4. Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Index JII. JII merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ bekerja sama dengan Danareksa Invesment
Management. Indeks ini merupakan indeks yang mengakomodasi syariat investasi dalam islam atau indeks yang berdasarkan syariat islam.
5. Indeks Harga Saham Gabungan, menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. Tanggal 10 Agustus 1982 ditetapkan
sebagai hari dasar nilai indeks = 100. IHSG = Nilai Pasar = jumlah saham tercatat x harga terakhir
Nilai Dasar = jumlah saham tercatat x harga perdana
2.2. Investasi dan Pemodal
Proses penting yang harus dilakukan oleh pemodal dalam hubungannya dengan investasi sekuritas: yaitu a sekuritas apa yang akan dipilih, b seberapa
banyak investasi tersebut dan c kapan investasi tersebut akan dilakukan. Sebelum melakukan investasi, investor perlu memperhatikan beberapa langkah dalam
proses investasi. Terdapat lima langkah dalam membuat keputusan yang menjadi dasar proses investasi Husnan, 1998, yaitu:
1. Menentukan kebijakan investasi. Pada tahapan ini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan
berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi, maka pemodal tidak bisa
mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan untuk
menderita rugi. Dengan demikian, tujuan investasi harus dinyatakan, baik
dalam keuntungan maupun risiko. Langkah dalam proses investasi ini juga meliputi identifikasi kategori potensial dari aset finansial untuk portofolio.
2. Analisis sekuritas. Analisis meliputi penilaian terhadap sekuritas secara individual atau beberapa
kelompok sekuritas yang termasuk kategori luas dalam aset finansial yang telah diidentifikasi sebelumnya. Salah satu tujuan melakukan penilaian
tersebut ialah untuk menaksir risiko setiap sekuritas. 3. Pembentukan portofolio.
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang
akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi dimaksudkan
untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas dipengaruhi antara lain oleh; preferensi risiko, pola kebutuhan kas dan status pajak.
4. Melakukan revisi portofolio. Sejalan dengan waktu, investor mungkin mengubah tujuan investasinya, yang
pada gilirannya portofolio yang dipegangnya tidak lagi optimal. Oleh karena itu investor membentuk portofolio baru dengan mengganti beberapa sekuritas
dengan sekuritas-sekuritas lain yang sesuai dengan harapan mereka. 5. Evaluasi kinerja portofolio.
Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang
ditanggung. Portofolio tidak selalu memberikan keuntungan yang lebih tinggi
walau lebih baik dari portofolio lainnya. Faktor risiko perlu dimasukkan, karena itu diperlukan standar pengukurannya.
Investor atau pemodal adalah individu atau organisasi yang melakukan tindakan investasi. Pemodal dapat menanamkan modalnya secara langsung atau
mengikutsertakan modalnya pada individu atau organisasi lain untuk dikelola.
2.3. Risiko Investasi Saham