petung..Adapun hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel II.1 Perbedaan tidak Nampak nyata pada analisis
varian berat jenis bambu petung basah dan kering.
Tabel II.1 Kadar air dan Berat Jenis Betung Dendrocalamus Asper
Posisi Nomor
Bambu Basah Bambu Kering Udara
Kadar Air Berat Jenis
Kadar Air Berat Jenis
Pangkal 1
28.610 0.634
5.381 0.646
2 34.256
0.680 4.390
0.663 3
35.361 0.603
5.909 0.682
Rata-rata 36.076
0.639 5.227
0.664
Tengah 1
41.129 0.695
6.250 0.711
2 36.402
0.701 6.926
0.702 3
35.965 0.712
6.859 0.769
Rata-rata 37.832
0.703 6.678
0.727
Ujung 1
38.699 0.754
6.034 0.763
2 36.078
0.712 8.756
0.697 3
35.517 0.686
6.818 0.820
Rata-rata 36.765
0.717 7.203
0.706 Sumber : Triwiyono dan Morisco, 2000 dalam Morisco, 2004
II.1.3 Sifat Mekanis Bambu
Sifat mekanis adalah sifat yang berhubungan dengan kekuatan bahan dan merupakan ukuran kemampuan bahan untuk menahan Gaya luar Membebani benda
tersebut yang bekerja padanya dan cenderung untuk merubah bentuk dan ukurannya. Sifat mekanis meliputi Kuat Tarik, Kuat Tekan, Kuat Geser dan Kuat Lentur.
II.1.3.1 Kuat Tarik Bambu
Kuat tarik bambu yaitu suatu ukuran kekuatan bambu dalam hal kemampuannya untuk menahan gaya-gaya yang cederung menyebabkan bambu itu
Universitas Sumatera Utara
terlepas satu sama lain. Kekuatan tarik dibedakan menjadi dua macam yaitu kekuatan tarik tegak lurus serat dan kekuatan tarik sejajar serat. Kekuatan tarik sejajar arah
serat merupakan kekuatan tarik yang terbesar pada bambu. Kekuatan tarik tegak lurus serat mempunyai hubungan dengan ketahanan bambu terhadap pembelahan
Yododibroto, 1979.
Tabel II.2 Kuat Tarik Bambu Kering Oven Jenis Bambu
Kuat Tarik Kgcm
2
Tanpa Nodia Dengan Nodia
Ori 2968
1305 Betung
1938 1183
Wulung 1693
1499 Tutul
2203 755
Sumber : Morisco 1996 Dari tabel diatas terlihat bahwa kekuatan bambu dengan nodia lebih rendah
dari bambu tanpa nodia. Turunnya kekuatan ini disebabkan karena serat bambu di sekitar nodia tidak lurus, sebagian berbelok menjauhi sumbu batang sedang sebagian
lain berbelok menuju sumbu batang. Menurut Morisco berdasarkan penelitiannya pada tahun 1994-1999 dalam
membandingkan kuat tarik bambu Ori dan petung dengan baja struktur bertegangan leleh 2400 kgcm2 mewakili baja beton yang banyak terdapat dipasaran, dilaporkan
kuat tarik kulit bambu Ori cukup tinggi yaitu hampir mencapai 5000 kgcm2 atau sekitar dua kali tegangan leleh baja. Sedang untuk spesimen dari bambu petung kuat
tarik rata-ratanya juga lebih tinggi dari tegangan luluh baja, hanya satu spesimen saja yang kuat tariknya dibawah tegangan luluh baja.
Universitas Sumatera Utara
P P
Serat Bambu
Gambar II.1 Diagram tegangan-regangan Bambu dan Baja Morisco, 1999
Janssen 1980 menyatakan bahwa kekuatan tarik bambu akan menurun dengan meningkatnya kadar air, kekuatan tarik maksimum bagian luar bambu paling
besar dibandingkan dengan bagian-bagian yang lain.
Gambar II.2 Batang Bambu menerima gaya tarik
II.1.3.2 Kuat Tekan Bambu
Kekuatan tekan merupakan kekuatan bambu untuk menahan gaya dari luar yang datang pada arah sejajar serat yang cenderung memperpendek atau menekan
bagian-bagian bambu secara bersama-sama Pathurahman, 1998 .
Universitas Sumatera Utara
Gaya tekan yang bekerja sejajar serat bambu akan menimbulkan bahaya tekuk pada bambu sedangkan gaya tekan yang bekerja tegak lurus arah serat akan
menimbulkan retak pada bambu.
Bahaya Tekuk
P P
Gambar II.3 Batang Bambu menerima gaya tekan sejajar serat
P P
Bambu
Gambar II.4 Batang Bambu menerima gaya tekan tegak lurus serat
Kekuatan tekan bambu semakin tinggi dari pangkal menuju ujung, sesuai dengan meningkatnya jumlah serat sklerenkim yang merupakan pendukung utama
keteguhan bambu dan dipengaruhi oleh berat jenis dan masa dari bambu tersebut. Jadi kekuatan tekan dari bambu meningkat dari pangkal menuju ujung seiring
dengan berkurangnya kadar airkenaikan berat jenis dari bambu tersebut juga diakibatkan prosentase kulit bagian yang keras terhadap tebal dinding pada ujung
lebih besar dari pangkal.
Universitas Sumatera Utara
P P
Gaya Geser
Beberapa hal penting tentang Kuat Tekan sejajar arah serat bambu pada beberapa jenis bambu :
Keteguhan tekan sejajar arah serat pada bambu berumur 3 tahun ternyata lebih tinggi dari pada keteguhan sejenis pada bambu berumur 6 tahun.
Keteguhan tekan sejajar arah serat mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya posisi vertikal contoh uji dari pangkal ke arah ujung batang.
Hal ini disebabkan oleh kondisi kerapatan berkas pengangakutan yang semakin meningkat pula mengikuti peningkatan posisi vertikal pada batang.
Keteguhan tekan sejajar arah serat tidak berpengaruh oleh kehadiran nodia pada contoh uji.
II.1.3.3 Kuat Geser