bahwa dalam pencapaian target pekerjaan, pegawai melalukan pekerjaannya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Penjelasan responden untuk pernyataan perintah kerja dari atasan sangat mendukung terhadap hasil pekerjaan, ditanggapi responden dengan memberikan
jawaban tertinggi menyatakan setuju sebanyak 79 dan jawaban terendah menyatakan sangat setuju sebanyak 3,2. Namun hasil pengukuran menunjukkan
bahwa ada 17,7 responden menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan pegawai cenderung dipengaruhi oleh perintah kerja dari atasan.
Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui bahwa variabel kinerja yang paling dominan adalah fasilitas kerja sangat mendukung hasil pekerjaan
4.1.4. Analisis Statistik Inferensial
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya model regresi berganda digunakan untuk pengujian hipotesis.
4.1.4.1. Hasil Uji Regresi 4.1.4.1.1. Hasil Uji F Simultan
Pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dianalisis dengan menggunakan uji F, yaitu dengan memperhatikan signifikansi nilai F pada
output perhitungan dengan tingkat alpha 5. Jika nilai signifikansi uji F lebih kecil dari 5 maka terdapat pengaruh antara semua variabel independen terhadap variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.14.
di bawah ini: Tabel 4.9 Hasil Uji F Simultan
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
4,825 2
2,413 28,022
,000a Residual
5,080 59
,086
Total 9,905
61
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah
Dari Tabel 4.9 diperoleh nilai F hitung sebesar 28, 022 dengan signifikan 0, 000, sedangkan nilai F Tabel pada tingkat kepercayaan 95
α = 0,05, maka nilai F tabel sebesar 3,15. Dengan demikian jika F hitung F Tabel 28,022 3,15 . Oleh karena itu Ho ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai Y. Hal tersebut berarti jika motivasi X
1
, dan kemampuan X
2
secara bersama-sama mengalami kenaikan maka akan berdampak pada kenaikan kinerja
pegawai Y, sebaliknya jika motivasi X
1
, dan kemampuan X
2
secara bersama- sama mengalami penurunan maka akan berdampak pada penurunan kinerja pegawai
Y.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.1.2. Hasil Uji T Parsial
Nilai t hitung dari untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dengan tingkat kepercayaan 95 atau pada
alpha 5. Dengan syarat apabila nilai variabel independen signifikan terhadap variabel dependen maka terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen, sedangkan apabila tidak signifikan maka tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini uji t
digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau tidak dengan mengetahui apakah variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen. Adapun metode dalam penentuan t tabel menggunakan ketentuan
tingkat signifikan 5, dengan df=n-k-1 pada penelitian ini df=62-2-1=59, sehingga didapat nilai t tabel sebesar 2,00 disajikan dalam Tabel 4.10. sebagai berikut:
Tabel 4.10. Hasil Uji t parsial
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1,338
,531 2,522
,014 Motivasi
,252 ,101
,240 2,501 ,015
Kemampuan ,446
,060 ,715 7,447
,000 a Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.10 diperoleh nilai t hitung setiap varibel bebas, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Pada tingkat kepercayaan 95
α =0.025. Nilai t tabel 2,00. Pengaruh parsial dari variabel motivasi x1 diperoleh nilai t hitung 2,501 dengan demikian t hitung t tabel yaitu 2,501 2,000, maka Ho
ditolak , yang berarti bahwa variabel motivasi x1 berpengaruh signifikan terhadap kinerjaY.
Pengaruh parsial dari kemampuan kerja x2 diperoleh nilai t hitung 7,447 dengan demikian t hitung t tabel, yaitu 7,447 2,000, maka Ho ditolak dan
H1 diterima, yang berarti bahwa variabel kemampuan kerja X2 berpengaruh siginifikan terhadap kinerja Y.
4.1.4.1.3. Hasil Persamaan Regresi Berganda
Berdasarkan hasil regresi data primer yang diolah diperoleh hasil regresi berganda pada Tabel 4.11 berikut
Tabel 4.11 Hasil Regresi Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
1,338 ,531
Motivasi ,252
,101 ,240
Kemampuan ,446
,060 ,715
Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi maka digunakan bentuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta
Universitas Sumatera Utara
dan koefisien-koefisien regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Persamaan regresi yang telah dirumuskan kemudian dengan
bantuan program SPSS dilakukan pengolahan data sehingga didapat persamaan akhir sebagai berikut:
1 2
1, 338 0, 252 0, 446
Y X
X =
+ +
Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 1,338 dapat diartikan jika variabel bebas dalam model diasumsikan sama dengan nol, secara
rata-rata variabel diluar model tetap akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 1,338 satuan.
Nilai besaran koefisien regresi
1
β sebesar 0,252 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel motivasi X
1
Nilai besaran koefisien regresi berpengaruh positif terhadap kinerja
pegawai Y. Hal ini menunjukkan bahwa ketika motivasi mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai juga akan mengalami peningkatan sebesar
0,252 satuan.
2
β sebesar 0,446 pada penelitian ini dapat diartikan bahwa variabel kemampuan X
2
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Y. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kemampuan mengalami peningkatan
sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,446 satuan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa variabel kemampuan berpengaruh lebih dominan daripada variabel motivasi, dikarenakan nilai koefisien
regresi kemampuan lebih besar daripada nilai koefisien regresi motivasi yaitu 0,446 0, 252.
4.1.4.1.4. Hasil Koefisien Determinasi
Nilai koefien determinasi R
2
Tabel 4.12. Nilai Koefisien Determinasi
dipergunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yaitu motivasi x1 dan kemampuan kerja x2 terhadap variabel
terikat yaitu kinerja y dapat dilihat pada Tabel 4. 12
Model R
R Square Adjusted R Square
1 ,698a
,487 ,470
a Predictors: Constant, Kemampuan, Motivasi b Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Pada Tabel 4.12 tersebut diketahui bahwa besarnya angka Rsquare adalah 0,487. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yanag diteliti
motivasi dan kemampuan kerja, menjelaskan 48,7 terhadap variabel terikatnya kinerja. Sedangkan sisanya sebesar 51,3 adalah merupakan pengaruh dari
variabel bebas lain yang tidak dijelakan oleh model penelitian ini
4.1.4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik