guru. Hal tersebut diketahui pada saat guru bertanya kepada siswa “Apakah kalian
sudah paham?” dan mereka semua menjawab “sudah” . Respon atau sikap siswa selama mengikuti pembelajaran sudah baik.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan secara keseluruhan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajan sudah baik sekitar
29 siswa atau 72,5 siswa memberikan respon yang baik dalam mengikuti pembelajaran, meskipun ada 11 siswa atau sekitar 27,5 siswa yang kurang
merespon pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Respon atau sikap siswa yang kurang baik pada saat mengikuti pembelajaran misalnya, pada saat berdiskusi ada
siswa yang mondar-mandir atau berjalan dari bangku satu ke bangku lain, melemparkan alat tulis, bersikap pasif saat diberi pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan, komentar yang diberikan siswa selama pembelajaran menulis cerpen berlangsung kurang. Hanya
siswa-siswa tertentu yang mau berkomentar terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Banyak siswa merasa malu dan takut ketika diminta untuk
berkomentar terhadap cerpen yang dibacakan teman ataupun terhadap penjelasan yang diberikan oleh guru.
4.1.1.2.2 Wawancara
Wawancara dilakukan saat akhir siklus I di luar jam pelajaran. Wawancara dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Wawancara ini bertujuan
untuk mengetahui respon siswa serta kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Siswa yang diwawancarai sebanyak tiga orang, yaitu satu orang yang memiliki
79
nilai terbaik, satu orang yang memiliki nilai sedang, dan satu orang yang memiliki nilai rendah.
Siswa yang diwawancarai pada siklus I ada tiga siswa, yaitu siswa yang memiliki nilai tinggi, siswa yang memiliki nilai sedang, dan siswa yang memiliki
nilai rendah. Pada pertanyaan pertama siswa yang memiliki nilai tinggi mengaku menyukai menulis cerpen sejak dia duduk di bangku SMP. Bahkan dia pernah
mengirimkan hasil karyanya ke sebuah lomba cerpen yang diadakan oleh sebuah majalah remaja. Siswa yang memiliki nilai rendah mengaku hanya menulis cerpen
ketika ada materi yang diajarkan di sekolah, sedangkan siswa yang memiliki nilai rendah tidak menyukai menulis cerpen karena dia tidak dapat merangkai kata
dengan bai dan menulis cerpen dinilai membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada pertanyaan yang kedua, ketika diberikan pertanyaan jenis cerpen apa
yang mereka sukai, dari ketiga siswa menyatakan menyukai cerpen dengan tema percintaan karena menurut mereka cerita percintaan menarik untuk dibaca dan
tidak membosankan. Pertanyaan yang ketiga adalah mengenai perasaan mereka ketika melakukan pembelajaran menulis cerpen dengan media teks drama dan
teknik show not tell. Ketiga siswa tersebut mengaku merasa senang ketika menulis cerpen dengan mengadaptasi cerita dari drama. Teks drama yang dipakai untuk
membuat cerpen memudahkan siswa untuk menulis cerpen. Sama halnya dengan pertanyaan ketiga, pada pertanyaan keempat siswa
merasa senang dengan teks drama yang dipakai dalam menulis cerpen. Alasan mereka menyukai teks drama yang dipakai untuk menulis cerpen karena teks
drama yang dipakai bertema percintaan dan persahabatan. Pada pertanyaan yang 80
terakhir yaitu kesulitan yang dialami siswa ketika menulis cerpen dengan media teks drama dan teknik show not tell, siswa yang memiliki nilai tinggi mengaku
kesulitan dalam memahami tulisan-tulisan yang ada dalam teks drama seperti “lighting”petunjuk laku, sedangkan siswa yang memiliki nilai sedang mengaku
kesulitan untuk memahami cerita dalam teks drama, sementara siswa yang memiliki nilai rendah mengatakan bahwa teks drama yang digunakan terlalu
panjang sehingga membosankan untuk dibaca.
4.1.1.2.3 Jurnal