Kalibrasi Dengan Pergeseran Sensor Kamera Sebesar 12 Cm

68

e. Kalibrasi Dengan Pergeseran Sensor Kamera Sebesar 12 Cm

Hasil kalibrasi sensor kamera dengan pergeseran kamera 12 cm terlihat bahwa semakin jauh jarak antara sensor kamera dan benda uji, maka jarak antara dua citra hasil rekaman sensor kamera semakin dekat. Hal ini dikarenakan semakin jauh maka citra yang dihasilkan semakin kecil, konsekuensi logisnya jarak antara dua citra juga semakin kecil. Grafik yang menunjukkan hubungan antara jarak citra stereo dan jarak pengambilan citra ditampilkan dalam Gambar 45, sedangkan datanya diperoleh dari Lampiran 10. Pada Gambar 45, terlihat bahwa hubungan antara jarak citra stereo xi2-xi1 dan jarak benda uji terhadap sensor kamera terlihat linier dan signifikan dengan R 2 = 0.9691, sehingga datanya dapat diolah lebih lanjut untuk modifikasi rumus jarak 6. y = -0.4971x + 99.291 R 2 = 0.9691 10 20 30 40 50 60 70 80 50 100 150 xi2-xi1 pixel D cm Gambar 45 Hubungan jarak citra stereo xi2-xi1 dan jarak benda uji dari sensor kamera D untuk pergeseran kamera sebesar 12 cm 69 f. Perhitungan Statistik Kalibrasi Kamera Untuk Pergeseran Kamera L 3, 6, 8, 10, dan 12 Cm. Hasil perekaman data untuk jarak mulai 30 cm hingga 72 cm dan dengan pergeseran kamera 3, 6, 8, 10, dan 12 cm, selanjutnya dengan memeriksa hubungan antara jarak antara sensor kamera ke benda uji D dan jarak antara citra stereo x i2 -x i1 menunjukkan hubungan yang cukup erat. Hal ini terlihat dari ilustrasi pada grafik Gambar 41 hingga Gambar 45 Berdasarkan hasil kalibrasi sensor kamera yang datanya dicatat pada Lampiran 6 hingga 10, berisi nilai kumulatif d, sedangkan grafik datanya diilustrasikan pada Gambar 41 hingga 45, maka didapat nilai d rata -rata dari semua jarak pergeseran kamera. Nilai d diperoleh dengan menggunakan rumus 9, yaitu L x x D d i i . 1 2 − = , de ngan : D : jarak sensor kamera ke benda uji hasil pengukuran langsung cm L : pergeseran kamera yang digunakan cm x i 2 -x i1 : jarak antara dua citra stereo hasil pengolahan citra pixel. Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus 9 untuk mendapatkan konstanta d, maka didapat data statistik yang disajikan dalam Tabel 14. Tabel 14 Hasil perhitungan statistik kalibrasi kamera untuk pergeseran kamera L 3, 6, 8, 10, dan 12 cm. Statistik Nilai konstanta d dengan pergeseran kamera sebesar : 3 cm 6 cm 8 cm 10 cm 12 cm Rata -rata 390.279 390.171 390.363 390.137 390.207 Maksimum 400.000 396.000 393.750 393.300 392.000 Minimum 378.667 385.000 387.000 387.600 387.500 Standard Deviasi 5.460 2.523 1.746 1.350 1.105 Dengan melihat sebaran nilai statistik untuk kalibrasi kamera dari Tabel 14, maka diambil nilai d yang mendekati nilai rata-rata d pada semua pergeseran. Dalam penelitian diperoleh nilai rata-rata konstanta d untuk semua pergeseran kamera sebesar ± 390 pixel, maka ditetapkan nilai 390 pixel sebagai nilai konstanta d yang akan digunakan untuk formulasi perhitungan jarak. Dengan demikian didapat rumus baku untuk menghitung posisi tiga dimensi arah sumbu zxy dari obyek, yang merupakan modifikasi dari rumus 6, yaitu : 70 . 390 1 2 i i x x L D − = … ……………………………………………..……………….10 dimana : D = jarak antara sensor kamera dan obyek arah sumbu z z hitung cm L = sembarang nilai pergeseran, dalam penelitian ini yang digunakan adalah 3, 6, 8, 10, dan 12 cm cm x i2 -x i1 = jarak antara titik pusat obyek pada citra pertama posisi kamera awal dan titik pusat obyek pada citra kedua posisi kamera setelah digeser sebesar x tertentu pixel 390 = konstanta d pixel Untuk menghitung posisi arah sumbu x dari obyek digunakan : 390 . D x x i = ………………………………….………………………………... 11 dimana : x i = Jarak antara titik pusat sensor kamera pada posisi akhir ke titik pusat citra lihat Gambar 30 dalam arah sumbu x. D = hasil perhitungan dari rumus 10 Untuk menghitung posisi arah sumbu y dari obyek digunakan : 390 . D y y i = ……………………………….…………………………………... 12 y i = Jarak antara titik pusat sensor kamera pada posisi akhir ke titik pusat citra lihat Gambar 30 dalam arah sumbu y. D = hasil perhitungan dari rumus 10 Jika diamati lebih dalam, sesungguhnya perhitungan posisi tiga dimensi arah sumbu x dan y tidak berkaitan dengan nilai konstanta d = 390 pixel, hal ini dapat dilihat pada rumus 13 dan 14 yang merupakan substitusi persamaan 10 ke dalam persamaan 11 dan 12. . 1 2 i i i x x L x x − = ………………………………………………………………... 13 . 1 2 i i i x x L y y − = …………………………………………………………….….. 14 Untuk perhitungan error hasil perhitungan jarak digunakan rumus : 71 error = nilai absolut D aktual – D hitung cm ….………………..……15 dengan : D aktual = nilai jarak dari sensor kamera ke obyek hasil pengukuran langsung cm D hitung = nilai jarak dari sensor kamera ke obyek hasil perhitungan dengan rumus 10 cm Untuk perhitungan error rata -rata ER dan error maksimum EM dig unakan rumus : ER = jumlah total nilai error jumlah data cm .…………..……………….16 EM = nilai maksimum salah satu nilai terbesar dari semua data error cm..17 keterangan : jumlah total nilai error = nilai kumulatif dari sejumlah data error dalam tabulasi cm Hasil Validasi Sensor Kamera Validasi dilakukan untuk menguji rumus jarak rumus 10 yang dihasilkan dari kalibrasi sensor kamera. Berbeda dengan kalibrasi yang menggunakan data jarak antara sensor kamera mulai 30 hingga 72 cm, maka pada validasi rumus ini dilakukan pengujian dengan jarak sesuai jangkauan minimal dan maksimal kamera. Hasil pengujian menunjukkan untuk pergeseran kamera 3 cm dan 6 cm, jarak yang dapat direkam oleh kamera adalah 15 cm – 72 cm. Sedangkan pada pergeseran kamera 8 cm jarak yang dapat direkam oleh kamera adalah 21 cm – 72 cm. Untuk pergeseran kamera 10 cm jarak yang dapat direkam oleh kamera adalah 26 cm – 72 cm. Untuk pergeseran kamera 12 cm jarak yang dapat direkam oleh kamera adalah 30 cm – 72 cm. Hal ini dilakukan untuk mendukung penggunaan pergeseran kamera yang lebih fleksibel dan sesuai dengan rencana penelitian ini untuk mengembangkan sistem deteksi dan penentuan posisi tiga dimensi obyek jeruk lemon yang lebih fleksibel penggunaannya. 72

a. Validasi rumus jarak