Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
yang setinggi-tingginya. Pendidikan merupakan sektor yang sangat penting dan harus diutamakan demi tercapainaya tujuan nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang tentunya akan diikuti oleh peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas menuju pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Hasbullah, 2009:4 Kelangsungan pendidikan seseorang tidaklah lepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi di sekitarnya. Salah satunya adalah di lingkungan keluarga, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi seorang anak mendapatkan
pendidikan. Disebut sebagai lingkungan pendidikan pertama karena sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain, keluarga merupakan lembaga
pendidikan yang pertama dan utama, karena proses pendidikan terjadi sejak manusia lahir bahkan sejak masih dalam kandungan yang dapat mempengaruhi
karakter anak. Oleh karena itu, peranan orang tua sangatlah penting untuk mendukung kelangsungan pendidikan anak baik dorongan moral maupun material
sangatlah penting bagi seorang anak untuk dapat mengenyam pendidikan setinggi- tingginya. Kondisi sosial ekonomi keluarga dan dorongan keluarga terhadap
pendidikan akan berpengaruh pada pendidikan seseorang. Desa Dieng Wetan merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan
Kejajar Kabupaten Wonosobo yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Daerah ini terletak di salah satu bagian dari deretan pegunungan Dieng
yang membentang di sebelah utara Kabupaten Wonosobo.
Tabel 1. Mata Pencaharian Penduduk Desa Dieng Wetan Tahun 2009 No.
Mata Pencaharian Jumlah
Persentase 1.
Petani Sendiri 671
57,16 2.
Buruh Tani 133
11,33 3.
Industri 10
0,85 4.
Bangunan 49
4,17 5.
Perdagangan 66
5,62 6.
Transportasi 32
2,73 7.
PNS 24
2,04 8.
Polisi 2
0,17 9.
Pensiunan 13
1,11 10.
Lainnya 174
14,82 Jumlah
1174 100
Sumber : BPS, Kecamatan Kejajar Dalam Angka 2010 Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Dieng sebagian besar bertumpu pada
sektor pertanian yang mereka tekuni yaitu sebesar 68,49 atau sekitar 804 orang. Secara keseluruhan, jumlah penduduk di Desa Dieng adalah 2.170 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 658 KK. BPS Kab. Wonosobo, 2009. Hasil pertanian di daerah Dieng yang baik telah meningkatkan kesejahteraan
mereka. Jika dilihat dari tahapan Keluarga Sejahtera KS, diketahui bahwa banyaknya keluarga yang termasuk dalam tahapan keluarga sejahtera III KS III
dan Keluarga Sejahtera III+ KS III+ adalah sebanyak 263 keluarga atau sekitar 39,97 dari jumlah keluarga yang ada. Sedangkan rata-rata tingkat tahapan
keluarga sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III+ Kecamatan Kejajar adalah sebesar 28,63 . Ini menunjukkan bahwa keluarga di Desa Dieng Wetan jauh
lebih sejahtera dibandingkan dengan rata-rata tingkat kesejahteraan desa-desa di Kecamatan Kejajar. BPS, Kejajar dalam angka tahun 2010. Namun dibalik
kesejahteraan masyarakat Dieng yang tinggi, ternyata kesadaran masyarakat akan pendidikan masih sangat rendah. Bahkan anak-anak di Dieng lebih suka
membantu orang tuanya di sawah daripada harus bersekolah, Hal ini karena mereka lebih ingin mengikuti jejak orang tua mereka sebagai petani.
Data BPS menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Dieng masih berpendidikan rendah, sekitar 1357 jiwa atau 62,53 masyarakat Dieng tingkat
pendidikannya SD, tidakbelum tamat SD, dan tidak pernah sekolah, serta hanya 22 jiwa atau 1,01 saja dari jumlah penduduk Desa Dieng Wetan yang
melanjutkan sampai jenjang Akademi dan Perguruan Tinggi. Lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Penduduk menurut Tingkat Pendidikan 10 th keatas di Desa Dieng Wetan tahun 2009
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentase
1. SD
958 jiwa 44,15
2. SLTP
221 jiwa 10,18
3. SLTA
224 jiwa 10,32
4. AKD PT
22 jiwa 1,01
5. Tidak Belum Tamat SD
342 jiwa 15,76
6. Tidak Pernah Sekolah
57 jiwa 2,63
Jumlah 1.844 jiwa
Sumber : BPS, Kecamatan Kejajar dalam angka 2010 Kecamatan Kejajar merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten
Wonosobo yang memiliki tingkat pendidikan yang tergolong rendah. Kondisi ini dapat dilihat dari angka partisipasi murni APM pendidikan SD, SMP dan SMA
di Kecamatan kejajar yang masih lebih rendah dibandingkan rata-rata APM di Kabupaten Wonosobo.
Tabel 3. Angka Partisipasi Murni APM Kabupaten Wonosobo dan Kecamatan Kejajar
Tingkat Pendidikan
APM Kabupaten Wonosobo
Kecamatan Kejajar SD
97,57 95,45
SMP 64,49
42,60 SMA
29,76 3,19
Sumber : Kemendiknas Tahun 2009 www.psp.kemdiknas.co.id Pekerjaan orang tua sebagai petani juga sangat menyita banyak waktu
untuk anak-anaknya. Keberadaan kondisi sosial ekonomi mempunyai dampak yang sangat luas dalam berbagai sendi kehidupan baik pada diri sendiri maupun
pada anggota keluarga termasuk anak-anaknya baik berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan primer yang berupa pangan, sandang dan papan maupun kebutuhan
sekunder termasuk didalamnya pendidikan. Kesibukan orang tua sebagai petani tentunya akan banyak menghabiskan tenaga dan pikiran mereka di tempat mereka
bekerja, sehingga mereka kurang dapat meluangkan waktu mereka untuk mengajari anak-anak mereka belajar, bahkan hanya sekedar bermain dan
bercengkrama. Kurangnya perhatian orang tua yang kurang pada pendidikan anak-anaknya juga disebabkan oleh tingkat pendidikan orang tua sendiri yang
sangat rendah, sehingga mereka merasa kesulitan dan tidak bisa untuk mengajari anak-anak mereka saat belajar. Terkadang orang tua justru mengajak berbicara
anak-anak mereka tentang pekerjaan mereka sebagai petani, hal ini menyebabkan semakin tertanamnya budaya petani pada anak-anak mereka yang akan membawa
mereka tertarik untuk mengikuti jejak orang tuanya dibandingkan dengan menggapai pendidikan setinggi mungkin.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya
Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo
”.