Agregat Halus Agregat Kasar

Untuk membentuk massa padat diperlukan susunan gradasi butiran agregat yang baik. Di samping bahan agregat harus mempunyai cukup kekerasan, sifat kekal, tidak bersifat reaktif terhadap alkali, dan tidak mengandung bagian – bagian kecil 70 micron atau lumpur. Nilai kuat beton yang dicapai sangat ditentukan oleh mutu agregat ini. Indek yang dipakai untuk ukuran kehalusan dan kekasaran butir agregat ditetapkan dengan modulus halus butir. Pada umumnya pasir mempunyai modulus halus antara 1,5 sampai 3,8 dan kerikil antara 5 dan 8. Modulus halus butir campuran dihitung dengan rumus : W = Dimana: W = Persentase berat pasir terhadap berat kerikil, K = Modulus halus butir kerikil, P = Modulus halus butir pasir, C = Modulus halus butir campuran.

II.2.1.2.1 Agregat Halus

Agregat Halus adalah Pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm atau lolos saringan no.4 dan tertahan pada saringan no.200. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 terhadap berat keringnya. Apabila kadar lumpur melebihi 5, maka pasirnya harus dicuci. Lumpur pada pasir dapat menghalangi ikatan dengan pasta semen. Selain itu agregat halus ini tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat merusak beton. Kegunannya adalah untuk mengisi ruangan antara butir agregat kasar dan memberikan kelecakan. Universitas Sumatera Utara

II.2.1.2.2 Agregat Kasar

Agregat kasar kerikilbatu pecah berasal dari disintegrasi ‘alami’ dari batuan alam atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu stone crusher dengan ukuran butiran antara 5 mm sampai 40 mm. agregat kasar dinamakan kerikil, kricak, batu pecah atau split. Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi: 1 15 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan, ataupun 2 13 ketebalan pelat lantai, ataupun 3 34 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat-kawat, bundel tulangan, atau tendon-tendon prategang atau selongsong-selongsong. Agregat kasar harus terdiri dari butir–butiran yang keras, dan tidak berpori. Agregat kasar yang mengandung butir–butir pipih hanya boleh dipakai apabila jumlah butir–butir pipih tersebut tidak lebih 20 dari agregat seluruhnya. Agregat harus memenuhi syarat kebersihan yaitu, tidak mengandung lumpur lebih dari 1 , dan tidak mengandung zat–zat organik yang dapat merusak beton. Beberapa faktor dalam menentukan jenis Agregat kasar yang akan dipakai: a. Gradasi, mempengaruhi kekuatan b. Kadar air, mempengaruhi perbandingan air semen c. Kebersihan, mempengaruhi kekuatan dan keawetan Agregat yang digunakan dalam campuran beton biasanya berukuran lebih kecil dari 40 mm. Agregat yang ukurannya lebih besar dari 40 mm digunakan untuk pekerjaan sipil lainnya, misalnya untuk pekerjaan jalan, tanggul-tanggul penahan tanah, bronjong atau bendungan dan lainnya. Universitas Sumatera Utara

II.2.1.3 Air