Pengertian Problem Based Learning Tahap-tahap Problem Based Learning

2.1.5 Hasil Belajar

Menurut Gerlach Ely dalam Rifa’i Anni 2011: 85, “hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar”. Hasil belajar bukan hanya dilihat dari pengetahuan yang luas saja, tetapi juga dari indikator-indikator yang lain. Menurut Bloom, terdapat tiga taksonomi yang termasuk dalam ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain, dan ranah psikomotorik psychomotoric domain. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi obyek, dan koordinasi syaraf.

2.2 Problem Based Learning PBL

2.2.1 Pengertian Problem Based Learning

Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa yang melibatkan siswa pada pembelajaran yang melibatkan siswa pada penyelesaian masalah real yang ada, yang termasuk pada teori konstruktivis Yelland et al., 2008. Karakteristik PBL menurut Barrows 1996 adalah a pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, b pembelajaran dengan siswa yang berada dalam kelompok kecil, c guru bertindak sebagai moderator dan fasilitator, d problem yang diberikan dapat memotivasi siswa, e permasalahan yang diberikan dapat menjadi dasar untuk pemecahan masalah yang lebih sulit, dan f pembelajaran dapat membantu untuk mencari informasi baru. Kesuksesan dari model pembelajaran Problem Based Learning adalah ketika siswa dapat belajar dengan baik dan bersemangat karena guru dapat memotivasi siswa. Hal ini dapat dilihat dari observasi pada proses pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan untuk siswa. Siswa bukan hanya bersikap pasif tetapi dapat mengikuti diskusi kelompok dan menikmati proses pembelajaran Selcuk, 2010. Penelitian dengan menggunakan PBL dapat menghasilkan suatu peningkatan ketercapaian siswa dalam pembelajaran Chin Chia, 2004. Pembelajaran berbasis masalah memandu peserta didik untuk menemukan fakta yang berguna dan menemukan konsep yang sulit untuk ditemukan. Akhirnya, pembelajaran berbasis masalah membantu menumbuhkan strategi siswa yang dapat bekerja dengan masyarakat setempat sebagai innovator Etherington, 2011. Siswa dihadapkan pada suatu masalah yang kadang tidak jelas sehingga tidak ada jalan atau prosedur yang jelas. Siswa menganalisis permasalahan dan konteksnya kemudian mengaplikasikan metode deduktif dan induktif untuk memahami permasalahan tersebut dan menemukan penyelesaian masalah tersebut. Carroll et al., 2009.

2.2.2 Tahap-tahap Problem Based Learning

Dalam pembelajaran dengan model problem based learning, siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang ada secara nyata di lingkungan, kemudian siswa dituntun untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut melalui lima langkah PBL menurut Arends 2012:397 yang ada dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2 Langkah Pembelajaran Problem Based Learning Fase Indikator Tingkah Laku Guru 1 Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. 2 Mengorganisasi siswa Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. 3 Membimbing penyelidikan individualkelompok Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan, dan pemecahan masalah. 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan. Arends 2012:397

2.2.3 Kelebihan PBL