Indikator Pencapaian Kompetensi Analisis kompetensi Hidrolisis dan Kelarutan dan Hasil Kali

2.4.3 Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi ditentukan dan dikembangkan oleh guru sesuai dengan kemampuan siswa dan keadaan sekolah yang menggunakan kurikulum 2013. Indikator tersebut diuji dengan menggunakan tes kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk tes kemampuan kognitif tersebut. Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM dianggap lolos dan tidak harus mengikuti remidi, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM diharuskan untuk mengikuti remedial teaching dan remedial test.

2.4.4 Analisis kompetensi Hidrolisis dan Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan Materi hidrolisis merupakan materi yang dianggap sulit oleh siswa karena ada rumus-rumus yang dianggap sulit dan belum bisa diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran diarahkan kepada pembelajaran yang meningkatkan kemampuan kognitif saja, sehingga siswa cenderung mudah lupa. Siswa mempelajari kimia hanya dengan menghafalkan rumus-rumus saja tanpa mengetahui aplikasi kimia dalam pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat ingatan siswa mengenai kimia baru bersifat sebagai Short Term Memory, yang hanya ingat ketika diterangkan saja, tetapi cepat menghilang dari pemikiran siswa. Begitu juga pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan seringkali hanya dihafalkan mengenai rumus-rumusnya saja dan membuat siswa mudah lupa terhadap rumus tersebut, siswa merasa bahwa kimia merupakan pembelajaran yang kurang bermakna. Karena itulah, pembelajaran kimia pada materi hidrolisis dan kelarutan dan hasil kali kelarutan perlu diarahkan pada pembelajaran bermodel Problem Based Learning. Pembelajaran bermodel problem based learning diharapkan dapat membuat siswa menjadi ingatan yang bersifat Long Term Memory . Menurut Rifa’i dan Anni 2011:135, memori jangka panjang LTM merupakan memori yang dapat menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama. Siswa membutuhkan materi pelajaran yang tersimpan dalam LTM supaya siswa tidak mudah lupa sehingga dapat mengaplikasikan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

2.5 Penelitian Tindakan Kelas