Berdasarkan tabel 15, tampak bahwa sebagian besar siswa 27,3 mempunyai nilai dengan 6.0 – 7,0, sebanyak 25 pada rentang 4.9 – 5.9,
sebanyak 20.5 pada rentang nilai 8.2-9.2, sebanyak 11,4 pada interval 7,1 – 8,1, sebanyak 11,4 pada rentang nilai 9,3 – 10 dan selebihnya
4,5 antara 3,8 – 4,8.
Gambar 2. Histogram Data Hasil Belajar Kelompok Kontrol
4.1.3.2.2 Analisis Infrensial
1. Hasil Uji Normalitas Data
Hasil uji normalitas data menggunakan chi kuadrat diperoleh hasil sebagai
berikut. Tabel 16. Data Hasil Uji Normalitas Data
Kelompok
χ
2 hitung
Dk
χ
2 tabel
Kriteria
Eksperimen 6.3912 3 7.81 Normal
Kontrol 7.6613 3
7.81 Normal
Sumber: Data yang diolah
11.4 20.5
11.4 27.3
25.0
4.5
5 10
15 20
25 30
3.8 - 4.8 4.9-5.9
6.0 - 7.0 7.1 - 8.1 8.2 - 9.2 9,3 - 10
Nila i Ha s il Be la ja r
f
Terlihat dari tabel tersebut, nilai χ
2 hitung
χ
2 tabel
dengan dk 3 dan α =
5 yang berarti data-data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis ini, maka untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil
belajar antara kedua kelompok, menguji ketuntasan belajar tersebut dapat digunakan uji t.
2. Hasil Uji Kesamaan Hasil Belajar Tabel 17. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Belajar
Kelompok s
2
dk F
hitung
F
tabel
Eksperimen 1.5960 43
Kontrol 2.8023 43
1.756 1.833
Sumber: Data yang diolah Berdasarkan tabel 17, diperoleh F
hitung
sebesar 1.756 F
tabel
dengan dk 43: 43 yaitu 1.833, sehingga Ho diterima, yang menunjukkan bahwa
antara kedua kelompok pembelajaran tersebut mempunyai varians hasil belajar yang relatif sama. Berdasarkan analisis ini, pada tahap selanjutnya
untuk pengujian kesamaan varians dapat digunakan uji t. 3. Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Hasil Belajar
Tabel 18. Hasil Uji t
Kelompok Rata-rata dk
t
hitung
t
tabel
Eksperimen
7.80 Kontrol
7.02 86 2.473 1.66
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan hasil uji t diperoleh t
hitung
sebesar 2.473, melalui uji pihak kanan diperoleh t
tabel
dengan dk = 86 sebesar 1.66. Tampak bahwa t
hitung
t
tabel
pada daerah penolakan Ho. Dengan ditolaknya Ho berarti bahwa rata- rata hasil belajar dengan pembelajaran kooperatif lebih baik daripada
secara konvensional. 4. Hasil Uji Ketuntasan Belajar
Hasil uji ketuntasan belajar baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan uji rata-rata uji t dengan batas nilai ketuntasan
belajar 6.5 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 19. Hasil Uji Ketuntasan Belajar
Kelompok Rata-rata
μ
o
t
hitung
Dk t
tabel
Kriteria Eksperimen
7.80 6.5 6.81
43 1.68
Tuntas belajar Kontrol 7.02 6.5
2.04 43
1.68 Tuntas belajar
Sumber: data yang diolah Berdasarkan tabel analisis tersebut diperoleh t
hitung
pada kelompok eksperimen sebesar 6.81 t
tabel
1.68, yang berarti secara nyata rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen melebihi 6.5 sebagai batas
ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memberikan kontribusi terhadap ketuntasan belajar siswa. Pada kelompok
kontrol diperoleh t
hitung
sebesar 2.04 t
tabel
1.68 yang berarti secara nyata rata-rata haisl belajar kelompok kontrol juga melebihi 6.5. Hal ini berarti
bahwa pembelajaran secara konvensional juga memberikan kontribusi terhadap ketuntasan belajar siswa.
5. Estimasi Rata-rata
Estimasi rata-rata dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi rata-rata yang mungkin dicapai apabila dilakukan pembelajaran
seperti pada kelompok eksperimen atau menggunakan kelompok kontrol pada populasi. Dari estimasi ini diperoleh rata-rata batas bawah dan rata-
rata batasan atas, yang hasilnya sebagai berikut. Tabel 20. Hasil Estimasi Rata-rata
μ Kelompok
Rata-rata Batas bawah Batas atas
Eksperimen 7.80 7.41 8.18
Kontrol 7.02 6.51
7.52 Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diprediksi bahwa rata-rata yang
mungkin dicapai pada populasi siswa kelas X SMA N 1 Grobogan apabila dilakukan pembelajaran kooperatif berkisar antara 7.41 – 8.18 dan
apabila dilakukan pembelajaran secara konvensiaonal akan diperoleh rata- rata berkisar 6.51 – 7.52.
4.2 Pembahasan
Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok ekperimen menggunakan pembelajaran kooperatif dan kelompok kontrol menggunakan
pembelajaran secara konvensional, terlihat bahwa hasil belajar kedua