguruan Tinggi terkemuka dalam dan luar negeri


(67)

BAB IV

DAMPAK KEBERADAAN FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN

ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI

PEMATANG SIANTAR (1962-1992)

4.1 Bagi Civitas Akademika Fakultas ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar

4.1.1 Melahirkan Sarjana Pendidikan Dalam berbagai disiplin ilmu

Keberadaan FKIP UHN di Pematang Siantar memberikan dampak yang positf terhadap perkembangan generasi muda masyarakat Sumatera Utara. Masyarakat diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sendiri, untuk bersaing dalam menghadapi era global yang menuntut kemampuan serta keahlian dalam satu bidang. Selain itu FKIP Pematang Siantar juga telah berhasil mewujudkan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera secara merata, serta juga mewujudkan pembentukan manusia yang modern.

Selama Tiga Puluh Tahun (30) FKIP berdiri telah mengembangkan diri dengan menghasilkan sarjana dalam berbagai disiplin ilmu misalnya, Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan Bahasa Jerman Pendidikan Ekonomi Akuntansi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Pendidikan Agama Kristen (PAK) Pendidikan Matematika Pendidikan Fisika.


(68)

Dalam meningkatkan SDM yang dilahirkan untuk sebagaimana layaknya sebagai tenaga kerja yang professional dalam dunia kerja. Sebagai pendukung dan menjaga kualitas FKIP Nommensen bekerja sama dengan pihak luar seperti Negara Jerman dengan mendatang dosen tamu sebagai Staf Pengajar, serta mengirim dose-dosen untuk studi lanjut di luar negeri yang di biayai oleh yayasan HKBP (Huria Kristen Batak Protestan).

Fakultas ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Pematang Siantar sampai tahun 1990-an telah melahirkan sarjana-sarjana yang handal dalam berbagai disiplin ilmu, yang telah menyebar diseluruh penjuru nusantara dalam berbagai profesi.

4. 2. Bagi Masyarakat.

4.2.1 Memberikan Kesempatan Untuk Memilih Dalam Berbagai Disiplin Ilmu

Dengan berdidinya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Di Pematang Siantar dengan berbagai program studi yang dikelola, maka hal tersebut sangatlah bermanfaat bagi mastarakat luas. Masyarakat diberikan kesempatan untuk dapat menuntut pendidikan tinggi untuk melanjutkan pendidikan sabelumnya yang diperoleh dari sekolah menengah. Dengan dapat menimba ilmu di Perguruan Tinggi juga merupakan suatu keuntungan bagi masyarakat luas. Sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 yang dinyatakan untuk mencerdaskan rakyat, hal ini UHN berperan serta dalam meningkatkan pendidikan dengan membuka Fakultas Keguruan untuk melahirkan profesi guru yang akan mengapdi kepada masyarakat.


(1)

Umur : 49

Pekerjaan : Wiraswasta

7. Nama : Mangiring Sinaga Umur : 52

Pekerjaan : PNS

8. Nama : Martin Saragih

Umur : 45

Pekerjaan : Pegawai FKIP UHN

9. Nama : Lamhot Purba

Umur : 45

Pekerjaan : Wiraswasta

10. Nama : P Sinaga

Umur : 41

Pekerjaan : Wiraswasta

11.Nama : Drs. Tagor Pangaribuan MPd

Umur : 50


(2)

LAMPIRAN


(3)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN UHN

SENAT FFKIP-UHN

DEKAN FKIP-UHN WD-1 WD-2 WD-3 SITEM INFORMASI FKIP LEMBAGA PENJAMINAN MUTU TINGKAT FKIP LABORATORIUM

PUSAT KAJIAN FKIP

BAG TATA USAHA SUB BAG AKADEMIK SUB BAG ADM UMUM SUB BAG PERLENG KAPAN SUB BAG KEMAHA SISWAAN PRODI PMIPA PRODI PIPS PRODI PAK PRODI PBS LAB FISIKA LAB BAHASA


(4)

J L N S A N G N A W A L U H satpam aula parkir Pasc a sarja na Lap bola R Kul iah R Kul iah K. SMA R SMA K Dos en R kul

iah R kuli

ah Poli klinik K Paska sarjan a Pas ka sarj ana WC


(5)

Gambar 1: Peta Kota Madya Pematang Siantar


(6)

Gambar 2: FKIP UHN Tampak Depan


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Hkbp Nomensen Pematang Siantar Tahun 2013

22 147 156

Dampak Keberadaan Kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematangsiantar Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Serta Pola Ruang Di Wilayah Sekitarnya

9 77 94

Perkembangan Universitas HKBP Nomensen Dan Peranannya Bagi Masyarakat Di Medan (1975-2003)

0 69 88

Pembentukan Dan Perkembangan Gereja Methodist Indonesia Di Pematang Siantar (1960-1985)

4 78 82

Gambaran Umum Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen (FKIP UHN) Pematang Siantar

0 29 63

HUBUNGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL DAN INTEGRITAS MELAKSANAKAN TUGAS DENGAN KINERJA DOSEN DI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN PEMATANG SIANTAR.

0 1 33

PENERAPAN MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU DOSEN DI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG SIANTAR.

0 2 19

I. Pengetahuan mengenai SADARI - Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Hkbp Nomensen Pematang Siantar Tahun 2013

0 2 40

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Hkbp Nomensen Pematang Siantar Tahu

0 0 7

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Hkbp Nomensen Pematang Siantar Tahun 2013

0 1 18