Kuat Acuan Berdasarkan Pemilahan Secara Mekanis Bambu Betung Dendrocalamus asper

Pada tabel II.5 merekomendasikan tegangan ijin yang dapat dipakai oleh berbagai macam bambu. Tentunya tegangan ijin yang direkomendasikan ini cenderung berada pada posisi yang aman untuk pemakaian. Dengan demikian angka- angka tersebut jika dipakai sebagai dasar dalam perancangan tentunya akan menghasilkan struktur yang konservatif. Jika diinginkan hasil perancangan yang baik, yaitu aman dan ekonomis, maka pengujian kekuatan bahan perlu dilakukan. Hasil yang diperoleh, sebelum dipakai untuk perancangan perlu dikombinasikan dengan faktor aman secukupnya. Dalam praktek bambu sering dipasang dalam keadaan masih segar sehabis dipotong dari rumpun. Setelah terpasang pada bangunan, secara berangsur-angsur air bambu akan menguap. Prawirohatmodjo 1990 telah membuktikan bahwa pemakaian bambu segar tidak membahayakan, karena setelah bambu kering kekuatannya bahkan sedikit meningkat.

II.1.5 Kuat Acuan Berdasarkan Pemilahan Secara Mekanis

Pemilihan secara mekanis untuk mendapatkan modulus elastisitas lentur harus dilakukan dengan mengikuti standar pemilahan mekanis yang baku. Berdasarkan modulus elastis lentur yang diperoleh secara mekanis, kuat acuan lainnya dapat diambil mengikuti tabel II.6 Kuat acuan yang berbeda dengan Tabel II.6 dapat digunakan apabila ada pembuktian secara eksperimental yang mengikuti standar-standar eksperimen yang baku. Universitas Sumatera Utara Tabel II.4 Nilai kuat acuan MPa berdasarkan atas pemilahan secara mekanis pada kadar air 15 berdasarkan PKKI NI - 5 2002 Kode Mutu E w F b F t F c F v F c ┴ E26 E25 E24 E23 E22 E21 E20 E19 E18 E17 E16 E15 E14 E13 E12 E11 E10 25000 24000 23000 22000 21000 20000 19000 18000 17000 16000 15000 14000 13000 14000 13000 12000 11000 66 62 59 56 54 56 47 44 42 38 35 32 30 27 23 20 18 60 58 56 53 50 47 44 42 39 36 33 31 28 25 22 19 17 46 45 45 43 41 40 39 37 35 34 33 31 30 28 27 25 24 6,6 6,5 6,4 6,2 6,1 5,9 5,8 5,6 5,4 5,4 5,2 5,1 4,9 4,8 4,6 4,5 4,3 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 11 10 9 Dimana : Ew = Modulus elastis lentur Fb = Kuat lentur Ft = Kuat tarik sejajar serat Fc = Kuat tekan sejajar serat Fv = Kuat Geser Fc ┴ = Kuat tekan tegak lurus Universitas Sumatera Utara

II.1.6 Bambu Betung Dendrocalamus asper

Pada ekperimen kali ini bambu yang akan digunakan sebagai bahan untuk komposit Balok Bambu – beton adalah Bambu Betung Dendrocalamus asper. Bambu betung termasuk dalam famili Graminae sub famili Bambusoidae yang memiliki nama botani Dendrocalamus asper Schult.F. Bambu ini memiliki nama-nama daerah diantaranya bambu betung coklat Bengkulu, betung hijau Lampung, buluh batung sumatera utara dan betung hitam Banyuwangi. Bambu betung memiliki rumpun yang agak sedikit rapat. Dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2000 m diatas permukaan laut. Pertumbuhannya cukup baik khususnya untuk daerah yang tidak terlalu kering. Warna kulit batang hijau kekuning-kuningan. Batang dapat mencapai panjang 10 - 14 meter, Panjang ruas 40-60 cm dengan diameter 6 – 15 cm, tebal dinding cukup tebal yaitu 1-3 cm. Bambu betung banyak dipakai sebagai bahan bangunan, perahu, kursi, dipan, saluran air, penampungan air aren hasil sedapan, dinding gedeg, dan berbagai jenis kerajinan. Rebung betung terkenal paling enak. Gambar II.7 Bambu Betung Dendrocalamus asper Universitas Sumatera Utara

II.2 Beton

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat SK SNI 03-2847-2002. Kadang-kadang dalam pencampuran ditambahan bahan lain additif yang masih plastis pada perbandingan tertentu sampai menjadi satu kesatuan yang homogen. kemudian dengan menambahkan secukupnya bahan perekat semen dan air sebagai bahan pembantu guna rekasi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. Beton akan meningkat kekuatannya seiring dengan bertambahnya umur. Yang dimaksud umur di sini dihitung sejak beton dibuat. Kenaikan kekuatan beton mula-mula cepat, yaitu antara umur 1 hari sampai 28 hari, akan tetapi semakin lama kenaikan kekuatannya menjadi semakin lambat. Oleh karena itu sebagai standar kekuatan beton dipakai kekuatan beton pada umur 28 hari. Nilai Kuat Tekan beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya. Nilai kuat tarik beton hanya berkisar antara 9–15 kuat tekannya. Pada penggunaannya sebagai bahan bangunan, umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja atau bahan lain sebagai bahan yang dapat bekerja sama dan mampu membantu kelemahan beton yaitu pada bagian yang menahan gaya tarik. Nilai kekuatan serta daya tahan durability beton merupakan fungsi dari: a. Nilai perbandingan campuran dan mutu bahan susun, b. Metode pelaksanaan pengecoran, c. Pelaksanaan finishing, d. Temperatur, e. Kondisi perawatan pengerasannya Universitas Sumatera Utara