Simpulan KARAKTERISASI CITRA UNTUK DETEKSI BUAH JERUK

86

E. Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah : 1. Hasil kalibrasi sensor kamera menunjukkan bahwa perhitungan jarak dari sensor kamera ke obyek telah dapat dihitung dengan menggunakan formula . 390 1 2 i i x x L D − = . 2. Dengan asumsi bahwa rumus 7 merupakan turunan dari rumus 6, maka untuk menghitung posisi koordinat tiga dimensi obyek dari titik pusat sensor kamera ke titik pusat obyek dalam arah sumbu x, didapat formula 390 . D x x i = . 3. Dengan asumsi bahwa rumus 8 merupakan turunan dari rumus 6, maka untuk menghitung posisi koordinat tiga dimensi obyek dari titik pusat sensor kamera ke titik pusat obyek dalam arah sumbu x, didapat formula 390 . D y y i = . 4. Hasil validasi rumus jarak dari titik tengah bagian depan sensor kamera ke titik tengah bagian depan obyek rumus 10 menunjukkan akurasi rata -rata pada jarak terpendek untuk semua pergeseran kamera memiliki akurasi yang lebih besar dari 96 ArJP ≥ 96. Hasil pengujian rumus jarak 10 menunjukkan akurasi rata -rata pada jarak terjauh untuk pergeseran kamera 3 hingga 12 cm memiliki akurasi yang lebih besar dari 99 ArJJ ≥ 99. Hal ini menunjukkan untuk jarak yang jauh maksimum 72 cm, pendeteksian dengan sensor kamera lebih akurat dibanding untuk jarak yang lebih dekat. Akurasi ini dapat diterima untuk pemanenan buah jeruk lemon. 5. Hasil validasi rumus jarak dari titik tengah bagian depan sensor kamera ke titik tengah bagian depan obyek rumus 10 menunjukkan bahwa pada kondisi statis akurasi rata-rata untuk pergeseran kamera 3, 6, 8, 10, dan 12 cm adalah 99.41. 6. Hasil validasi rumus jarak dari titik tengah bagian depan sensor kamera ke titik tengah bagian depan obyek rumus 10 menunjukkan error rata-rata untuk semua pergeseran kamera yaitu 3, 6, 8, 10, dan 12 cm memiliki nilai 0.23 cm 87 7. Hasil percobaan menunjukkan, perhitungan jarak dari titik tengah bagian depan sensor kamera ke titik tengah bagian depan obyek bisa menggunakan pergeseran kamera sebesar 3, 6, 8, 10, 12 cm. Disarankan untuk pengambilan citra dengan jarak yang sangat dekat dapat digunakan pergeseran kamera mimimum yaitu 3 cm. Hal ini dilakukan agar dapat diperoleh citra stereo yang utuh, sehingga citra ini dapat diolah lebih lanjut untuk perhitungan jarak dari titik tengah bagian depan sensor kamera ke titik tengah bagian depan obyek. 8. Hasil validasi menunjukkan, error jarak rata-rata yang dihasilkan akibat pergeseran titik pusat citra 1 pixel sebesar 1.21 cm. 9. Pada uji perhitungan jarak dengan rumus 10 untuk beberapa pergeseran kamera 3, 6, 8, 10, dan 12 cm, terlihat semakin besar pergeseran kamera maka error yang dihasilkan semakin kecil. 10. Perhitungan jarak dengan menggunakan rumus 10 dan perhitungan posisi koordinat arah sumbu x dan y dengan rumus 11 dan rumus 12 ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. 88

BAB IV UJI PENENTUAN POSISI TIGA DIMENSI BUAH JERUK

LEMON PADA TANAMANNYA

A. Pendahuluan

Latar belakang Robot selain diterapkan untuk dunia industri dapat juga diterapkan untuk dunia pertanian. Studi yang berkaitan dengan aplikasi robot untuk penanganan material tanaman dalam produksi hortikultura dilakukan oleh Ting et al. 1996 dalam Kondo et al. 1996. Penentuan posisi tiga dimensi dari obyek pertanian merupakan hal yang kompleks. Dengan diperolehnya sistem yang dapat diterapkan untuk menentukan posisi tiga dimensi dari obyek, maka sistem ini dapat diterapkan sebagai indra bagi manipulator robot dalam melakukan aksinya. Metode perhitungan posisi buah pada tanamannya seperti pada Gambar 32 untuk robot pemanen tomat telah dilakukan oleh Kawamura et al. 1984 dan robot pemanen jeruk orange jepang oleh Fujiura et al. 1990 dalam Kondo et al. 1996. Studi tentang pemanenan dengan robot untuk mengantisipasi masa depan dunia pertanian. Perkembangan teknik dan metode dalam pemanenan merupakan hal yang perlu dikembangkan terus menerus. Hal ini sesuai dengan tuntutan konsumen yang menginginkan produk pertanian yang berkualitas. Dalam beberapa tahun terakhir studi tentang pemanenan dengan robot juga dilakukan oleh Harrel et al. 1990, Okamoto et al. 1992, Kondo et al. 1992, Kondo et al. 1993a, Arima et al. 1994 dalam Kondo et al. 1996. Kebanyakan dari penelitian ini dilakukan dalam lingkungan yang diproteksi seperti rumah kaca greenhouse dan plant factories. Sensor dan robot ini didisain untuk memanen tomat, anggur, timun, buah jeruk, buah-buahan dan sayuran lain. Sistem deteksi merupakan bagian penting dalam pemanenan dengan robot. Selain pergerakan robot, maka sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan obyek merupakan hal yang penting. Studi tentang aplikasi sensor mesin vision machine vision yang digunakan sebagai pemandu robot telah dilakukan oleh Kondo and Endo 1987a, 1987b, 1988 Slaughter and Harrel