tarik lentur beton yang timbul pada pengujian hancur balok beton polos tanpa tulangan. Nilai ini sedikit lebih besar dari nilai tarik sesungguhnya.
SNI-Beton-2002 membatasi untuk beton normal, kekuatan beton dalam menahan tarik akibat lentur adalah:
c
f Fr
70 ,
= ini biasa dikenal dengan tegangan retak
Dengan Ec dan fâc dalam Mpa. Harga ini harus dikalikan faktor 0,75 untuk beton ringan total dan 0,85 untuk beton ringan berpasir.
Dari berbagai hasil percobaan terlihat bahwa kekuatan tarik beton sangat kecil dibandingkan kekuatan tekannya, sehingga dalam analisis atau desain kekuatan
tarik beton diabaikan, dan beton dianggap hanya dapat menahan gaya tekan.
II.2.2.4 Sifat Rangkak dan Susut Pada Beton
Pada beton yang sedang menahan beban akan terbentuk suatu hubungan regangan dan tegangan yang merupakan fungsi dari waktu pembebanan. Beton
menunjukkan sifat elastis murni hanya pada waktu menahan beban singkat. Sedangkan pada beban tidak singkat beton mengalami regangan dan tegangan akibat
pembebanan terjadi pula peningkatan regangan sesuai jangka waktu pembebanan yang disebut deformasi rangkak creep.
Rangkak adalah sifat dimana beton mengalami perubahan bentuk deformasi permanen akibat beban tetap yang bekerja padanya. Rangkak timbul dengan
intensitas yang semakin berkurang untuk selang waktu tertentu dan kemungkinan berakhir setelah beberapa tahun berjalan.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya beton mutu tinggi mempunyai tingkat nilai rangkap yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton mutu rendah. Besarnya deformasi rangkap
sebanding dengan beban yang ditahan dan juga jangka waktu pembebanan. Pada umumnya rangkak tidak mengakibatkan dampak langsung terhadap
kekuatan struktur tetapi akan mengakibatkan timbulnya redistribusi tegangan pada beban kerja dan kemudian mengakibatkan terjadinya peningkatan lendutan
defleksi. Pada umumnya proses creep rangkak selalu dihubungkan dengan susut karena keduanya terjadi bersamaan dan sering kali memberikan pengaruh sama, yaitu
deformasi yang bertambah sesuai dengan berjalannya waktu. Faktor yang mempengaruhi besarnya rangkak creep pada suatu struktur
adalah sebagai berikut: 1. Sifat bahan dasar, seperti komposisi dan kehalusan semen, kualitas adukan,
dan kandungan mineral dalam agregat 2. Rasio air terhadap jumlah semen atau kadar air
3. Suhu pada waktu proses pengerasan 4. Kelembaban nisbi selama penggunaan
5. Umur beton pada saat beban bekerja 6. Lama pembebanan
7. Nilai tegangan 8. Nilai perbandingan luas permukaan dan volume komponen struktur
9. Nilai slump. Sedangkan proses susut secara umum didefinisikan sebagai perubahan
volume yang tidak berhubungan dengan beban. Pada umumnya faktor-faktor yang
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi terjadinya rangkak juga mempengaruhi susut, khususnya faktor- faktor yang berhubungan dengan hilangnya kelembaban.
Proses susut pada beton apabila dihalangi secara tidak merata oleh penulangan misalnya, akan menimbulkan deformasi yang umumnya meningkatkan
deformasi rangkak. Oleh karena itu, agar dapat dicapai tingkat kelayanan yang baik diperlukan pengendalian dan perhitungan dalam proses susut tersebut.
II.2.3 Metode Perencanaan Kekuatan BatasUltimate