Kadar Air Bambu Berat Jenis Bambu

II.1.2.1 Kadar Air Bambu

Bambu termasuk zat higroskopis, artinya bambu mempunyai afinitas terhadap air, baik dalam bentuk uap maupun cairan. Kayu atau bambu mempunyai kemampuan mengabsorpsi atau desorpsi yang tergantung dari suhu dan kelembaban udara disekelilingnya. Menurut Liese dalam Pathurahman, 1998, kandungan air dalam batang bambu bervariasi baik arah memanjang maupun arah melintang. Hal itu tergantung dari umur, waktu penebangan dan jenis bambu. Kadar air dinyatakan sebagai kandungan air yang berada dalam bambu. Namun bambu selalu berusaha mencapai keseimbangan, EMC Equilibrium Moisture Content . Semua nilai sifat-sifat kekuatan bambu meningkat seiring dengan menurunnya kadar air dan berkolerasi positif dengan berat jenis.

II.1.2.2 Berat Jenis Bambu

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan bambu adalah berat jenis bambu. Berat jenis dinyatakan sebagai perbandingan antara berat kering tanur suatu benda terhadap berat suatu volume air yang sama dengan volume benda itu. Berat jenis bambu merupakan banyaknya zat kayu atau zat dinding sel. Bambu yang mempunyai berat jenis besar berarti mempunyai jumlah zat dinding sel persatuan volume besar. Selanjutnya zat kayu ditentukan oleh beberapa faktor antara lain tebal dinding sel, besarnya sel dan jumlah sel berdinding tebal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Triwiyono dan Morisco 2000 dalam Morisco 2004 diketahui kadar air serta berat jenis bambu khususnya bambu Universitas Sumatera Utara petung..Adapun hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel II.1 Perbedaan tidak Nampak nyata pada analisis varian berat jenis bambu petung basah dan kering. Tabel II.1 Kadar air dan Berat Jenis Betung Dendrocalamus Asper Posisi Nomor Bambu Basah Bambu Kering Udara Kadar Air Berat Jenis Kadar Air Berat Jenis Pangkal 1 28.610 0.634 5.381 0.646 2 34.256 0.680 4.390 0.663 3 35.361 0.603 5.909 0.682 Rata-rata 36.076 0.639 5.227 0.664 Tengah 1 41.129 0.695 6.250 0.711 2 36.402 0.701 6.926 0.702 3 35.965 0.712 6.859 0.769 Rata-rata 37.832 0.703 6.678 0.727 Ujung 1 38.699 0.754 6.034 0.763 2 36.078 0.712 8.756 0.697 3 35.517 0.686 6.818 0.820 Rata-rata 36.765 0.717 7.203 0.706 Sumber : Triwiyono dan Morisco, 2000 dalam Morisco, 2004

II.1.3 Sifat Mekanis Bambu