Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa variabel kemampuan berpengaruh lebih dominan daripada variabel motivasi, dikarenakan nilai koefisien regresi kemampuan lebih besar daripada nilai koefisien regresi motivasi yaitu 0,446 0, 252.

4.1.4.1.4. Hasil Koefisien Determinasi

Nilai koefien determinasi R 2 Tabel 4.12. Nilai Koefisien Determinasi dipergunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yaitu motivasi x1 dan kemampuan kerja x2 terhadap variabel terikat yaitu kinerja y dapat dilihat pada Tabel 4. 12 Model R R Square Adjusted R Square 1 ,698a ,487 ,470 a Predictors: Constant, Kemampuan, Motivasi b Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Pada Tabel 4.12 tersebut diketahui bahwa besarnya angka Rsquare adalah 0,487. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yanag diteliti motivasi dan kemampuan kerja, menjelaskan 48,7 terhadap variabel terikatnya kinerja. Sedangkan sisanya sebesar 51,3 adalah merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelakan oleh model penelitian ini

4.1.4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya Universitas Sumatera Utara asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi:

4.1.4.2.1. Hasil Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dideteksi melalui analisis grafik. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut ini Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.2. Grafik Normalitas Dari Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan menunjukkan indikasi normal, dimana analisis dari grafik diatas terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis Universitas Sumatera Utara diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai pada Universitas Methodist Indonesia. Hasil pengujian normalitas dengan mengunakan analisis grafik histogram dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut ini: Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.3 Grafik Histogram Dari Gambar 4.3 dapat dilihat grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.1.4.2.2. Hasil Uji Multikolinieritas

Universitas Sumatera Utara Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel lain independen saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi berganda yang baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikolinieritas antara variabel independen. Alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada tidaknya variabel yang berkorelasi, maka digunakan alat uji atau deteksi Variance Inflation Factor VIF. Dimana nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Motivasi 0,944 1,059 Kemampuan 0,944 1,059 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah Pada output bagian ini, terlihat bahwa dari kelima variabel independen pada Tabel 4.13. dengan nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak ada masalah multikolinieritas.

4.1.4.2.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Gambar 4.4 terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk prediksi kinerja pegawai Universitas Methodist Indonesia. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data diolah Gambar 4.4. Grafik Heteroskedastisitas 4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai UMI Medan Motivasi selalu menjadi perhatian utama dari para pimpinan karena motivasi berhubungan erat dengan keberhasilan pegawai dan juga organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Faktor penting dalam keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu organisasi adalah pegawai yang mampu dan terampil serta mempunyai semangat kerja yang tinggi. Jika kondisi ini tercipta maka ini merupakan modal besar dalam peningkatan kinerja pegawai. Universitas Sumatera Utara