3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini menggunakan bentuk dan uji instrumen sebagai berikut:
3.3.1 Bentuk Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes yang dipakai berupa penugasan siswa secara individu untuk menulis
cerpen. Instrumen nontes yang dipakai berupa obervasi, jurnal siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto.
3.3.1.1 Instrumen Tes
Instrumen tes dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa untuk menulis cerpen. Dalam hal ini ada beberapa aspek yang dinilai. Aspek-aspek
tersebut yaitu: 1 kesesuaian tema cerpen dengan media teks drama, 2 keruntutan alur cerita, 3 penggambaran tokoh dan penokohan, 4
pendeskripsian latar, 5 penggunaan gaya bahasa. Dalam penilaian tiap aspek ditentukan skor maksimum, dan tiap aspek memiliki skor maksimum yang
berbeda-beda sesuai dengan tingkat kesulitannya.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Cerpen
NO Aspek Penilaian Kategori Skor
Kriteria 1.
Kesesuaian tema
cerita dengan teks drama
B 3
Dalam mendeskripsikan tema sesuai dengan teks drama yang digunakan
sebagai media dalam membuat cerpen. Baik dalam menyajikan tema cerita.
51
C 2
Dalam mendeskripsikan tema cukup sesuai dengan teks drama yang
digunakan sebagai
media dalam
membuat cerpen. Cukup baik dalam menyajikan tema.
K 1
Dalam mendeskripsikan tema kurang sesuai dengan teks drama yang
digunakan sebagai
media dalam
membuat cerpen. Kurang baik dalam menyajikan tema.
2. Penggunaan Alur atau
Plot B
3 Permainan alur jelas dan menarik, ada
ketegangan dan kejutan dalam cerita. C
2 Permainan alur cukup jelas dan
menarik, cukup adanya kejutan dan ketegangan dalam cerita.
K 1
Permainan alur kurang jelas dan kurang menarik.
3. Penggambaran tokoh
dan penokohan B
3 Pemilihan
tokoh sesuai
dengan peranannya, pelukisan watak tokoh
tajam dan nyata, pendeskripsian tokoh mampu
membawa pembaca
mengalami peristiwa cerita. C
2 Pemilihan tokoh cukup sesuai dengan
52
peranannya, pelukisan watak tokoh cukup tajam dan nyata, pendeskripsian
tokoh cukup
mampu membawa
pembaca mengalami peristiwa cerita. K
1 Pemilihan tokoh kurang sesuai dengan
peranannya, pelukisan watak tokoh kurang tajam dan kurang nyata,
pendeskripsian tokoh
kurang membawa
pembaca mengalami
peristiwa cerita. 4
Pendeskripsian latar B
3 Tepat dalam memilih tempat yang
mengukuhkan terjadinya peristiwa, tepat dalam memilih waktu yang
sesuai dengan peristiwa dan tepat dalam menggambarkan suasana yang
mendukung cerita. C
2 Cukup tepat dalam memilih tempat
yang mengukuhkan
terjadinya peristiwa, cukup tepat dalam memilih
waktu yang sesuai dengan peristiwa dan
cukup tepat
dalam menggambarkan
suasana yang
mendukung cerita. 53
K 1
Tepat dalam memilih tempat yang mengukuhkan terjadinya peristiwa,
tepat dalam memilih waktu yang sesuai dengan peristiwa dan tepat
dalam menggambarkan suasana yang mendukung cerita.
5. Penggunaan
gaya bahasa
B 3
Sudah sesuai dalam memilih bahasa yang mengandung unsur emotif dan
bersifat konotatif , dan sesuai dalam memilih ungkapan yang mewakili
sesuatu yang diungkapkan dalam cerita.
C 2
Sudah sesuai dalam memilih bahasa yang mengandung unsur emotif dan
bersifat konotatif dan sesuai dalam memilih ungkapan yang mewakili
sesuatu yang diungkapkan dalam cerita.
K 1
Kurang sesuai dalam memilih bahasa yang mengandung unsur emotif dan
bersifat konotatif, dan kurang sesuai dalam
memilih ungkapan
yang mewakili sesuatu yang diungkapkan
54
dalam cerita. Jumlah Skor
15 nA = Perolehan skor
___ X Skor ideal 100 = … Skor maksimum15
Tabel 2. Parameter Penilaian
No Hasil yang Akan Dicapai
Kategori 1.
65 Kurang
2. 65
– 75 Cukup
3. 76− 85
Baik 4.
85 Sangat baik
Penilaian dilakukan pada tiap siklus untuk mengukur kemampuan menulis cerpen siswa. Pedoman penilaian yang sudah dibuat dapat dibuat kategori
kemampuan siswa yaitu siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika mendapatkan nilai lebih dari 85, kategori baik jika nilai siswa antara 76-85,
kategori cukup jika nilai siswa antara 65-75, dan kategori kurang jika nilai siswa antara kurang dari 65.
3.3.1.2 Instrumen Nontes