pembelajaran misalnya, pada saat berdiskusi ada siswa yang mondar-mandir atau berjalan dari bangku satu ke bangku lain, melemparkan alat tulis sudah tidak
tampak dalam pembelajaran menulis cerpen siklus II ini. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada siklus II,
komentar yang diberikan siswa selama pembelajaran menulis cerpen berlangsung sudah cukup bagus sekitar 30 siswa atau sekitar 75 sudah berani memberikan
komentar terhadap cerpen yang dibacakan teman. Siswa sudah tidak merasa malu atau canggung lagi untuk berbicara di depan kelas.
4.1.2.2.2 Wawancara
Wawancara dilakukan saat akhir siklus II di luar jam pelajaran. Wawancara dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Wawancara ini bertujuan
untuk mengetahui respon siswa serta kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. Siswa yang diwawancarai sebanyak 3 orang, yaitu 1 orang yang memiliki nilai
terbaik, 1 orang yang memiliki nilai sedang, dan 1 orang yang memiliki nilai rendah.
Siswa yang diwawancarai pada siklus II ada tiga siswa, yaitu siswa yang memiliki nilai tinggi, siswa yang memiliki nilai sedang, dan siswa yang memiliki
nilai rendah. Pada pertanyaan pertama siswa bernilai tinggi dan sedang menjawab menyukai menulis cerpen dengan alasan menulis cerpen sangat mengasikkan,
apalagi dibantu dengan teknik show not tell dan media teks drama. Pada pertanyaan yang kedua, ketika diberikan pertanyaan jenis cerpen apa
yang mereka sukai, dari ketiga siswa menyatakan menyukai cerpen dengan tema percintaan dan persahabatan karena menurut mereka cerita percintaan dan
100
persahabatan menarik untuk dibaca dan tidak membosankan. Pertanyaan yang ketiga mengenai perasaan mereka ketika melakukan pembelajaran menulis cerpen
dengan media teks drama dan teknik show not tell. Ketiga siswa tersebut mengaku merasa senang ketika menulis cerpen dengan mengadaptasi cerita dari teks drama.
Teks drama yang dipakai untuk membuat cerpen memudahkan siswa untuk menulis cerpen. Teks drama mampu membimbing siswa dalam mengurutkan alur
cerpen. Cerpen yang dibuat dengan bantuan teks drama memiliki alur yang jelas dan tidak membingungkan.
Sama halnya dengan pertanyaan ketiga, pada pertanyaan keempat siswa merasa senang dengan teks drama yang dipakai dalam menulis cerpen. Alasan
mereka menyukai teks drama yang dipakai untuk menulis cerpen karena teks drama yang dipakai bertema percintaan dan persahabatan karena tema ini menarik
dan dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari. Pada pertanyaan yang terakhir yaitu kesulitan yang dialami siswa ketika menulis cerpen dengan media teks
drama dan teknik show not tell, siswa yang memiliki nilai tinggi mengaku sudah tidak merasa kesulitan dalam memahami teks drama yang diberikan. Selain itu
siswa yang memiliki nilai tertinggi juga mengakui bahwa teknik show not tell sangat memudahkan membuat kalimat. Siswa yang memiliki nilai sedang dan
rendah mengaku sudah dapat membuat cerpen dengan bantuan media teks drama dan teknik show not tell. Alur cerpen yang dibuat sudah baik dan tidak
membingungkan pembaca dalam memahami alur cerita cerpen. Penggunaan teknik show not tell juga memudahkan mereka merangkai kalimat yang selama ini
mereka tidak dapat membuat kalimat dengan baik. 101
4.1.2.2.3 Jurnal